JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki menyebutkan, banyak pelaku UMKM belum masuk ke ekosistem digital.
Teten menekankan, pelaku UMKM penting untuk masuk ke ekosistem digital.
"UMKM kita (Indonesia) masih banyak yang belum terhubung di ekosistem digital. Banyak pendidikan rendah yang tak familiar dengan teknologi," kata Teten dalam sambutan acara Indonesia Digital Meetup 2022 di Gedung Smesco Indonesia, Kamis (1/9/2022) siang.
Teten tak menyebutkan, berapa jumlah pelaku UMKM yang belum terhubung ekosistem digital. Presiden Joko Widodo sendiri dalam Sidang Tahunan MPR menargetkan jumlah UMKM yang masuk ekosistem digital dapat meningkat menjadi 30 juta UMKM pada 2024.
Presiden Jokowi menyebutkan, 19 juta pelaku UMKM sudah masuk ke dalam ekosistem digital. Ia menekankan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) harus terus didukung agar bisa segera naik kelas.
"Indonesia itu negara UMKM. Karena ekonomi Indonesia, 99,9 itu UMKM. Jadi yang usaha yang besar itu cuma 0,01 persen. Dan 97 persen lapangan kerja disediakan oleh sektor mikro," lanjutnya.
Teten menyebutkan, KemenKopUKM membutuhkan bantuan dari para internet marketer terkait optimalisasi ekosistem digital. Bantuan yang dimaksud adalah pasokan data dan dukungan untuk menjual produk lokal.
"Kalau para jagoan di internet ini saling mendukung, ekonomi kita bisa luar biasa. Temen-teman internet marketer ini bantu jual produk lokal, produk bangsa kita sendiri. Bisa jualan di medsos, marketplace," kata Teten.
"Kami juga butuh dibuatkan aplikasi untuk menangkap demand, bukan hanya jenis produk tapi juga harganya," kata MenKopUKM.
Teten mengakui, UMKM masih membutuhkan inovasi seperti aplikasi yang menunjang dalam mempromosikan produknya. Terbukti saat pandemi, KemenKopUKM sukses menyelenggarakan Pahlawan Digital Award yang menjaring 30 pengembang aplikasi baru, inovasi anak muda yang sangat membantu UMKM jualan secara online.
"Target kami, sekecil apapun produk UMKM harus bisa dijual secara online dan masuk ke ekosistem digital," kata Teten.
Smesco Indonesia menggelar Indonesia Digital Meetup 2022 (IDM22) di SMESCO Indonesia Convention and Exhibition Hall, Jakarta pada 1-2 September.
Acara IDM22 diharapkan menjadi titik kumpul dan berjejaring yang baik bagi pelaku UMKM digital serta membantu UMKM masuk tahapan digitalisasi.
“IDM22 telah menjadi melting point bagi para enthusiast dan pemilik bisnis yang ingin scale up secara digital," jelas Teten.
Meski banyak bisnis yang jatuh akibat pandemi Covid-19, bisnis berbasis digital terbukti menjadi salah satu yang mampu bertahan bahkan berkembang positif. Bisnis berbasis digital diperkirakan akan menjadi channel utama masa depan.
Dalam IDM22 ada pameran dan seminar bagi para pelaku industri UMKM di Indonesia. Acara IDM22 juga akan menghadirkan lebih dari 15 pakar dari dalam dan luar negeri yang akan berbagi kesuksesan dan pengalaman mereka dalam mengembangkan platform bisnis digital.
Beberapa nama pakar yang akan menjadi pembicara di sesi conference day antara lain dr. Tirta (Influencer), Yaroslav Zhuliy (MGID), Yudi Hamka (CTO MNC Grup), Akbar Alatas (Haraka), Dewa Eka Prayoga (Billionaire Store). Hingga saat ini, tercatat 1.500 orang terdaftar sebagai peserta seminar dan conference.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.