BANJARMASIN, KOMPAS.com - Dua produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Kalimantan Selatan menembus pasar ekspor ke Amerika Serikat. Kedua produk UMKM tersebut diperjuangkan agar semakin berkembang di Amerika Serikat.
Produk pertama adalah warisan kearifan lokal budaya Kalimantan Selatan, baju sasirangan. Produk kedua yaitu produk tas purun berbahan dasar tumbuhan.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalimantan Selatan, Supriadi mengatakan lebih 50 persen dari 500 lembar kemeja dan blouse sasirangan sudah terjual per 31 Juli 2022. Jumlah itu adalah total produk ekspor perdana pada 13 Juli lalu dari Banjarmasin ke Amerika Serikat.
Harga baju jenis kemeja dan blouse sasirangan di Kalimantan Selatan tembus 90 dolar AS atau Rp1.350.000 per lembar pada perdagangan Juli di Amerika Serikat.
"Kisaran 75 - 90 dolar AS, kebetulan yang dikirim sudah berupa baju dengan jahitan yang sangat bagus, harga di Banjarmasin kisaran Rp400.000-500.000," ujar Supriadi di Banjarmasin, Rabu seperti dikutip dari Antara.
Supriadi mengatakan, tahap awal pengiriman 500 lembar baju sasiringan. Tahap selanjutnya pengiriman dilakukan sebanyak 500-750 lembar menggunakan pesawat kargo.
"Umum yang pakai (baju sasiringan), rata-rata untuk mereka ibadah ke gereja, resepsi dan ada yang pake di kantor juga,".ujarnya.
Sementara itu, penjualan tas berbahan purun bekerja sama dengan Diaspora Indonesia di Amerika sebagai agen penjualan.
"Ada yang di jual di toko dan juga di rumah," ujar Supriadi.
Produk tas purun disebar Supriadi ke sepuluh negara bagian di Amerika, diantaranya : Seattle, Colorado, Chicago, Las Vegas, New York, Los Angeles, Florida, Ohio, Nevada, dan Alabama.
Diketahui, 2.000 buah tas purun habis terjual dengan harga 25-30 dolar AS per buah dalam sepekan. Pengiriman tas purun selanjutnya ditargetkan mencapai 5.000 buah.
APINDO, sementara ini baru dua produk UMKM Kalsel itu yang diperjuangkan agar pasarnya berkembang. Namun, kata Supriadi, apabila ada kesempatan, pihaknya akan mengabarkan kepada UMKM lain.
"Yang penting bagaimana ekspor ini bisa membantu masyarakat kecil. Kita lihat lagi ke depannya apakah ada peluang untuk produk UMKM Kalimantan Selatan, kalau ada peluang Insya Allah saya bantu masuk," ujar Supriadi
Menurutnya, ekspor kedua nanti akan menambah target pasar di beberapa negara bagian lainnya, sebagai upaya perkenalan dan meningkatkan daya beli untuk produk UMKM.
"Apabila semakin luas pasar maka tidak menutup kemungkinan bisa menarik pelaku UMKM lain terlibat," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.