Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi DEFA, E-Commerce Indonesia Perlu Persiapan Matang

Kompas.com - 24/07/2024, 19:24 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - E-commerce Indonesia membutuhkan kesiapan yang matang agar dapat berkompetisi di pasar domestik maupun Asean dalam rangka implementasi Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran mengungkapkan hal ini penting dilakukan karena e-commerce nasional didominasi oleh produk-produk UMKM.

"Kita harus melihat e-commerce bukan hanya sebagai produk, tapi sebagai suatu kesatuan yang lebih besar. Di dalam e-commerce ada beberapa elemen yang akan dilibatkan ketika menyangkut DEFA dan e-commerce lintas batas," jelas Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran dalam keterangan resminya, Rabu (24/7/2024).

Baca juga: 4 Kesalahan Saat Gunakan E-commerce, Apa Saja?

Menurutnya, tanpa produk yang berkualitas, produk yang dihasilkan oleh UMKM akan sulit berkompetisi di pasar domestik maupun Asean. Salah satu yang perlu diimplementasikan adalah standardisasi dan sertifikasi.

Sementara itu, ada juga cross-border e-commerce yang akan melibatkan pertukaran data terutama data konsumen. Jika tidak ada perlindungan data yang memadai, maka ancaman kebocoran data rentan terjadi pada e-commerce lintas batas.

Saat ini pemerintah sudah memiliki Undang-Undang No. 27/2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Namun peraturan dan pelaksanaannya dalam bentuk peraturan pemerintah maupun Perpres tentang lembaga perlindungan data belum dikeluarkan oleh pemerintah.

Terakhir, pemerintah perlu meninjau kembali kebijakan larangan impor lewat e-commerce untuk produk yang harganya tidak melebihi 100 dollar AS per item. Regulasi ini, selain menghambat impor, juga akan memicu retaliasi atau pembalasan oleh negara anggota lainnya.

Baca juga: Teten Masduki: 90 Persen Produk Impor di E-Commerce Dijual oleh UMKM Reseller

"DEFA harus dipandang sebagai peluang oleh masyarakat maupun pelaku industri di Indonesia untuk memaksimalkan potensi ekonomi digitalnya," jelas dia.

Apabila DEFA diimplementasikan, maka integrasi dengan negara ASEAN lain di bidang digital akan semakin kuat dan diikuti oleh peningkatan transaksi ekonomi.

"Dari segi e-commerce, DEFA akan menghadirkan transaksi e-commerce lintas batas yang lebih lancar. Kita bisa terus memaksimalkan ekspor ke negara ASEAN lainnya. Saat ini kita merupakan negara dengan cross border ekspor terbesar kedua di ASEAN setelah singapura. Dengan banyaknya jumlah UMKM yang dimiliki Indonesia, pasar di negara anggota ASEAN lainnya dapat menjadi pasar potensial. Tentu saja ini tergantung seberapa berkualitas produk-produk UMKM kita," tutup Hasran.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau