Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Susun Database UMKM Terintegrasi dalam 2 Tahun ke Depan

Kompas.com - 23/05/2022, 16:52 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah mengembangkan database Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terintegrasi, dengan melibatkan kementerian dan lembaga.

Direktur Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Dading Gunadi mengatakan saat ini program yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM mulai mengumpulkan data UMKM dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia hingga 2 tahun ke depan.

"Salah satu persoalan UMKM adalah database yang masih tidak terintegrasi antara beberapa kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Untuk itu, pemerintah mendesain pembangunan database UMKM terintegrasi tahun lalu dengan melibatkan berbagai kementerian dan lembaga," katanya, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Cek 5 Tanda Kamu Sudah Siap Buka Usaha

Selain terkait data, UMKM juga menghadapi permasalahan berupa rendahnya kerja sama dengan usaha besar yang termasuk dalam rantai nilai global.

Hal ini tampak dari data dimana sebanyak 93 persen usaha mikro dan kecil tidak terlibat dalam kerja sama dengan pelaku usaha besar, serta UMKM baru menyumbang 14 persen dari total ekspor Indonesia.

"Di samping itu 88 persen usaha mikro dan kecil belum dapat mengajukan kredit perbankan, sehingga penyaluran kredit perbankan kepada UMKM baru mencapai sekitar 20 persen dari total penyaluran kredit atau stagnan sejak 2014," katanya.

Sebanyak 94 persen dari usaha mikro dan kecil juga belum memanfaatkan komputer untuk menjalankan usaha dan 90 persen belum menggunakan internet.

Dading mengatakan pemerintah terus mendorong digitalisasi UMKM terutama di tengah COVID-19.

Baca juga: Kisah Yusrizal, Belajar Membatik Lewat Youtube hingga Kini Beromset Rp 20 Juta

Di samping itu, untuk membantu UMKM yang pendapatannya terkoreksi selama COVID-19, pemerintah meluncurkan program untuk mengurangi biaya operasional UMKM seperti melakukan subsidi bunga kredit, restrukturisasi kredit UMKM, dan merelaksasi pajak.

"Saat ini restrukturisasi kredit telah direalisasikan untuk 3,9 juta UMKM dan juga subsidi bunga kredit untuk 17,8 juta UMKM," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau