Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Rantai Pasok Berkelanjutan, Yayasan Astra Tingkatkan Kapasitas IKM Nasional

Kompas.com - 30/04/2025, 09:24 WIB
Eriana Widya Astuti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Penguatan rantai pasok menjadi salah satu pilar penting dalam membangun daya saing industri nasional.

Tidak hanya berdampak pada perekonomian, penguatan ini juga dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

“Dengan adanya penguatan rantai pasok, bisa turut mengentaskan kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan lapangan kerja,” ujar Saleh Husin, Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bidang Perindustrian, dalam acara Kick Off Pengembangan Kompetensi IKM dan Penguatan Rantai Pasok yang Berkelanjutan di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Baca juga: YDBA Bina 4 Sektor Utama UMKM, dari Manufaktur hingga Pertanian

Sementara itu, Rahmat Samulo, Ketua Umum Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra menyatakan pihaknya memilih mengambil peran dalam penguatan rantai pasok dengan melakukan pembinaan terhadap industri kecil dan menengah (IKM) manufaktur agar mampu berkembang secara mandiri dan menjadi bagian dari rantai pasok industri besar.

“Kita melihat negara-negara maju ditopang oleh pelaku industri besar. Tapi pelaku industri besar itu berawal dari pelaku industri kecil,” kata Rahmat Samulo, Ketua Umum Yayasan Astra - Yayasan Dharma Bhakti Astra.

Menurut Rahmat, strategi pemberdayaan IKM yang dijalankan yayasan mencakup peningkatan kualitas produk, ketahanan finansial, manajemen produksi, serta penyesuaian produk dengan kebutuhan industri besar.

Tujuannya adalah agar para IKM mampu memenuhi standar dan masuk ke dalam rantai pasok tier 1 industri.

Baca juga: Kementerian UMKM Berencana Adopsi Metode Pembinaan UMKM Milik YDBA

“Kami akan meningkatkan level kualitas produk, ketahanan finansial untuk menjalankan produksi dan manajemen, serta bagaimana IKM menyalurkan produk mereka kepada konsumen agar sesuai dengan yang diharapkan oleh industri besar,” ujarnya.

Rahmat menekankan pentingnya mentalitas tidak mudah menyerah bagi para pelaku IKM agar terus meningkatkan kompetensi melalui pelatihan dan pembinaan rutin.

Selain itu, pihaknya juga melakukan monitoring dan evaluasi berkala agar masing-masing IKM dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka secara spesifik.

Program kick off ini dirancang untuk menghubungkan IKM yang telah berkembang dengan rantai pasok industri besar. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2022 dengan 32 peserta, jumlah IKM yang terlibat tahun ini meningkat menjadi 57.

“Ekosistem pengembangan IKM yang kami bangun menunjukkan hasil yang baik,” kata Rahmat.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Salah satu hambatan utama adalah konsistensi IKM dalam mengikuti seluruh tahapan pelatihan hingga memenuhi kualifikasi standar industri besar.

“Tantangan adalah konsistensi para IKM untuk mengikuti pelatihan, itulah kenapa kami tidak melakukan monitoring jarak jauh, tetapi juga rutin memberikan asesmen,” ujar Budi Setyo Anang Yuliarto, Quality Assurance Division Head PT Astra Honda Motor dan PIC Pengembangan IKM di Yayasan Astra.

Baca juga: IPO Bootcamp 2025, Strategi Perkuat Pendanaan UMKM di Tengah Krisis

Ia menambahkan, tujuan jangka pendek dari program ini adalah mendorong inovasi, sedangkan dalam jangka panjang diharapkan semakin banyak IKM yang mampu berdiri sendiri dan berkontribusi dalam memperkuat perekonomian nasional secara berkelanjutan.

Sebagai bagian dari tata kelola program, Yayasan Astra juga menetapkan mekanisme seleksi terbuka bagi IKM peserta, sistem penilaian berbasis kinerja, serta pelaporan berkala yang memungkinkan transparansi dan akuntabilitas di semua level program.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Tentang

Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com melalui donasi.

Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama akun kamu.

Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan yang berisi konten ofensif, diskriminatif, melanggar hukum, atau tidak sesuai etika dapat dihapus tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau