Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian UMKM Berencana Adopsi Metode Pembinaan UMKM Milik YDBA

Kompas.com - 07/01/2025, 19:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) mereplikasi dan mengembangkan model pembinaan UMKM di Indonesia agar bisa masuk ke dalam rantai pasok industri.

Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim menyatakan, sampai sejauh ini YDBA telah sukses menerapkan metode yang baik dalam membina UMKM. Pembinaan UMKM oleh YDBA dinilai mampu membawa mereka berproses untuk masuk ke dalam rantai pasok, khususnya pada industri otomotif.

“Apa yang sudah dikembangkan YDBA pada industri otomotif ini sangat nyata, mulai banyak bermunculan usaha kecil yang jadi bagian dari rantai pasok Astra, ini bisa menjadi contoh industri lain,” ujar Arif saat menerima audiensi YDBA terkait program pembinaan UMKM di Jakarta, Selasa (7/1/2025) seperti termuat dalam siaran pers.

Menurut Arif, hal tersebut sejalan dengan visi besar Pemerintah khususnya Kementerian UMKM untuk meningkatkan rasio partisipasi UMKM ke dalam rantai pasok industri yang saat ini baru menyentuh angka 4,1 persen.

“Pemerintah juga berharap agar BUMN yang sudah besar dan memiliki rantai pasok agar tidak hanya impor dari luar, tapi turut membangun rantai pasoknya dari industri dalam negeri,” tutur Arif.

Baca juga: YDBA Fasilitasi IKM Manufaktur Jawa Barat bisa Masuk Rantai Pasok Industri Nasional

Untuk itu, Arif menyebutkan pihaknya berencana akan mengadopsi metode pembinaan UMKM yang telah dilakukan oleh YDBA, melalui program inkubasi Kementerian UMKM di lima Provinsi di Indonesia, antara lain Sumatra Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, serta Bali, tetapi disesuaikan dengan sektor unggulan di masing-masing daerah.

“Lima provinsi ini dapat dijadikan pilot project dalam kurun waktu lima tahun ke depan, contoh di Kepri bisa berfokus pada hilirisasi sektor perikanan, atau di Bali pada sektor pariwisata, bergantung pada kesepakatan antara Kementerian UMKM dengan YDBA,” kata Arif.

Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA).Dok. Kementerian UMKM Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA).
Arif berharap, melalui metode pembinaan yang tepat, lima tahun ke depan akan tercipta wirausaha atau pengusaha UMKM yang mandiri dan terhubung ke rantai pasok.

“Jika ingin menghasilkan UMKM yang terlibat dalam rantai pasok, perlu ahli di dalamnya, saya sarankan untuk melihat model YDBA. Perlu ada pemahaman yang sama, khususnya dalam memahami perkembangan teknologi industri,” ucap Arif.

Baca juga: Astra Melalui YDBA Bina UMKM Bengkel Mobil di Solo Raya

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo mengungkapkan, kelemahan sektor UMKM hari ini adalah belum terciptanya rantai pasok yang kuat antara usaha kecil dengan industri besar. Untuk itu, YDBA berfokus dalam hal menghubungkan UMKM pada ekosistem rantai pasok.

“Yang dilakukan YDBA bersama seluruh industri di Astra adalah mendidik yang kecil terlebih dulu, QCD (Quality, Cost, and Delivery)-nya dinaikkan, dan ketika sudah naik level bisa masuk ke industri besar. Jangan hanya dikenalkan lalu ditinggal,” kata Samulo.

Samulo menegaskan, metode pembinaan YDBA dapat dijadikan sebagai referensi atau contoh, khususnya terkait dengan keterlibatan industri besar.

“Hari ini sudah banyak industri manufaktur yang dulunya berskala kecil seperti bengkel sekarang sudah menjadi industri besar, bahkan dulu tenaga kerja hanya 2-3 orang kini sudah menjadi 60-70 pekerja, mesinnya juga sudah berskala industri. Ini menjadi hasil nyata dari kita mempertemukan UMKM dengan indsutri besar,” tutur Samulo.

Bagi Samulo, salah satu kekuatan dari YDBA adalah komitmen dan konsistensinya dalam membina UMKM di daerah.

Bahkan, pihaknya tidak segan-segan untuk membuka cabang di daerah UMKM yang mereka bina, dengan menaruh resources yang bisa sewaktu-waktu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh para pengusaha UMKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Tips Kembangkan Koperasi ala Menkop Budi Arie Setiadi

Tips Kembangkan Koperasi ala Menkop Budi Arie Setiadi

Training
Tak Aktif Sejak Lama, Koperasi Batik Trusmi Akan Dihidupkan Kembali

Tak Aktif Sejak Lama, Koperasi Batik Trusmi Akan Dihidupkan Kembali

Program
1.000 UMKM di Lombok Timur Dapat Sertifikasi Halal Gratis Sepanjang Tahun 2024

1.000 UMKM di Lombok Timur Dapat Sertifikasi Halal Gratis Sepanjang Tahun 2024

Program
Mahasiswa KKN UGM Lakukan Pendataan UMKM di Temanggung Jateng

Mahasiswa KKN UGM Lakukan Pendataan UMKM di Temanggung Jateng

Program
Koperasi Panen Perdana Ikan Kakap Putih dan Kerapu di Muaragembong, Ini Respon Kemenkop

Koperasi Panen Perdana Ikan Kakap Putih dan Kerapu di Muaragembong, Ini Respon Kemenkop

Program
Bawang Goreng: Peluang Bisnis dan Negara Potensial Ekspor

Bawang Goreng: Peluang Bisnis dan Negara Potensial Ekspor

Training
Pemkab Kepulauan Seribu Akan Bangun 15 Kios UMKM di Pulau Kelapa

Pemkab Kepulauan Seribu Akan Bangun 15 Kios UMKM di Pulau Kelapa

Program
Wujudkan Swasembada Pangan, Pemerintah Optimalkan PLUT sebagai Pusat Ekosistem

Wujudkan Swasembada Pangan, Pemerintah Optimalkan PLUT sebagai Pusat Ekosistem

Program
Kisah PamPam, Aktif Affiliate Marketing hingga Raih Cuan Puluhan Juta Rupiah

Kisah PamPam, Aktif Affiliate Marketing hingga Raih Cuan Puluhan Juta Rupiah

Jagoan Lokal
BRI Salurkan KUR Sebesar Rp 184,98 Triliun kepada 4 Juta UMKM

BRI Salurkan KUR Sebesar Rp 184,98 Triliun kepada 4 Juta UMKM

Program
Ingin Ciptakan Lapangan Kerja Baru, BNI Latih Pekerja Migran Hong Kong

Ingin Ciptakan Lapangan Kerja Baru, BNI Latih Pekerja Migran Hong Kong

Training
5 Jenis Kambing yang Bisa Dijadikan Pilihan Berbisnis Hewan Ternak

5 Jenis Kambing yang Bisa Dijadikan Pilihan Berbisnis Hewan Ternak

Training
PLUT Batam Bina 1.800 Pelaku UMKM, 80 Persen Sektor Kuliner

PLUT Batam Bina 1.800 Pelaku UMKM, 80 Persen Sektor Kuliner

Training
Disperindag Sulsel Siapkan Strategi Pemasaran untuk Bantu UMKM Naik Kelas

Disperindag Sulsel Siapkan Strategi Pemasaran untuk Bantu UMKM Naik Kelas

Training
Wamen UMKM Sebut PNM Katalisator Tumbuh Kembang Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia

Wamen UMKM Sebut PNM Katalisator Tumbuh Kembang Pengusaha Ultra Mikro di Indonesia

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau