Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permudah UMKM Dongkrak Penjualan, Pemprov Jateng dan Blibli Luncurkan LapakJateng

Kompas.com - 16/06/2022, 09:26 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov Jawa Tengah meluncurkan aplikasi LapakJateng.id untuk mempermudah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) mendongkrak penjualan.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, LapakJateng yang merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan perusahaan e-commerce Blibli, dan menjadi bagian dari pendampingan dari pemerintah kepada pelaku UMKM.

"Hari ini kami launching LapakJateng.id untuk memberikan ruang bagi UKM kita untuk jualan dan produk yang dikurasi cukup bagus," kata Ganjar Pranowo pada peluncuran LapakJateng.id di Solo, Rabu (15/6/2022).

Baca juga: Nur Agis Aulia Sukses Kembangkan Jawara Farm setelah Resign dari BUMN

Ganjar menuturkan, hadirnya LapakJateng diharapkan bisa membantu UMKM lebih berkembang dan mandiri sehingga bisa menjadi tulang punggung ekonomi.

Pada kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer Blibli Edward Kilian Suwignyo mengatakan UMKM mau tidak mau harus siap masuk ke dunia digital.

"Pas masa pandemi COVID-19 kelihatan sekali. Kalau dulu UMKM mau ke online itu pilihan, namun sejak pandemi ini jadi keharusan. Kalau bertahan dengan model bisnis yang sama, offline itu sangat sulit," katanya.

Edwar menyebutkan, pada tahun lalu Blibli mengelar survei mengenai sejauh mana pengetahuan pelaku UMKM terhadap penjualan secara online atau daring. Dari survei tersebut ternyata banyak pelaku usaha yang sudah tahu dengan konsep penjualan tersebut.

Meski demikian, tidak mudah bagi mereka untuk beradaptasi dengan cara penjualan tersebut.

"Awal nyebur mereka kaget, begitu masuk online biasanya jualan offline di mana mereka bisa menjelaskan tentang produknya, namun ketika masuk ke online konsumen lihat foto nggak detail, nggak cocok ya sudah mereka ditinggal," katanya.

Selain itu, dikatakannya, persaingan pada penjualan secara daring juga lebih ketat dibandingkan dengan penjualan secara langsung.

"Misalnya ada batik harga Rp 60.000 dan ada yang harganya Rp 300.000, kelihatannya hampir sama. Akhirnya konsumen lebih pilih yang murah. Jadi mereka nggak siap dengan packaging, foto. Terkait hal ini perlu adanya pendampingan," katanya.

Disebutkan Edward, LapakJateng.id merupakan rumah besar bagi UKM di Jawa Tengah. Di dalamnya ada berbagai produk yang berasal dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

"Hingga saat ini di Jawa Tengah sudah lebih dari 2.500 UMKM yang gabung, harapannya dengan dukungan dari pak gubernur bisa menstimulasi UMKM agar makin dikenal," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha 'Outdoor' untuk Perluas Akses Pasar
Menteri UMKM Janji Dampingi Pengusaha "Outdoor" untuk Perluas Akses Pasar
Training
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Kualitas Peralatan Outdoor Lokal Tak Kalah dari Produk Luar
Training
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Beri Perlindungan Hukum ke UMKM, Pemerintah Gandeng Kongres Advokat Indonesia
Program
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Kreasi Pala Nusantara Manfaatkan Limbah Kayu Jadi Produk Bernilai saat Ekonomi Lesu
Jagoan Lokal
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Usia 25, Yoel Punya 3 Gerai Makanan Sehat Berkat Kebiasaan Lama
Jagoan Lokal
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni  Naikkan Target Giling
Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling
Program
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Budi Daya Maggot, Paiman Berhasil Raup Omzet Puluhan Juta Per Bulan
Jagoan Lokal
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
SMBC Indonesia Gandeng Komunitas Lokal Perkuat Perempuan Pelaku UMKM
Training
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Suadesa Festival 2025 Dorong Perputaran Ekonomi di Desa Karangrejo hingga Rp3 Miliar
Program
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Kembangkan Ruang Ekonomi Baru, PGN Gelar Suadesa Festival di Borobudur
Program
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Dana Indonesia Berdayakan UMKM Perempuan dan Penyandang Disabilitas
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau