Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pengaruh FOMO dan Manfaatnya dalam Mendorong Kemajuan UMKM

Kompas.com - 31/12/2024, 19:00 WIB
Anagatha Kilan Sashikirana,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com – Pernahkah kamu dengar istilah FOMO? Itu merupakan singkatan dari Fear of Missing Out, atau perasaan takut ketinggalan sesuatu yang sedang tren atau ramai dibicarakan. FOMO bisa menjangkit siapa saja, dalam berbagai keadaan dan berbagai alasan pula.

Meskipun terkadang sering dianggap negatif, sebenarnya FOMO ini justru bisa jadi peluang yang baik untuk bisnis termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mengapa demikian? Karena dengan memanfaatkan fenomena ini, UMKM bisa lebih cepat berkembang dan menarik perhatian pasar.

Baca juga: Manfaat Teknologi Digital CRM untuk Bisnis, Simak Pengalaman Seed Paper Indonesia

Berikut ini lima pengaruh FOMO yang bisa mendorong kemajuan bisnis termasuk UMKM dan bagaimana FOMO ini bisa bermanfaat untuk bisnis, seperti yang dilansir dari Forbes.com.

1. Meningkatkan Urgensi Pembelian

Pengaruh pertama dari FOMO adalah bisa memengaruhi pelanggan. FOMO bisa membuat pelanggan merasa harus segera membeli atau mencoba sesuatu sebelum kehabisan. Dari sini, kamu sebagai pengusaha UMKM bisa menciptakan FOMO itu sendiri.

Misalnya, sebuah UMKM warung makanan membuka penawaran "Cuma Hari Ini Diskon 50% untuk 3 Menu Spesial". Dengan penawaran tersebut, kebanyakan pembeli akan merasa terdorong untuk membeli banyak pada hari tersebut, karena diskonnya hanya berlangsung satu hari saja.

Baca juga: Manfaat Utama Referral Marketing Bagi UMKM, Biaya Rendah dan Efektif

Hasilnya, pelanggan mungkin bisa langsung berebut membeli karena takut ketinggalan. Manfaat dari menciptakan FOMO seperti ini memang penjualan jadi bisa meningkat drastis dalam waktu singkat.

Tipsnya, untuk meningkatkan urgensi pembelian maka gunakan strategi seperti promo terbatas waktu atau stok yang eksklusif sehingga pelanggan merasa harus segera membeli, tapi pastikan kamu tetap jujur dan sesuai realitas.

2. Membangun Popularitas Lewat Media Sosial

Tahukah kamu kalau FOMO juga sering dimulai dari media sosial. Jika sebuah UMKM berhasil menciptakan produk atau layanan yang Instagrammable atau viral, ia bisa menciptakan FOMO karena orang-orang akan merasa tertarik untuk ikut mencoba.

Baca juga: 4 Manfaat Fitur AI Lazzie untuk Para Seller Lazada

Contohnya, sebuah toko roti memasarkan pengalaman menghias kue sendiri dengan warna-warni yang unik dan hanya tersedia di akhir pekan. Pengaruhnya, banyak orang akan memposting pengalaman mereka di media sosial, dan ini menciptakan rasa FOMO yang lebih besar.

Jadi tipsnya jika kamu ingin memanfaatkan FOMO ini untuk membangun popularitas bisnis di media sosial, usahakan buat konten menarik yang bisa memicu orang untuk berbagi cerita tentang produkmu.

3. Meningkatkan Brand Awareness

Ketika FOMO terjadi, UMKM tentu mendapatkan lebih banyak perhatian. Saat pembeli merasa FOMO terhadap suatu produk yang ditawarkan, mereka cenderung akan mencari tahu tentang merek produk tersebut. Dari sini tentu akan membangun brand awareness bisnis.

Baca juga: Manfaat Menjadi Ecopreneur, Bisnis Berkelanjutan yang Menguntungkan

Misalnya, bisnis lokal yang menjual kerajinan tangan khas daerah membuat edisi terbatas khusus untuk pameran. Pelanggan yang juga datang di pameran tersebut dan tidak sempat membeli merasa rugi dan ingin membeli sehingga mulai mencari tahu lebih banyak tentang brand tersebut. Manfaatnya, nama UMKM itu jadi lebih dikenal, bahkan oleh mereka yang sebelumnya tidak tertarik.

Tipsnya, kamu bisa coba tawarkan sesuatu yang eksklusif atau kolaborasi dengan pihak lain untuk menarik perhatian.

Namun, saat kamu menawarkan edisi yang terbatas, pastikan kamu juga memberikan kartu nama sehingga pengunjung lain yang belum sempat membeli tahu merek bisnis kamu dan mudah jika ingin membeli produk yang lain.

4. Mendorong Inovasi Produk yang Unik

Karena ingin menciptakan sensasi dan memanfaatkan FOMO, UMKM jadi bisa lebih termotivasi untuk berinovasi. Sensasi dari FOMO tidak selalu buruk, tetapi juga bisa mendorong produktivitas bisnis.

Baca juga: 3 Manfaat Budaya Daur Ulang Dalam Bisnis, Peluang Cuan Tambahan

Contohnya, bisnis minuman lokal menciptakan varian rasa edisi terbatas seperti “Es Kopi Durian” yang hanya tersedia di bulan tertentu saat sedang musim buah durian. Selain membuat pelanggan penasaran, ini juga membangun citra brand sebagai kreatif dan update

Tipsnya adalah jangan takut untuk bereksperimen, tapi pastikan inovasi tetap relevan dengan target pasar.

5. Memperkuat Loyalitas Pelanggan

FOMO juga bisa membuat pelanggan setia semakin terlibat dengan brand dan meningkatkan loyalitas mereka. Misalnya, UMKM fashion yang mengadakan pre-order untuk koleksi baru memberi prioritas kepada pelanggan lama agar bisa memesan lebih dulu.

Baca juga: 6 Manfaat Bisnis Beralih dari Konvensional ke Digital

Dengan begitu pelanggan merasa dihargai, sementara itu bisnis juga tetap menjaga eksklusivitas. Manfaatnya, pelanggan bisa saja bukan hanya membeli, tapi juga mempromosikan produk secara sukarela.

Tipsnya adalah, usahakan terus bangun komunikasi yang baik dengan pelanggan lama dan buat mereka merasa spesial, dengan begitu meskipun mereka juga FOMO tetapi kamu bisa memastikan mereka tidak akan kehabisan dan membuat mereka semakin loyal.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau