Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Belanda, Teten Masduki Tekankan Pentingnya Fulfillment Center UMKM Perlancar Distribusi Logistik

Kompas.com - 23/01/2024, 17:47 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

DEN HAAG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Zutphen, Den Haag, Belanda untuk meninjau kegiatan e-Commerce Fulfillment Center.

Teten mengapresiasi inisiasi kehadiran Indonesia In Your Hand dalam e-Commerce Fulfillment Center yang menjadi jembatan bagi produk Indonesia go global terutama untuk mendukung produk lokal menembus market Eropa.

Indonesia In Your Hand merupakan sebuah marketplace yang khusus menjual produk Indonesia di luar negeri dan memiliki kantor di Amsterdam, Belanda dan Sydney, Australia.

Dengan adanya keberadaan e-Commerce Fulfillment Center, Zutphen menjadi kota industri logistik di Belanda, yang berfungsi sebagai Pan-European Logistic Hub.

“Saya mengapresiasi langkah inisiatif Indonesia in Your Hand yang telah beroperasi di Belanda. Hal ini menjadi langkah solutif untuk membantu memasarkan produk industri dan UKM lokal, yang ingin produknya Go Global terutama yang produknya sesuai dengan market Eropa,” kata Teten Masduki dalam keterangan resmi, Selasa (23/1/2024).

Teten mengatakan, saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan dalam digitalisasi produk, yakni biaya ongkos logistik terbilang mahal.

Baca juga: Permudah UMKM Go Digital, Lazada Kembangkan Sistem Logistik Terintegrasi

Hal tersebut dikarenakan proses untuk pembelian atau pengiriman barang masih dilakukan secara end-to-end antara penjual dan pembeli secara langsung, yang menyebabkan tidak ada subsidi dan tidak ada kemudahan yang diberikan oleh platform.

“Untuk itu diperlukan sebuah media atau platform untuk mengatasi permasalahan-permasalahan logistik tersebut dengan Fulfillment Center UMKM,” kata Teten.

Ketika pengiriman produk masih bersifat mandiri, kurangnya infrastruktur logistik, IT, dan konektivitas laut, darat, dan udara adalah penyebab biaya logistik mahal.

“Sebanyak 47,8 persen UMKM mengalami kesulitan pengiriman karena lokasi penerima jauh dari lokasi penjual, sehingga durasi pengiriman yang cepat membantu ketahanan barang khususnya bagi UMKM makanan,” ujar Teten.

Ia mengatakan, dengan mempelajari cara kerja Fulfillment Center yang berlokasi di negara maju seperti Belanda, yang sudah memiliki infrastruktur secara mumpuni.

Diharapkan Indonesia dapat mengadopsi cara-cara itu agar mampu membangun kawasan Fulfillment Center UMKM yang ideal.

Dengan keberadaannya, biaya logistik, biaya pengemasan, hingga inventory bisa ditekan dan lebih hemat serta menjangkau dengan lebih efisien.

“Pada akhirnya, keberadaan Fulfillment Center akan mampu mendorong penurunan harga produk UMKM dan meningkatkan daya beli masyarakat tanpa mengabaikan kualitasnya,” kata Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau