Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permudah Suppy Produk, E-Commerce B2B Ula Sasar UMKM dan Warung Kelontong

Kompas.com - 05/11/2022, 07:00 WIB
Putri Sophia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berangkat dari permasalahan supply yang sulit bagi warung dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), e-commerce B2B (Business to Business) Ula menghadirkan solusi agar UMKM memperoleh akses supply yang lebih baik.

UMKM dan warung kelontong acap kali kesulitan untuk mendapatkan produk dari distributor yang murah dengan waktu yang efisien. Hal ini disampaikan Chief Commercial Officer Ula, Derry Sakti.

“Posisi warung di supply chain itu urutan terakhir yang berhadapan langsung dengan konsumen. Urutannya terakhir kerap dinomorduakan, sehingga akses ke produknya susah,” tutur Co-Founders Ula, Derry dalam Wawancara Eksklusif Kompas.com di Ashta District, Jakarta Selatan, Kamis (3/11/2022).

Akar masalah tersebut yang membuat Ula tergerak untuk memberikan layanan penghubung antara supplier ke UMKM warung. Hal itu dilakukan berbarengan dengan teknologi yang ramah untuk segmennya yaitu ibu rumah tangga.

Mengusung aplikasi yang user friendly, Ula mendorong UMKM warung untuk memperluas jaringan supply dengan menawarkan ribuan macam produk yang tersedia.

“Ula menyediakan lebih dari 10.000 barang, tidak hanya kelontong tapi juga barang-barang segar seperti keperluan sayur,” sambung Derry.

Baca juga: OCBC NISP Bantu UMKM Perempuan dengan Kombinasi Solusi

Untuk target penggunanya, Ula akrab dengan menggaet segmen warung kelontong dan UMKM yang tersebar di Pulau Jawa, yang hingga kini berskala hingga 200.000 pengguna.

Diketahui, ribuan pengguna ini menjadi fokus Ula untuk mendorong dan mengekspansi warung-warung tersebut agar dapat memaksimalkan bisnisnya.

Hal ini diwujudkan melalui akses produk dengan harga yang kompetitif dengan banjiran promo, serta layanan logistik end to end yang lebih cepat.

“Fokusnya dan solusi yang kita tawarkan yaitu dengan aplikasi yang mudah digunakan, juga solusi logistiknya supply chainnya dibuat khusus untuk bisa mencakup daerah-daerah,” tambah Riky Tenggara, Chief Operating Officer Ula.

Lebih lanjut, permasalahan arus kas milik warung yang kerap terjadi pun tidak luput dari perhatian e-commerce yang hadir sejak 2020 ini.

Menilik dari permasalahan tersebut, Ula pun menghadirkan Program Tempo yang mempermudah warung mengatur arus kas atau cash flow mereka.

“Kami fokus sama masalah dasar dari warung kelontong, kami tahu warung ini cashflownya terbatas maka mereka bisa dipermudah beli barangnya melalui Program Tempo,” tukas Derry.

Terus bergerak secara dinamis, Ula disebut akan terus berinovasi dan menjadi jawaban dari permasalahan yang kerap dihadapi UMKM dan warung kelontong.

"Pusat inovasi kita adalah kustomer pengguna kita. Ke depannya fitur-fitur akan terus berkembang, hasil dari diskusi langsung kita dengan pengguna," ujar Derry.

Terangi negeri dengan literasi, satu buku bisa membuka ribuan mimpi. Lewat ekspedisi Kata ke Nyata, Kompas.com ingin membawa ribuan buku ke pelosok Indonesia. Bantu anak-anak membaca lebih banyak, bermimpi lebih tinggi. Ayo donasi via Kitabisa!


Terkini Lainnya
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Kajari Kota Malang Blusukan ke Pasar Klojen, Dorong UMKM Miliki Legalitas Usaha
Training
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Miliki 45 Juta Peserta Aktif, BPJS Ketenagakerjaan Bidik Pekerja Informal
Program
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Berdayakan Perempuan, Penerbitan Orange Bond oleh PNM Diapresiasi
Program
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Ekonomi Lesu, Ajang Fashion Show Jadi Panggung Harapan UMKM Fesyen
Program
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan 'Blended Finance' ke Adena Coffee
Dukung Petani Kopi Lokal, DBS Salurkan "Blended Finance" ke Adena Coffee
Program
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Ekspor Minuman Naik Tajam, UMKM Punya Peluang Tembus Pasar Global
Jagoan Lokal
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
APINDO: UMKM Jangan Hanya Bertahan, Tapi Harus Berkelanjutan
Training
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Dukung Usaha Digital, Kemenko PM Gandeng Google-Meta Luncurkan Program Pemberdayaan
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau