Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Ajak Mahasiswa Berkoperasi, Ini Alasannya

Kompas.com - 17/09/2022, 20:04 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

DEPOK, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengajak mahasiswa untuk mulai membangun usaha dan berkoperasi. Ajakan tersebut disampaikan Teten dalam kuliah umum di hadapan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat pada Jumat (16/9/2022) dengan tema '"Peluang dan Tantangan Koperasi Menghadapi Ekonomi Global".

“Sebab usaha yang dikembangkan bersama-sama di dalam wadah koperasi akan berpeluang besar untuk bisa mencetak generasi yang unggul dan mandiri di masa depan,” kata Teten dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Teten menjelaskan koperasi menjadi simpul kekuatan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk bisa bersaing di pasar yang lebih luas. Dengan bersatu dalam wadah koperasi, para pelaku UMKM khususnya dari kalangan mahasiswa akan bisa saling menguatkan.

"Koperasi itu penting sekali, kita optimistis koperasi bisa menjadi salah satu cara UMKM untuk scalling up. Sebab kalau mau naik kelas sendiri-sendiri itu susah sekali, sehingga koperasi jadi metode yang tepat untuk naik kelas dan maju bersama," kata Teten.

Teten menyayangkan koperasi belum banyak dilirik oleh masyarakat meski menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan kesejahteraan. Tingkat partisipasi penduduk Indonesia yang menjadi anggota koperasi baru sekitar 8,41 persen. Padahal rata-rata dunia sebesar 16,31 persen.

Di sisi lain tantangan koperasi adalah masih rendahnya produktivitas dan nilai tambah koperasi di Indonesia. Selain itu juga mutu dan sumber daya manusia (SDM) serta tata kelola koperasi masih perlu ditingkatkan.

"Inilah yang menjadi PR (pekerjaaan rumah) kita, oleh sebab itu kita serius ingin membenahi koperasi agar lebih baik. Kita ingin koperasi mulai masuk ke sektor produktif dan inisiatif ini sudah kita lakukan salah satunya seperti di Koperasi Pesantren Al-Ittifaq di Ciwidey, Bandung yang menjadi koperasi pangan modern," ucap Teten.

Lebih lanjut, dalam upaya meningkatkan SDM kompeten untuk koperasi, Teten mengapresiasi inisiatif dari Universitas Indonesia yang mewajibkan mahasiswa FEB untuk mengambil mata kuliah Perkoperasian. Menurutnya, mata kuliah tersebut menjadi cara untuk memberikan pengetahuan yang benar terhadap para mahasiswa tentang koperasi.

"Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada FEB UI yang ternyata menjadi satu-satunya Fakultas Ekonomi di Indonesia yang mewajibkan mahasiswanya belajar tentang koperasi," kata Teten.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat pada Jumat (16/9/2022) dengan tema 'Peluang dan Tantangan Koperasi Menghadapi Ekonomi Global.
Dok. KemenKopUKM Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki memberikan kuliah umum kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia di Depok, Jawa Barat pada Jumat (16/9/2022) dengan tema 'Peluang dan Tantangan Koperasi Menghadapi Ekonomi Global.

Pada kesempatan yang sama Dekan FEB UI Teguh Dartanto menjelaskan mata kuliah wajib tentang koperasi diwajibkan agar mahasiswa memahami teori dasar koperasi sehingga kedepan bisa mencetak SDM yang kompeten di bidang perkoperasian.

Dengan begitu diharapkan mahasiswa nantinya dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memperbaiki citra koperasi yang selama ini dinarasikan sebagai Soko Guru Ekonomi Nasional.

"Sebagai mata kuliah yang kekinian, kita melihat koperasi menjadi lembaga yang strategis untuk menuju SDGs (Sustainable Development Goal). Secara historis peran koperasi sangat penting sehingga perlu kita perkenalkan sejak dini," kata Teguh Dartanto.

Teguh  memahami kondisi koperasi di Indonesia saat ini yang tidak semuanya sesuai dengan tujuan awal pendirian koperasi. Oleh sebab itu, FEB UI ingin memberikan pemahaman yang konkret kepada mahasiswanya terkait fakta koperasi di lapangan dengan teori dasar koperasi.

Teguh menjelaskan untuk mendorong kebangkitan koperasi di Indonesia perlu ada kebijakan afirmatif yang konsisten dilakukan pemerintah.

"Sebenarnya koperasi itu menjadi alat untuk maju bersama, namun masih ada PR yang harus kita lakukan sehingga kita ingin ke depan koperasi nantinya benar-benar menjadi soko guru ekonomi demi kesejahteraan masyarakat di Indonesia," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Berbisnis di Luar Negeri, Restoran Hingga Minimarket Peroleh Diaspora Loan BNI

Program
Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Ratusan Pengusaha Mikro Ikuti Pendampingan Kewirausahaan di Kota Batu

Program
Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Menteri Dikti: Kampus yang Punya Program UMKM Harus Punya Keunikan

Training
Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Kementerian UMKM dan Kementerian Ketenagakerjaan Kolaborasi Berdayakan UMKM

Program
1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

1.000 UMKM Ikut BRI UMKM EXPO(RT) 2025, BRI Targetkan Penjualan Rp 38 Miliar

Program
Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi 'Branding' bagi UMKM di Temanggung

Mahasiswa KKN UGM Latih Strategi "Branding" bagi UMKM di Temanggung

Program
Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Pelindo Siapkan Gerai UMKM di Terminal Penumpang Tanjung Priok

Program
UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

UMKM Mitra Program Makan Bergizi Gratis Akan Dapat Modal Awal hingga Rp 500 Juta, Ini Syaratnya

Program
Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Pemkot Malang Fasilitasi Ekspor Produk Makanan Olahan UMKM ke Australia dan Selandia Baru

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau