JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Muamalat Indonesia bersama Baitulmaal
Muamalat (BMM) menginisiasi program Bantuan Gerobak bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Pada peresmian program tersebut di Kantor Pusat BMM, Jakarta, sebanyak 10 unit gerobak dan 10 paket modal usaha diberikan kepada 10 pejuang nafkah yang kondisi gerobaknya kurang memadai.
Ketua Pembina BMM yang juga Direktur Bank Muamalat Riksa Prakoso mengatakan,
kegiatan ini merupakan upaya Bank Muamalat bersama BMM membantu
pemberdayaan dan peningkatan kualitas pelaku UMKM.
Pemilihan gerobak didasari pentingnya keberadaan gerobak sebagai sarana produksi bagi pelaku UMKM, yang seringkali memiliki keterbatasan untuk memperolehnya.
“Alhamdulillah, seluruh dana yang disalurkan berasal dari zakat karyawan Bank
Muamalat. Kami berharap bantuan gerobak baru dan paket modal usaha ini dapat
meningkatkan omset penjualan para penerima manfaat dan ikut mengangkat kualitas
hidup mereka dan keluarganya,” kata Riksa dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com.
Penyaluran gerobak baru kepada pelaku UMKM ini merupakan yang kedua kalinya
dilakukan oleh BMM. Sebelumnya, sebanyak enam unit gerobak baru telah diberikan
kepada pelaku UMKM yang menjadi korban kebakaran di Manggarai pada Agustus lalu.
Selain pemberian gerobak, tidak menutup kemungkinan BMM juga akan melakukan
pendampingan bagi para pelaku UMKM tersebut.
Baca juga: Bank Muamalat Siapkan Layanan Digital bagi BPRS untuk Tingkatkan Layanan
Pada kesempatan yang sama, BMM turut meresmikan program Kafalah Da’i Komunitas
di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Direktur Eksekutif BMM Novi Wardi menjelaskan, program Kafalah Da’i bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Komunitas Muhammadiyah untuk mendukung para da’i dalam kegiatan syiar dakwah dan pelayanan keagamaan di daerah 3T.
“Kafalah Da’i merupakan bentuk dukungan BMM untuk mendorong semakin banyak da’i
yang bisa menyebarkan syiar dakwah ke seluruh pelosok negeri. Semoga program ini
turut menambah motivasi dan kesejahteraan para da’i dalam menyebarkan ilmu, kebenaran, dan ajaran Allah SWT bagi mereka yang membutuhkannya,” imbuh Novi
Wardi.
Para da’i tersebut nantinya juga akan menjadi perpanjangan tangan BMM di daerah 3T.
Mereka akan menjadi relawan untuk kebutuhan penilaian ataupun penyaluran program-
program sosial dan kemanusiaan dari BMM di daerah masing-masing.
Terdapat lima daerah yang masuk ke dalam cakupan Kafalah Da’i, yakni Kepulauan
Sangihe, Sulawesi Utara; Katingan, Kalimantan Tengah; Wolo, Kolaka, Sulawesi
Tenggara; Nias Utara, Sumatera Utara; dan Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara
Barat.
Tak berhenti di lima daerah tersebut, ke depannya BMM akan terus memperluas cakupan wilayah Kafalah Da’i.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya