BANDUNG, KOMPAS.com - Adaptasi digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dinilai masih belum optimal.
Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bandung, Dadan Ruhamat Kurnia mengatakan, upaya optimalisasi digitalisasi untuk UMKM diperlukan motivasi dari para pelaku usaha, selain pendampingan dan pelatihan.
Menurutnya, para pelaku usaha mikro dan kecil di Kabupaten Bandung didominasi perempuan berusia 40 tahun ke atas.
"Jadi selain adanya pendampingan dan pelatihan diperlukan motivasi dari para pelaku usaha itu sendiri," kata Dadan dalam Focus Group Discussion (FGD) Pentahelix terkait Pelatihan Digital Ekonomi dan Bisnis bagi UMKM yang digelar Telkom University di Bandung, Kamis (19/12/2024).
Motivasi diperlukan agar para pelaku usaha bisa mengembangkan produknya dan meningkatkan daya kreatif untuk menyentuh digitalisasi.
Selain itu, Dadan juga menekankan perlunya pelatihan yang berkesinambungan untuk mengenalkan para pelaku usaha mikro dan kecil kepada teknologi digital.
Lalu, menurutnya, juga diperlukan pelatihan bagi para pendamping UMKM. Para pendamping, kata dia, memiliki peran sentral dalam pengembangan digital UMKM.
"Jadi kita harus memastikan bahwa para pendamping juga memiliki kompetensi untuk meneruskan informasi kepada para pelaku usaha," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Keahlian Public Relation and Marketing Communication Digital Public Relation Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University Bandung, Sri Dewi Setiawati mengatakan, salah satu temuan dalam kegiatan pelatihan digitalisasi bagi UMKM di Kabupaten Bandung, adalah rata-rata peserta mengedepankan motivasi ekstrinsik.
Menurut Dewi, banyak peserta yang datang bukan untuk fokus mempelajari materi pelatihan.
"Misalnya datang hanya untuk mendapatkan ongkos," kata Dewi.
Ia juga menuturkan, hambatan digitalisasi pada UMKM di Kabupaten Bandung adalah rata-rata para pelaku yang ikut pelatihan belum memiliki kemampuan berbicara di hadapan publik dan menulis yang baik.
Padahal, digitaliasi seperti halnya memasarkan produk lewat media sosial diperlukan public speaking dan kemampuan menulis kreatif yang tinggi.
"Misalnya untuk menulis caption di media sosial. Itu diperlukan kemampuan menulis yang baik," kata dia.
Tim yang dipimpin Dewi, menggelar Pelatihan Komunikasi Digital Bisnis bagi UMKM Kabupaten Bandung pada 11, 16, 17, dan 18 Desember 2024. Dari pelatihan itulah temuan terhadap persoalan penerapan digitalisasi UMKM di Kabupaten Bandung tergali.
Dari pelatihan itu, Dewi menilai, adaptasi digital pada UMKM di Kabupaten Bandung masih rendah. Selain itu, kata dia, peserta belum dapat mengoptimalkan tools digital dalam memahami targer pasar.
"Dan peserta masih mengedepankan pemasaran secara konvensional," kata Dewi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.