JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berkolaborasi dengan para jagoan internet marketer untuk membantu UMKM go digital sehingga bisa memasarkan dan mempromosikan produknya secara digital.
Teten mengatakan saat ini masih banyak UMKM di daerah-daerah yang belum terhubung ke ekosistem digital. Hal tersebut lantaran pelaku UMKM kurang familiarnya terhadap teknologi sehingga perlu dorongan untuk UMKM bisa masuk ke sistem digital.
"Saya berharap agar UMKM dibantu bisa masuk ke market online. Kita membutuhkan jagoan-jagoan reseller serta jagoan internet marketer. Dukungan dari mereka ini, kita bisa menggeser produk yang sekitar 50 persen masih dikuasai produk impor. Sekecil apapun produk UMKM di pelosok manapun bisa dibantu," kata Teten dalam siaran pers yang diterima.
Teten mengatakan, pemerintah sudah mulai untuk mendukung market untuk produk lokal, di mana belanja negara sekitar 40 persen diperuntukkan untuk dibelanjakan produk Koperasi dan UMKM. Hingga hari ini nilainya mencapai Rp400 triliun.
"Presiden Jokowi bahkan mengatakan kalau perlu direncanakan belanja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah hingga 100 persen untuk produk lokal. Karena ini adalah kebijakan afirmasi yang sangat fundamental bagi perkembangan industri lokal khususnya ekonomi UMKM," kata Teten.
Saat ini penjualan online berkembang semakin cepat. Bahkan bukan hanya e-commerce, ada juga game commerce, TV commerce, dan social commerce yang memerlukan strategi khusus di dalamnya. Biasanya para pelaku UMKM tak cukup SDM untuk menjangkau hal tersebut.
Untuk itu Teten menekankan, jika para juara internet ini saling mendukung, ia percaya ekonomi digital dalam negeri akan semakin terdongkrak lebih cepat. Mengingat, potensi digital ekonomi Tanah Air di tahun 2030 diproyeksi mencapai Rp4.531 triliun.
Tak hanya itu, KemenKopUKM kata Teten, juga memerlukan pasokan data dari pelaku internet marketer, mana saja produk yang dibutuhkan masyarakat, yang jika dijual bisa laku.
"Kita juga butuh dibuatkan aplikasi untuk menangkap demand, bukan hanya jenis produk tapi juga harganya," kata MenKopUKM.
Diakuinya, UMKM masih membutuhkan inovasi seperti aplikasi yang menunjang dalam mempromosikan produknya.
Terbukti saat pandemi, KemenKopUKM sukses menyelenggarakan Pahlawan Digital Award yang menjaring 30 pengembang aplikasi baru, inovasi anak muda yang sangat membantu UMKM jualan secara online.
"Target kami, sekecil apapun produk UMKM harus bisa dijual secara online dan masuk ke ekosistem digital," kata Teten.
Teten juga mendorong, agar lebih banyak lagi UMKM masuk dalam e-katalog LKPP, yang saat ini sudah mencapai 600 ribu dari target tahun 2022 mencapai 1 juta produk UMKM masuk e-katalog.
Diharapkan dengan event IDM 2022 ini, semakin mendorong jumlah produk UMKM ke e-katalog dan UMKM ke ekosistem digital secara umum.
Senada, Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi terselenggaranya IDM 2022. Ia menegaskan, eranya saat ini UMKM sudah harus melek teknologi dan digitalisasi.