Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Potensi Ekonomi Digital Rp5.400 Triliun, Mahasiswa Diajak Jadi Wirausaha

Kompas.com - 07/06/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak mahasiswa menjadi wirausaha untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital di tanah air yang bisa mencapai Rp5.400 triliun. Teten meminta wirausaha muda untuk meningkatkan kemampuan.

“Potensi ekonomi digital di Indonesia sebesar Rp5.400 triliun harus bisa dimanfaatkan para wirausaha mapan baru dari kalangan kampus (mahasiswa) berbasis anak muda inovatif dan berpendidikan tinggi,” kata Teten saat menjadi Keynote Speaker di Kuliah Umum Kewirausahaan, pada acara Paten Goes To Campus, di Universitas Muhammadiyah, Purwokerto (UMP), Jawa Tengah dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

"Jangan sampai potensi tersebut dikuasai asing. Pasalnya, saat ini, sekitar 50 persen produk yang ada di e-commerce merupakan barang impor. Para wirausaha muda saat ini, selain harus mampu menguasai pasar dalam negeri, juga harus kompetitif di pasar global," kata Teten.

Di acara sekaligus pembukaan Enterpreneur Creative Project (ECP) 2022, Teten mengajak wirausaha muda untuk meningkatkan kemampuan dalam berkompetisi.

"Ke depan, produk UMKM kita harus berbasis inovasi, kreativitas, dan teknologi. Dan itu harus disiapkan oleh kita semua, termasuk dari lembaga kampus," kata Teten.

Oleh karena itu, Teten berharap perguruan tinggi termasuk UMP harus kuat dalam mengembangkan inkubator bisnis di lingkungan kampus.

"Pilih 2-3 produk unggulan untuk dikembangkan hingga memiliki daya saing tinggi di pasar," kata Menteri Teten.

Teten meyakini dari UMP bakal lahir banyak wirausaha muda berbasis kampus dan anak muda. "Pangsa pasar anak muda sekarang ini adalah produk-produk custom atau handmade. Ini peluang bagi para pelaku startup," kata Teten.

Hanya saja, Menteri Teten mengingatkan, dengan pasar terbuka seperti saat ini, bukan hanya produk startup Indonesia bisa masuk ke pasar dunia, tapi produk luar negeri juga bisa masuk ke pasar nasional.

"Jadi, kita harus kompetitif. Artinya, kita harus kuat dalam ide dan kreativitas," ucap Teten.

Selain itu, Teten juga menyebutkan, ada 1,7 juta sarjana lulus setiap tahunnya, tetapi jumlah itu tentu tidak akan mampu terserap semuanya dalam dunia kerja.

Dan berdasarkan penelitian Asia Pacific Young Entrepreneurs Survey 2021 menunjukkan bahwa 72 persen generasi Z dan milenial bercita-cita menjadi wirausaha.

"Universitas saat ini harus mengubah pola pikir melalui kurikulumnya dalam mencetak sarjana, untuk menjadi wirausaha berpendidikan yang berdaya saing dan inovatif dengan menciptakan lapangan kerja, bukan lagi pencari kerja," kata Teten.

Bagi Teten, universitas berperan penting dalam memajukan kewirausahaan. Salah satunya dengan mendorong spin-off kewirausahaan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sehingga, melahirkan wirausaha yang memiliki inovasi, kompetitif, serta siap tarung, baik di pasar domestik maupun global.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau