JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi wirausaha bagi sebagian orang bukan pilihan yang tepat. Ada sebagian orang yang menganggap pendapatan seorang wirausaha tak menentu bahkan seringkali malah merugi.
Wirausaha jelas berbeda dengan karyawan. Karyawan baik di sektor negeri maupun swasta memiliki pendapatan yang tetap bahkan bisa naik setiap tahunnya.
Seringkali keputusan menjadi wirausaha tak didukung oleh keluarga. Padahal, dukungan dari pihak keluarga seperti orangtua dan pasangan dapat memberikan saran positif dan kritik yang membangun.
Banyaknya dukungan yang diperoleh nantinya akan membuat motivasi kuat dalam diri untuk mencapai kesuksesan. Lalu bagaimana cara memulai usaha tanpa dukungan keluarga?
Berikut tips-tipsnya dirangkum dari cermati.com.
Tak dipungkiri masih ada pandangan wirausaha erat dengan risiko rugi dan tak menentu. Biasanya akan sulit memberikan pengertian kepada keluargaa yang sudah memiliki mindset tersebut.
Apalagi, masih ada pemikiran konservatif terkait wirausaha yang tak memberikan jaminan masa depan seperti karyawan. Hal tersebut muncul lantaran kemungkinan karyawan memberikan gaji yang pasti dan tunjangan hari tua.
Jika menghadapi situasi tersebut, jangan patah semangat. Berilah pengertian kepada keluarga bahwa banyak orang yang sukses bahkan memiliki gaji yang lebih besar dari usaha.
Sampaikan pengertian tersebut dengan penuh optimistis dan bahasa yang baik terkait konsep bisnis yang jelas atau rencana matang. Jika masih ditentang, jangan menyerah untuk memberikan mereka pengertian.
Jika terus menerus dipengaruhi dan dihadapi dengan kesabaran dan ketulusan, maka ketidakpercayaan keluarga soal potensi wirausaha akan luluh.
Jika sudah bertekad untuk berbisnis, lakukan dengan penuh keyakinan. Tunjukkan kesungguhanmu ketika menjalankan usaha.
Jika ada halangan dan rintangan seperti penjualan sepi di bulan dan tahun pertama, teruslah bekerja. Buktikan perjuangan untuk meningkatkan penjualan untuk mematahkan semua anggapan "nyinyir" dari keluarga.
Jadikanlah setiap halangan dan rintangan sebagai pemacu untuk lebih serius mengubah keadaan bisnis yang sedang anjlok. Buktikan ke semua orang termasuk keluarga yang meremehkan dan tidak mendukung bahwa kesuksesan akan bisa diraih.
Cobalah untuk terus berpikir kreatif dan inovatif saat menjalankan bisnis. Jika produk kalah saing dengan kompetitor lantaran tak memiliki keunikan atau keunggulan, maka segeralah putar otak.
Cobalah berpikir out of the box, lakukan riset untuk menciptakan atau membuat produk maupun layanan yang mempunyai nilai tambah. Jika kompetitor hanya fokus pada layanan offline, cobalah rambah layanan online.
Dengan begitu, pelanggan akan pindah menggunakan atau membeli produk karena lebih mudah, praktis, dan cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.