Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Begini Tips Usaha Mikro agar Naik Kelas

Kompas.com, 25 Agustus 2024, 17:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dikenal menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Lebih dari 99 persen dari unit usaha di Indonesia merupakan pelaku usaha mikro. Pada tahun 2023, ada sekitar 66 juta pelaku UMKM di Indonesia.

Dominasi usaha mikro di Indonesia perlu didorong untuk naik kelas. Dengan naik kelas, usaha milik pelaku UMKM bisa berkembang.

Pelaku UMKM bisa meningkatkan pendapatan dan berjejaring lebih luas dengan naik kelas. Lalu bagaimana cara pelaku UMKM bisa naik kelas?

Wakil Menteri  Perdagangan Jerry Sambuaga dalam acara Sampoerna Festival UMKM 2024 mengatakan, kolaborasi dan inovasi merupakan dua kunci utama untuk para pelaku UMKM naik kelas.

Kolaborasi UMKM dengan ritel modern dan marketplace diharapkan dapat meningkatkan akses pemasaran bagi pelaku UMKM di dalam negeri.

“Selain itu, inovasi dibutuhkan agar UMKM tetap kompetitif di pasar global,” ujar Jerry saat menutup Sampoerna Festival UMKM 2024 di Sampoerna Strategic Square, Jakarta dalam keterangannya, Minggu (25/8/2024).

Baca juga: Bagaimana Cara Mengikuti Tren Pemasaran Digital? Simak 5 Tips Ini

Jerry mengungkapkan, Kementerian Perdagangan memiliki program kemitraan UMKM untuk mendukung UMKM naik kelas.

Program tersebut merupakan  upaya   Kementerian Perdagangan untuk menjembatani kerja sama pemasaran antara UMKM dengan ritel modern.

Hal ini dilakukan agar UMKM dapat memasok dan memasarkan produk lokal melalui gerai atau jaringan ritel modern.

“Ritel modern telah memiliki jaringan penjualan yang sangat luas dengan sistem distribusi yang efisien. Produk local yang terfasilitasi melalui program kemitraan UMKM diharapkan dapat menambah cakupan pemasaran produknya,” tambah Jerry.

Jerry meyakini, terhubungnya produk lokal  dan UMKM yang berkualitas dan berdaya  saing  tinggi  dengan  konsumen secara luas, baik nasional maupun internasional merupakan kunci  lainnya  agar  produk Indonesia dapat naik kelas.  

Selain itu, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Kementerian Koperasi dan UKM RI, M. Riza Damanik juga memberikan tips UMKM naik kelas melalui Talkshow Sampoerna Festival UMKM 2024 bertema Tren dan Inovasi UMKM Pada Platform Digital.

Riza meminta pelaku UMKM untuk berhimpun dan menjalankan usahanya dengan kelompok-kelompok usaha lain yang sejenis.

Cara lainnya adalah memperkuat koperasi-koperasi untuk melakukan pendampingan kepada usaha-usaha mikro dan membangun kluster-kluster ekonomi sesuai dengan memanfaatkan digitalisasi pada bidang usahanya.

Riza menambahkan, dengan adanya pendampingan oleh koperasi maka para usaha mikro ini juga akan mendapatkan pembiayaan. Dengan demikian, usaha mikro lambat laun akan menjadi usaha menengah dan menjadi usaha besar.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perdagangan Melalui Sistim Elektronik dan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan RI, Rifan Ardianto mengatakan, ada lima sektor ekonomi digital yang tumbuh saat ini yaitu e-commerce, fintech, edutech, healtech dan media online.

Baca juga: Sampoerna Festival UMKM 2024 Hadirkan Lebih Dari 150 Pelaku UMKM

Menurut Rifan, adanya pertumbuhan sektor ekonomi digital menjadi kesempatan bagi UMKM untuk naik kelas dengan masuk memanfaatkan dari salah satu sektor tersebut.

Dari data yang ada, penyerapan teknologi digital pada sektor usaha kecil 58 persen dan usaha mikro 32 persen.

Tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap merek lokal semakin tinggi, tercatat pada kampanye bangga buatan Indonesia mendorong 69 persen konsumen berbelanja produk lokal.

Media penjualan online tertinggi ditempati instant messenger sebanyak 95,17 persen, media sosial sebanyak 41,3 persen.

“Oleh karena itu momentum tren digitalisasi kita dorong untuk UMKM naik kelas dengan memanfaatkan IoT (Internet of Things),” jelas Rifan.

Sampoerna Grup bersama pemerintah dan sektor swasta menggelar Sampoerna Festival UMKM 2024 bertema Kreasi Nusantara Kebanggaan Bangsa mulai 20-23 Agustus 2024 di Area Garden Sampoerna Strategic Square, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Festival UMKM ini menghadirkan lebih dari 150 pelaku UMKM dengan produk-produk terpilih.

Melalui festival UMKM yang bertajuk Kreasi Nusantara Kebanggaan Bangsa, Sampoerna Grup memiliki tujuan mempertemukan pelaku UMKM dan produk lokal.

Festival ini diharapkan mampu menciptakan permintaan yang dibarengi dengan transaksi yang menguntungkan bagi pelaku dan produsen produk lokal.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau