Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki: Strategi Predatory Pricing oleh E-Commerce Bisa Bunuh UMKM

Kompas.com - 15/06/2022, 07:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Strategi predatory pricing yang banyak dilakukan oleh e-commerce disebut membuat sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tak bisa bersaing dengan produk asing.

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki dalam Rapat Koordinasi terkait pembahasan lanjutan mengenai Usulan Perubahan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50 Tahun 2020 di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta pada Selasa (14/6/2022).

Teten menyatakan karena itu, pemerintah akan mengubah Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 50 Tahun 2020, Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), antara lain berkaitan dengan predatory pricing.

Predatory pricing itu untuk membesarkan valuasi dari bisnis e-commerce, termasuk untuk membunuh produk dalam negeri. Itu hampir tidak masuk akal, ada kekuatan ekonomi besar yang bakar uang, tapi bisa membunuh UMKM,” ucap Teten seperti dikutip dari Antara.

Teten menginginkan e-commerce hanya menjadi penyedia platform saja, bukan sekaligus menjual produknya sendiri atau perusahaan afiliasinya.

Dalam pertemuan tersebut, ia mengundang pelaku UMKM, asosiasi, dan e-commerce untuk meredesain bisnis model ekonomi digital.

Presiden Joko Widodo dinyatakan telah menugaskan pihaknya untuk mengkoordinasi persoalan tersebut bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Keuangan.

“Pak Presiden ingin melindungi tiga hal, yaitu melindungi industri dalam negeri termasuk e-commerce dalam negeri, lalu ingin melindungi UMKM, dan konsumen,” ungkapnya.

Kata Teten, kebijakan nasional terkait ekonomi digital itu sangat luas, seperti mengatur perihal marketplace. Dalam hal ini, pemerintah memastikan akan mempercepat revisi Permendag No. 50 tersebut.

Lebih lanjut, Teten sengaja mengundang para pemangku kepentingan lain untuk membahas revisi Permendag agar substansi yang terkandung dalam aturan tersebut sesuai dengan kebutuhan.

“Kita ingin melindungi UMKM, di sisi lain juga ingin Indonesia menjadi tetap atraktif untuk investasi. Kita bukan ingin menutup pasar Indonesia dari produk asing, tapi bagaimana produk asing memiliki playing field yang sama dengan produk UMKM,” ujar Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Di Tangan Argo dan Vera, 3 Sampah Tak Terpakai ini jadi Cuan

Di Tangan Argo dan Vera, 3 Sampah Tak Terpakai ini jadi Cuan

Jagoan Lokal
Jangan Sembarangan Buka Cabang Bisnis kalau Belum Bisa Duplikasi

Jangan Sembarangan Buka Cabang Bisnis kalau Belum Bisa Duplikasi

Training
Kenali 5 Strategi Bisnis Sayuran Online

Kenali 5 Strategi Bisnis Sayuran Online

Training
Pilihan Ide Bisnis Berkelanjutan yang Punya Dampak Baik buat Bumi

Pilihan Ide Bisnis Berkelanjutan yang Punya Dampak Baik buat Bumi

Training
Pahami Strategi Kembangkan Bisnis Ekspor Buah Segar

Pahami Strategi Kembangkan Bisnis Ekspor Buah Segar

Training
Richard Theodore, Pebisnis Kuliner yang Sukses Hasilkan Omzet Puluhan Miliar Rupiah

Richard Theodore, Pebisnis Kuliner yang Sukses Hasilkan Omzet Puluhan Miliar Rupiah

Jagoan Lokal
Pernah Merugi Berbisnis Beras dan Kayu, Titin Sukses jadi Perajin Layang-layang

Pernah Merugi Berbisnis Beras dan Kayu, Titin Sukses jadi Perajin Layang-layang

Jagoan Lokal
Argopandoyo dan Vera Tjahyani, Pasutri yang Rintis Bisnis Home Decor dari Sampah

Argopandoyo dan Vera Tjahyani, Pasutri yang Rintis Bisnis Home Decor dari Sampah

Jagoan Lokal
Program Jagoan Banyuwangi jadi Program Percontohan Pengembangan Nasional

Program Jagoan Banyuwangi jadi Program Percontohan Pengembangan Nasional

Training
Cara Tan Ek Tjoan Bakery Bertahan dari Persaingan Bisnis dan Perubahan Zaman

Cara Tan Ek Tjoan Bakery Bertahan dari Persaingan Bisnis dan Perubahan Zaman

Training
Ingin Branding Bisnis Lewat Video? Ini Modal yang Kamu Butuhkan

Ingin Branding Bisnis Lewat Video? Ini Modal yang Kamu Butuhkan

Training
Melihat Geliat Kampung Layang-layang di Cimande Kabupaten Bogor

Melihat Geliat Kampung Layang-layang di Cimande Kabupaten Bogor

Jagoan Lokal
3 Hal yang Harus Dipelajari Pemandu Arung Jeram dalam Bisnis Rafting

3 Hal yang Harus Dipelajari Pemandu Arung Jeram dalam Bisnis Rafting

Training
KAWFEST 2024 Digelar di Sarinah pada 25-28 April, Ada Beragam Produk UMKM Wastra

KAWFEST 2024 Digelar di Sarinah pada 25-28 April, Ada Beragam Produk UMKM Wastra

Program
Mengintip Sistem Kerja Sama Bisnis Arung Jeram Sungai Elo di Magelang

Mengintip Sistem Kerja Sama Bisnis Arung Jeram Sungai Elo di Magelang

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com