KOMPAS.com - Sekarang ini sebagian besar masyarakat perkotaan mulai kembali menyenangi kegiatan berkebun di sekitar rumahnya. Kegiatan ini dikenal juga dengan sebutan urban farming, yakni kegiatan bercocok tanam di lingkungan perkotaan atau kota besar yang padat penduduknya.
Kegiatan ini umumnya lebih memanfaatkan keterbatasan lahan, seperti pekarangan atau lahan kosong di sekitar rumah.
Biasanya kegiatan berkebun ini memanen hasil buah dan sayur untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga atau bisa juga dijual. Tentunya kegiatan urban farming ini bisa membantu mencukupi kebutuhan sayur harian keluarga. Dengan menerapkan urban farming, ada banyak manfaat yang tentunya sangat baik tak hanya untuk kesehatan tapi juga jadi peluang bisnis.
Tertarik untuk mencoba urban farming di rumah? Dilansir dari Cermati.com, berikut ini beberapa manfaat urban farming yang bisa memberikan banyak sekali keuntungan, tak hanya untuk kesehatan tapi juga peluang usaha.
Dengan menerapkan urban farming, manfaat pertama yang akan Anda peroleh adalah terpenuhinya kebutuhan sumber makanan sehat untuk keluarga.
Sayuran dan buah yang ditanam di pekarangan rumah akan membuat akses sumber makanan sehat jadi lebih mudah. Dengan begitu, tak perlu lagi membeli sayuran atau buah-buahan dari tempat lain.
Hal ini karena tanaman sayur dan buah yang tumbuh di kebun sekitar rumah sudah sangat mencukupi kebutuhan harian keluarga. Selain itu, hasil panen buah dan sayuran yang dihasilkan juga lebih segar, sehat dan bebas bahan kimia berbahaya seperti pestisida misalnya.
Hal ini tentu selain menyehatkan juga bisa menekan pengeluaran untuk biaya makanan sehari-hari yang umumnya cukup besar.
Selain itu, pertumbuhan sayuran dan buah yang ditanam juga bisa dipantau agar bebas dari bahan-bahan kimia berbahaya, seperti pestisida misalnya. Hal ini tentu jauh lebih aman dan sehat untuk keluarga. Perlu dipahami juga bahwa mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan segar bebas pestisida bisa memberikan banyak manfaat kesehatan.
Manfaat selanjutnya dari urban farming yang dilakukan adalah meningkatkan konsumsi buah dan sayur segar jadi lebih sering. Ini karena dari lahan sekitar rumah yang ditanami sayuran dan tanaman buah-buahan bisa memberikan hasil yang cukup. Dengan begitu kebutuhan harian keluarga bisa tercukupi dengan cepat, mudah dan lebih sering.
Selain itu, sayuran dan buah yang ditanam di pekarangan rumah sendiri tentunya hasilnya lebih segar dibandingkan sayuran yang dibeli di pasar atau swalayan. Sayuran atau buah yang ada di pasaran biasanya didatangkan dari kota atau daerah lain yang jarak tempuhnya cukup jauh. Hal inilah yang membuat kualitasnya turun dan tak sesegar saat baru dipetik.
Selain itu, sayuran dan buah yang ditanam di pekarangan sendiri bisa dibilang mendukung program ramah lingkungan dan tentunya baik untuk kesehatan. Bahkan, hasil sayuran atau buah yang sudah dipanen bisa diberikan pada tetangga sekitar maupun dijual ke pasar terdekat.
Anda bisa menanam berbagai jenis sayuran yang mudah tumbuh di lingkungan sekitar rumah. Dengan begitu, sayuran yang biasanya hanya bisa dibeli di swalayan atau supermarket bisa didapatkan hanya di sekitar pekarangan rumah sendiri.
Kegiatan budidaya sayuran dan buah melalui kegiatan urban farming juga bermanfaat untuk menyehatkan badan. Pasalnya, kegiatan tersebut membuat seseorang lebih aktif dengan melakukan berbagai aktivitas fisik tanpa memandang usia.
Kegiatan berkebun dengan konsep urban farming secara tidak langsung mengajak untuk selalu bergerak dan beraktivitas. Mulai dari membuat dan menyiapkan lahan tanam, menanam bibit, menyiram tanaman secara rutin, menyiangi rumput, memberi pupuk dan lain sebagainya. Semua kegiatan tersebut tentu akan membuat Anda bergerak dan beraktivitas secara fisik.
Aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin sangat baik bagi tubuh karena mampu membuatnya menjadi lebih bugar, fresh, hingga jauh dari beragam penyakit. Untuk itu, jangan remehkan kegiatan berkebun di sekitar rumah dengan konsep urban farming ini.
Aktivitas rutin yang positif bisa membuat kesehatan mental seseorang jadi lebih baik, terutama seseorang yang mengalami stres, depresi, dan penyakit mental lainnya.
Maka dari itu, cobalah untuk memulai kegiatan ini jadi rutinitas harian supaya tekanan dalam diri bisa dirilis dengan lebih mudah.
Tak hanya itu, kegiatan berkebun di samping rumah atau urban farming juga mampu menurunkan tensi darah, sekaligus meningkatkan produktivitas. Bahkan mampu meningkatkan kesejahteraan diri, tentunya dengan menjadikan kegiatan berkebun sebagai kebiasaan positif.
Baca juga: Peluang Usaha Kreatif Modal Rp500 Ribu Jadi Petani Modern
Dari kegiatan urban farming, ada banyak peluang bisnis yang tak hanya menarik tapi juga menguntungkan untuk bisa dikembangkan. Salah satunya adalah bisnis tanaman hidroponik. Tanaman hidroponik sendiri sangat selaras dengan konsep urban farming yang memaksimalkan lahan perkotaan yang sempit.
Bahkan lahan yang digunakan untuk berkebun tidak perlu tanah, karena budidaya hidroponik sendiri menggunakan media air. Jadi, untuk menanam sayuran hanya perlu air tanpa tanah sedikit pun. Ini artinya di lahan beton, cor atau di dalam ruangan gedung sekalipun masih bisa melakukan kegiatan urban farming.
Bisa dikatakan, kegiatan urban farming dengan konsep hidroponik akan sangat cocok dikembangkan di kawasan perkotaan yang minim lahan tanah. Hasil panen dari budidaya hidroponik biasanya juga lebih bersih dengan masa panen yang singkat. Hal ini memungkinkan hasil panen bisa dijual lebih cepat, sehingga bisa lebih cepat menghasilkan keuntungan.
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.