Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Dua Produk Asal Kalimantan Selatan yang Laku Terjual di Amerika Serikat

Kompas.com - 04/08/2022, 10:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Dua produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Kalimantan Selatan menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat. Kedua produk UMKM tersebut diperjuangkan agar semakin berkembang di Amerika Serikat.

Produk pertama adalah warisan kearifan lokal budaya Kalimantan Selatan, baju sasirangan. Produk kedua yaitu produk tas purun berbahan dasar tumbuhan.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalimantan Selatan, Supriadi mengatakan lebih 50 persen dari 500 lembar kemeja dan blouse sasirangan sudah terjual per 31 Juli 2022. Jumlah itu adalah total produk ekspor perdana pada 13 Juli lalu dari Banjarmasin ke Amerika Serikat.

Harga baju jenis kemeja dan blouse sasirangan di Kalimantan Selatan tembus 90 dolar AS atau Rp1.350.000 per lembar pada perdagangan Juli di Amerika Serikat.

"Kisaran 75 - 90 dolar AS, kebetulan yang dikirim sudah berupa baju dengan jahitan yang sangat bagus, harga di Banjarmasin kisaran Rp400.000-500.000," ujar Supriadi di Banjarmasin, Rabu seperti dikutip dari Antara.

Supriadi mengatakan, tahap awal pengiriman 500 lembar baju sasiringan. Tahap selanjutnya pengiriman dilakukan sebanyak 500-750 lembar menggunakan pesawat kargo.

"Umum yang pakai (baju sasiringan), rata-rata untuk mereka ibadah ke gereja, resepsi dan ada yang pake di kantor juga,".ujarnya.

Sementara itu, penjualan tas berbahan purun bekerja sama dengan Diaspora Indonesia di Amerika sebagai agen penjualan.

"Ada yang di jual di toko dan juga di rumah," ujar Supriadi.

Tas purunAntara/ Muhammad Fauzi Fadilah Tas purun

Produk tas purun disebar Supriadi ke sepuluh negara bagian di Amerika, diantaranya : Seattle, Colorado, Chicago, Las Vegas, New York, Los Angeles, Florida, Ohio, Nevada, dan Alabama.

Diketahui, 2.000 buah tas purun habis terjual dengan harga 25-30 dolar AS per buah dalam sepekan. Pengiriman tas purun selanjutnya ditargetkan mencapai 5.000 buah.

APINDO, sementara ini baru dua produk UMKM Kalsel itu yang diperjuangkan agar pasarnya berkembang. Namun, kata Supriadi, apabila ada kesempatan, pihaknya akan mengabarkan kepada UMKM lain.

"Yang penting bagaimana ekspor ini bisa membantu masyarakat kecil. Kita lihat lagi ke depannya apakah ada peluang untuk produk UMKM Kalimantan Selatan, kalau ada peluang Insya Allah saya bantu masuk," ujar Supriadi

Menurutnya, ekspor kedua nanti akan menambah target pasar di beberapa negara bagian lainnya, sebagai upaya perkenalan dan meningkatkan daya beli untuk produk UMKM.

"Apabila semakin luas pasar maka tidak menutup kemungkinan bisa menarik pelaku UMKM lain terlibat," ujarnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau