Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami 10 Faktor Penyebab Kegagalan pada Bisnis Baru

Kompas.com - 19/06/2024, 15:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Sekarang ini banyak sekali masyarakat yang punya usaha atau bisnis, mulai dari jualan barang hingga jasa. Namun sayangnya, tak semua pelaku usaha mampu mengelola bisnisnya dengan baik hingga akhirnya berujung dengan kegagalan.

Gagal dalam mengelola sebuah bisnis bisa terjadi karena berbagai macam faktor. Oleh karena itu, sebelum memulai usaha ada baiknya untuk mempelajari apa saja penyebab kegagalan bisnis.

Merintis usaha baru memang bukan hal mudah karena ada banyak rintangan yang harus dihadapi. Dirangkum dari Cermati.com, berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan dalam mengembangkan bisnis baru.

1. Kemauan Diri Sendiri Tidak Cukup Kuat

Dalam beberapa kasus, banyak pelaku usaha yang memulai bisnisnya bukan atas kemauannya sendiri tapi hanya karena ada dorongan dari orang lain. Padahal hal semacam ini akibatnya sangat fatal pada bisnis yang sedang dirintis. Pasalnya, untuk mengelola sebuah bisnis sangat dibutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang.

Jadi, ketika ingin memulai sebuah usaha pastikan ide tersebut benar-benar datang dari diri sendiri, bukan karena pengaruh atau hanya sekedar ikut-ikutan saja. Hal ini karena ada banyak rintangan yang harus dihadapi dengan tekad dan keyakinan dari diri sendiri.

2. Kurang Paham Manajerial Bisnis

Sebagai pelaku usaha, seseorang diharuskan untuk memahami bagaimana caranya mengelola bisnis. Terutama dalam hal manajerial, misalnya terkait kemampuan mengatur karyawan hingga mengelola aktivitas operasional bisnis. Kemampuan ini penting dimiliki pelaku usaha agar bisnis dapat terkelola dengan lebih maksimal.

3. Lokasi Bisnis yang Kurang Strategis

Mendirikan bisnis bukan hanya soal punya niat dan modal saja, tapi juga harus memperhatikan banyak yang lain. Salah satu yang cukup penting adalah memilih lokasi untuk tempat usaha yang strategis.

Pemilihan lokasi yang kurang strategis akan sangat mempengaruhi perkembangan bisnis di masa mendatang. Misalnya, Anda baru mulai berjualan jajanan SD di pinggir jalan yang lokasi sekolah terdekat jaraknya sekitar 1 kilometer lagi. Belum lagi, tempat jualan juga jauh dari pemukiman warga.

Dengan berjualan di lokasi seperti itu, siapa yang akan tertarik untuk membeli jajanan tersebut? Oleh karena itu, pertimbangkan baik-baik lokasi terbaik sebelum memutuskan untuk memulai bisnis.

4. Tidak Paham dengan Pencatatan Keuangan

Tak sedikit pelaku usaha yang sering kesulitan dalam mengelola arus kas bisnisnya. Termasuk mencatat rincian dana yang diterima maupun yang digunakan dan banyak masalah pencatatan keuangan lainnya.

Jika terus berlanjut, kondisi ini dapat menyebabkan ketidaksesuaian nominal kas yang ada dengan catatan di pembukuan. Ketika dibiarkan dan tak segera ditangani, hal ini akan menyebabkan bisnis merugi hingga akhirnya gulung tikar.

5. Kurangnya Niat dalam Mengembangkan Usaha

Ketika ingin memulai usaha, seseorang harus punya komitmen yang besar untuk mengelolanya. Banyak hal yang harus dikeluarkan demi bisa mengembangkan bisnis, mulai dari tenaga, waktu, usaha, hingga modal. Hal ini tentu bertujuan untuk membuat bisnis agar bisa berjalan dengan lancar.

Hanya saja, tak sedikit pelaku usaha yang kemudian menyerah sebelum bisnisnya berkembang dan mampu memberikan hasil. Salah satunya karena niat yang tak lagi sebesar dulu ketika masih awal-awal merintis bisnis.

Jika dibiarkan, sikap yang demikian bisa memperburuk usaha dan membuatnya tidak stabil. Karena pemiliknya saja tidak punya semangat dan niat yang kuat dalam mengelola usahanya. Maka bisa dipastikan, bisnis akan gulung tikar dalam waktu dekat.

6. Pengawasan yang Kurang

Alasan lainnya mengapa bisnis yang baru dijalankan mengalami kegagalan adalah karena pengawasan yang kurang. Hal ini terkait dengan masalah fungsi dan tugas pokok dari setiap karyawan yang bekerja. Ditambah lagi, kurangnya pengawasan terkait operasional seperti ketersediaan peralatan dan lain sebagainya.

Ketika dua hal tersebut dibiarkan saja dan tidak segera dibenahi, ini akan membuat performa bisnis menurun dan kurang optimal. Akibatnya, kemungkinan besar akan terjadi pembengkakan biaya operasional. Lama-kelamaan bisnis akan mengalami kerugian, hingga akhirnya bangkrut dan gulung tikar.

Baca juga: 13 Langkah Sukses Membangun Bisnis Skincare dari Nol

7. Hanya Ikut-ikutan Tren

Menjual produk yang sedang booming atau tren memang bisa meningkatkan laba atau keuntungan dengan cepat, baik produk makanan maupun barang. Hal ini karena produk-produk tersebut banyak diminati oleh konsumen.

Namun, minat yang muncul karena hal yang viral biasanya tidak bertahan lama karena memiliki jangka waktu tertentu.

Apalagi konsumen yang mencoba, biasanya hanya penasaran dan ingin tahu rasanya saja. Ketika sudah tahu dan kurang sesuai ekspektasi, umumnya mereka akan cepat beralih dan mencoba produk baru lainnya.

Sedangkan produk viral tersebut sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan hingga akhirnya menghilang.

8. Strategi Marketing yang Digunakan Kurang Sesuai

Menjalankan sebuah bisnis bukan sekadar menciptakan produk atau layanan yang berkualitas saja. Tetapi juga perlu memikirkan strategi marketing seperti apa yang sesuai dengan bisnis tersebut.

Pasalnya, tanpa adanya strategi marketing yang tepat, produk sebagus apapun bisa saja tak akan dilirik konsumen. Maka dari itu, pemilik usaha harus mempertimbangkan strategi marketing yang sesuai untuk diterapkan dalam bisnisnya.

9. Kurang Mampu Beradaptasi dengan Perubahan Zaman

Ketika menjalankan usaha apapun jenisnya, Anda harus siap menghadapi segala bentuk perubahan zaman. Jika dulu hanya fokus berjualan secara offline di ruko, Mall dan sejenisnya, kini Anda juga harus mulai jualan secara online. Misalnya saja dengan membuka store di berbagai platform marketplace.

Pasalnya, kemajuan zaman juga berpengaruh terhadap perkembangan teknologi saat ini yang semakin lama makin canggih. Jika tetap bersikukuh dengan metode lama dan enggan beradaptasi menggunakan hal baru, siapkan mental jika tak lama lagi bisnis bakal gulung tikar.

10. Kurangnya Inovasi dalam Bisnis

Alasan terakhir namun tak kalah penting mengapa bisnis yang baru dijalankan bisa gagal adalah karena kurangnya inovasi dalam bisnis. Terutama pada produk atau layanan yang akan ditawarkan. Ketika baru pertama launching, mungkin produk tersebut memang berhasil menarik minat konsumen dan membuat penjualan meningkat.

Namun, perlu diingat jika persaingan di dunia usaha sangatlah ketat. Jika tidak ada inovasi baru, misalnya tetap dengan desain lama yang monoton, siap-siap saja kalah saing dengan kompetitor yang lebih inovatif.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau