JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Negara Indonesia (BNI) terus memperkuat ekosistem ekspor dan impor melalui BNI Xpora dengan menggandeng pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah dan diaspora.
Bank BNI berharap layanan solusi satu atap (one stop solution hub) dan ekosistem ekspor-impor mampu menjawab tantangan perluasan pasar produk lokal Indonesia.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo dalam SOE International Conference, menyebutkan ada enam tantangan dalam upaya menembus pasar ekspor.
Tantangan itu seperti kompetisi antarproduk yang ketat, persaingan di pasar global yang kompetitif, prosedur ekspor dan lisensi yang rumit, kapabilitas digital yang belum banyak dikuasai UMKM, terbatasnya solusi transaksi, serta kurangnya akses permodalan.
Untuk itu, BNI terus mendorong kinerja BNI Xpora untuk menjangkau penjual maupun pembeli, serta menjadi one stop solution hub dalam menciptakan ekosistem yang mampu mendukung UMKM melakukan ekspor.
"Selain memberikan pendampingan untuk ekspansi pasar global, Xpora juga menjadi platform yang menawarkan layanan sistem digital, solusi pendanaan, pengelolaan keuangan, penguatan aspek legalitas, hingga penyediaan forum khusus UMKM," ujar Okki.
Produk-produk UMKM yang tergabung dalam ekosistem Xpora telah dipasarkan ke berbagai negara, seperti Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Inggris, Belanda, hingga Amerika Serikat.
Sementara sektor-sektor usaha yang tergabung dalam ekosistem BNI Xpora cukup beragam, namun usaha di bidang makanan dan minuman serta furnitur mendominasi.
Okki melanjutkan, diaspora menjadi salah satu pihak yang dapat menjembatani UMKM di Indonesia untuk menembus pasar global.
Bahkan, Platform BNI Xpora tak hanya memberikan layanan kepada perusahaan perdagangan dan distributor besar, melainkan juga memperluas kesempatan bagi diaspora individu yang ingin menjual produk UMKM Indonesia ke luar negeri.
"Diaspora Indonesia ada sekitar delapan juta orang dan tersebar di berbagai belahan dunia. Para pekerja dan pelajar bisa ikut menjual produk dalam negeri dengan memanfaatkan fasilitas BNI Xpora," jelas Okki.
Di samping itu, kata Okki, banyak pula diaspora yang berdagang produk lokal Indonesia di luar negeri, sehingga menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi pelaku UMKM Lokal Indonesia.
Di Taiwan, bahkan banyak pekerja migran yang jualan mi instan, kerupuk, dan lain-lain, sehingga menjadi importir sekaligus penyambung bagi UMKM Indonesia untuk menjual produk di luar negeri.
Dengan memanfaatkan jaringan kantor cabang BNI di berbagai negara, dirinya optimistis geliat ekspor produk UMKM akan terus membaik. Cabang-cabang BNI tersebar di kota-kota yang menjadi pusat keuangan dunia, seperti Hong Kong, Singapura, New York (Amerika Serikat), London (Inggris), Tokyo (Jepang), Seoul (Korsel), dan Amsterdam (Belanda).
Jaringan tersebut sangat strategis untuk pengembangan ekosistem ekspor impor sehingga sesuai dengan kompetensi BNI di bidang perbankan internasional, karena BNI juga akan terus menjalin kerja sama global di seluruh dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.