Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Bloc Grup Hadirkan Fabriek Bloc di Padang, Wadah Ruang Kreatif Anak Muda

Kompas.com - 04/07/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

PADANG, KOMPAS.com -  PT Radar Ruang Riang menghadirkan Fabriek Bloc di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) sebagai ruang kreatif masyarakat dan tempat anak-anak muda nongkrong. Kehadiran Fabriek Bloc melengkapi lokasi bisnis M Bloc Grup yakni, M Bloc, Pos Bloc, dan JNM Bloc di Yogyakarta.

Fabriec Bloc memiliki konsep yang tak jauh berbeda dengan M Bloc Space. Fabriec Bloc menempati kawasan bekas pabrik yang terbengkalai yang dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda, tempat-tempat foto yang sangat instagramable dan diskusi.

Dalam kunjungan kerjanya di Sumatera Barat, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyempatkan diri untuk melihat-lihat dan mengobrol dengan pengelolanya, Jozarki Terunajaya.

Teten berdiskusi santai sambil menyeruput kopi khas Provinsi Padang, di tengah rerumputan sintetis khas tempat nongkrong di kawasan utama Fabriek Bloc.

Menurut sang empunya, Jozarki Terunajaya, Fabriek Bloc dibangun di atas lahan 13.000 meter persegi.

Fabriek Bloc menempati kawasan bekas pabrik seng milik perusahaan Polyguna Nusantara yang dikelola kembali oleh jaringan grup M Bloc. Tujuannya, agar Fabriek ini menjadi wadah bagi generasi muda menuangkan ide kreatifnya.

Fabriek Bloc menjadi lokasi jaringan M Bloc Group pertama yang ada di Sumatera, beralamat di Jalan Prof Dr Hamka KM 9,5, Parupuk Tabing, Kota Padang. Fabriek Bloc menjadi tempat keempat setelah M Bloc Space (Jakarta), Pos Bloc (Jakarta), dan JNM Bloc (Yogyakarta).

“Tak hanya menjadi kekuatan ekonomi kreatif, keberadaan Fabriek Bloc ini juga diharapkan menjadi sirkuit ekonomi bagi UMKM yang kesulitan memasarkan produknya,” kata Jozarki saat berdiskusi dengan Teten di Fabriek Bloc, Padang, Sumbar, beberapa waktu lalu.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki berbincang dengan pengelola Fabriec Blok.Dok. KemenKopUKM Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki berbincang dengan pengelola Fabriec Blok.

Jozarki melanjutkan, Fabriek Bloc memiliki misi untuk mendistribusikan produk UMKM tak hanya di daerahnya saja. Jozarki mengatakan, banyak pelaku UMKM di Jakarta berpikir dua atau tiga kali untuk mengirim barangnya ke daerah dengan kendala biaya dan berbagai macamnya.

Dengan adanya konsep M Bloc, diharapkan bisa menjadi jembatan bagi pemasaran produk UMKM.

“Jadi produk yang ada di Padang bisa dijual di Jambi, di Jakarta bisa dijual di Padang, Yogyakarta, maupun di Jawa Barat bisa dijual di berbagai jaringan M Bloc Group yang ada, sebaliknya juga begitu,” kata Jozarki dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Teten pun menyambut baik semangat Fabriec Bloc. Apa yang dilakukan Fabriek Bloc bisa memperbaiki supply chain produk UMKM. Pada prinsipnya kata Teten, melihat bahwa bangunan-bangunan tua itu sangat menarik untuk dilestarikan.

“Sayang kalau itu berubah fungsi jadi yang lain, yang mungkin punya ide untuk bagi teman-teman di berbagai daerah, kalau punya tempat yang menarik seperti gudang yang tidak terpakai maupun gedung-gedung tua, jangan dibongkar tapi berkolaborasi dengan M Bloc disulap menjadi Rumah UMKM,” kata Teten.

Produk UMKM di M Bloc Grup.Dok. KemenkopUKM Produk UMKM di M Bloc Grup.

Menurutnya, M Bloc Group cukup berhasil membangun satu ekosistem untuk UMKM, bahkan mampu meningkatkan produk UMKM menjadi lebih berkelas. Kemasan produk UMKM juga dibuat semenarik mungkin.

“Sehingga membuat produk UMKM jadi bergengsi. Orang nggak perlu lagi gengsi untuk belanja produk UMKM,” kata Teten.

Tak hanya itu kata Teten, Fabriek Bloc yang dibangun menjadi ruang terbuka juga menjadi tempat interaksi berbagai kalangan di sini. Sehingga bisa memunculkan ide-ide kreatif dan mampu berkolaborasi, menciptakan produk-produk yang kreatif serta inovatif.

Ia kembali menegaskan, pemerintah sangat menyambut ide-ide kreatif seperti ini. Dalam kesempatan tersebut, kata Teten, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berkolaborasi untuk melakukan empowering produk UMKM yang ada di daerah-daerah di mana M Bloc Group dibangun, sehingga bisa didistribusikan dengan baik.

“Distribusi sampai ke daerah-daerah lain seperti di luar Sumatra atau Jawa. Bagaimana agar betul-betul bisa membangun suatu sistem subjek yang dibutuhkan UMKM logistik yang terus diselaraskan,” kata Teten.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau