Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Belum Laku, Pemkot Jambi Bantu Kurasi UMKM Masuk ke E-Katalog

Kompas.com - 21/11/2022, 09:24 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAMBI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jambi melakukan strategi dengan melaksanakan kurasi terlebih dahulu kepada produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal sebelum didaftarkan ke e-katalog. Hal itu dilakukan untuk mempercepat produk UMKM bisa terjual di pasaran.

"Kami terlebih dahulu melakukan kurasi produk, jika sudah terkurasi, baru kita daftarkan, agar semua produk yang didaftarkan pada e-katalog ini benar-benar memenuhi kriteria," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UMKM Kota Jambi Komari seperti dikutip dari Antara.

Menurut Komari, dari jumlah UMKM di Kota Jambi saat ini, setidaknya sudah terdapat lebih dari 250 UMKM yang terdaftar di e-katalog pemerintah. Sebagian besar produk tersebut adalah produk makanan.

Ia memastikan banyaknya produk makanan UMKM yang masuk dalam e-katalog tersebut karena tingginya permintaan dari pengguna jasa.

"Banyak UMKM kita yang mengeluh susah laku, makanya kami juga upayakan sektor UMKM cepat masuk e-katalog, kita bantulah," kata Komari.

Ia mengharapkan UMKM yang produknya belum terdaftar di e-katalog segera melaporkan, karena persyaratan yang diminta sangat mudah, asalkan produk tersebut layak dipasarkan.

"Yang penting produknya oke," kata Komari.

Ia pun menargetkan, dari kisaran 60.000 UMKM yang ada Kota Jambi, setidaknya terdapat 1.000 hingga 2.000 UMKM yang bisa terdaftar e-katalog.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jambi, Maulana menjelaskan pelaku UMKM Kota Jambi yang masuk dalam e-katalog telah membuka peluang pangsa pasar yang lebih luas.

"Pembelian secara elektronik tersebut bisa diakses dari pemerintah daerah lainnya," terang Maulana.

Selain itu, lanjut dia, masuknya produk UMKM lokal pada e-katalog, juga mendorong masuknya realisasi belanja daerah, terutama perangkat daerah, kepada pelaku usaha lokal.

"Uangnya langsung masuk ke UMKM kita sendiri, dan menambah kesejahteraan pelaku usaha kita," kata Maulana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com