Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraup Untung Puluhan Juta dari Budidaya Bunga Bougenvile

Kompas.com - 24/09/2022, 09:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Membudidayakan tanaman hias jenis bougenvile ternyata mampu menghasilkan keuntungan puluhan juta rupiah. Keuntungan tersebut dirasakan oleh Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tunjungan Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Pundi-pundi keuntungan dari budidaya bougenville pun tak sulit didapatkan. Pasalnya, puluhan anggota Pokdarwis Desa Tunjungan diwajibkan menanam bunga bougenvile.

Usaha milik Pokdarwis Desa Tunjungan ini menjadi menarik karena berbagai jenis bougenvile baik jenis lokal maupun import tersedia lengkap. Setiap halaman rumah anggota Pokdarwis tersebut dijadikan lahan untuk membudidayakan bunga bougenvile.

Suyono, Ketua Pokdarwis Desa Tunjungan mengatakan, bisnis bunga bougenvile sendiri di desa tersebut dimulai dari salah satu warga desa. Kemudian diikuti oleh warga lainnya hingga kini menjadi belasan warga yang ikut berbisnis bunga kertas ini.

Saat ini, ada 17 warga yang menjadi pengusaha budidaya bunga kertas dengan omzet berbeda-beda. Bahkan ada warga yang mendapatkan omset hingga Rp 50 juta tiap bulannya.

Setelah banyak warga yang berbisnis bunga ini, serta untuk memudahkan distribusi dan penjualan, dijadikanlah bisnis tersebut sebagai usaha bersama di bawah naungan Pokdarwis.

"Kami memiliki jenis bunga bougenvile sebanyak 100 sampai 200 jenis atau biasa disebut dengan ID (identity), baik lokal maupun import," kata Suyono saat ditemui di kebun bunga miliknya.

Harga yang ditawarkan bervariasi tergantung ID dan besar kecilnya batang tumbuhan tersebut. Harga termurah mulai Rp25.000, Rp 100.000 hingga Rp200.000. Bahkan ada ID jenis Kayata india dan Citra stripe yang harga mencapai Rp250.000 yang berukuran hanya sekitar dua jengkal tangan.

Salah satu jenis bunga bougenvile yang dibudidayakan oleh Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tunjungan Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.KOMPAS.com/BAYU APRLIANO Salah satu jenis bunga bougenvile yang dibudidayakan oleh Kelompok Masyarakat Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tunjungan Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Suyono menambahkan, jenis bogenvile import koleksi warga desanya berasal dari berbagai daerah hingga mancanegara seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Hawai dan India. Bunga dari mancanegara itulah yang harganya cukup menjanjikan karena masih langka di Indonesia.

"Yang membedakan harga bougenvile adalah jenis daun, jenis batang dan jenis bunga serta kesulitan dalam pengolahan produksi (budidaya)," kata Suyono.

Dengan adanya kelompok ini kata Yono panggilan akrabnya, warga yang berbisnis bunga bougenvile saling mengisi dan mengedukasi. Bahkan jika ada warga yang akan merintis usaha bisnis tersebut akan dibantu oleh warga lainnya.

"Ini menjadikan warga kami rukun dan lebih produktif dalam bekerja," lanjut Suyono.

Konsumen dari bunga bougenvile ini tak hanya dari Purworejo, melainkan sudah dari berbagai kota dan provinsi se-Indonesia. Kini, Pokdarwis Desa Tunjungan sudah merambah ke pasar online untuk memasarkan bunga bougenvile.

Beberapa ID bougenvile yang dibudidayakan warga Desa Tunjungan antara lain black maria, SJ mini, fatimah, selendang sutera ungu, ekor musang putih, ekor musang merah dan pink, bengawan solo, es krim, SJ buterfly dan berbagai ID lainnya.

Salah satu anggota Pokdarwis Desa Tunjungan, Fajar Pratama menambahkan, pihaknya memilih budidaya tanaman bogenvile karena harga relatif stabil dan perawatan yang cukup mudah.

Selain itu imbuhnya bunga bougenvile disukai banyak kalangan, dari yang miskin maupun kaya dan dari tua maupun muda.

"Harganya stabil dan perawatan yang mudah, jadi tidak banyak memakan waktu," kata Fajar.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau