Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Peluang Bisnis saat Wisuda Mahasiswa, Pemuda Kutoarjo Jualan Bucket dan Raup Cuan

Kompas.com - 27/11/2022, 18:00 WIB
Bayu Apriliano,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Di tengah hiruk pikuk masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang saat ini sedang banyak yang mencari kerja di beberapa perusahaan, ternyata masih banyak generasi milenial yang kreatif.

Bagi sekumpulan anak dari Kecamatan Kutoarjo ini, melamar pekerjaan adalah hal nomor dua. Farid Aji Nugroho (21), Alivia Latifani (21), Putra Abi Rafdi (21) dan Sekar Putri (21) memilih berbisnis ketimbang melamar kerja di tengah ketidakpastian.

Mereka semua berasal dari Kecamatan Kutoarjo. Sekelompok anak muda ini juga berasal dari satu angkatan SMP yang sama sehingga chemistry diantara mereka sudah terbangun saat menjalani bisnis buket wisuda ini.

Sekelompok milenial ini terlihat membuka stand sederhana di halaman Universitas Muhammadiyah Purworejo saat acara wisuda ke-67 tahun 2022. Mereka tak ragu menawarkan bucket kepada para pengunjung yang mayoritas adalah orangtua peserta wisuda.

Farid menjelaskan, ide bisnis bucket  wisuda ini muncul pasca pandemi Covid-19, ketika masyarakat mulai rame mengadakan kegiatan. Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan para pemuda ini untuk mencari pundi-pundi cuan.

"Prospeknya lumayan sih. Apalagi sekarang wisudanya sudah mulai offline. Sekarang acara seperti ini rame, nah puang ini yang kita manfaatkan," kata Farid sembari menata buket-buket pada Sabtu (26/11/2022).

Sekumpulan pemuda dari Kecamatan Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah sedang berjualan bucket di Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (26/11/2022).KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Sekumpulan pemuda dari Kecamatan Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah sedang berjualan bucket di Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (26/11/2022).

Dengan bantuan tiga orang temannya, Farid hanya butuh waktu sekitar empat hari untuk membuat puluhan bucket siap jual. Bucket yang dibuat kelompok milenial ini sangat variatif dan disesuaikan dengan selera masyarakat saat ini.

"Ada buket balon yang lagi hits saat ini, ada bucket snack, bucket bunga dan beberapa jenis lainnya sih yang biasa diminati mahasiswa," kata Farid.

Alivia Latifani menambahkan, pembuatan bucket ini cukup mudah. Mereka hanya tinggal menyusun dan merangkai bahan menjadi satu bucket yang estetik.

Beberapa bahan yang wajib ada diantaranya mulai dari lem, isolasi, gunting, wrapping paper, spon, stik bambu dan sejumlah jenis hiasan lainnya seperti balon, bunga dan snack.

Mereka memberi label kreativitas mereka dengan label "Buket Snack Kutoarjo". Lapak yang hanya digelar di halaman kampus dan beralaskan tikar tak menyurutkan mereka untuk terus menjajakan buket miliknya.

"Harganya beda-beda mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 75.000, tergantung dari bahan-bahannya yang dipakai," kata Alivia.

Dalam sehari, sekelompok milenial kreatif ini mampu menjual hingga puluhan buket berbagi jenis. Hasil keuntungannya nantinya dibagi rata kepada semua anggota kelompok dan sebagian disisakan untuk modal membuat bucket lagi.

Sekumpulan pemuda dari Kecamatan Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah sedang berjualan bucket di Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (26/11/2022).KOMPAS.com/BAYU APRILIANO Sekumpulan pemuda dari Kecamatan Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah sedang berjualan bucket di Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jawa Tengah pada Sabtu (26/11/2022).

Tak hanya kegitan wisuda saja, melainkan bucket saat ini diburu oleh kalangan remaja yang dijadikan untuk hadiah atau souvenir wisuda, valentine, ulang tahun hingga lamaran.

"Ya rata-rata keuntungan 50 persen sih dari modal pembuatannya, itu sudah plus tenaga," kata Alivia.

Hal senada juga diungkapkan penjual bucket lainnya yakni Yekti Sarastiti (19) dari brand "De Florist" yang juga turut menjajakan buket diarena Wisuda Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun 2022 ini.

Yekti menyebut, omzet penjualan bucket miliknya meningkat tajam dengan menggelar lapak di acara-acara wisuda seperti ini. Selain menggelar lapak, pihaknya juga menjual buket di tokonya yang terletak di Kelurahan Baledono Purworejo.

"Biasanya kan kita jual di toko, tapi kan ini pas ada acara jadi kuta jual disini, kita rutin setiap ada acara pasti kita ikut," kata Yekti.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau