PURWOREJO, KOMPAS.com - Di tengah hiruk pikuk masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah yang saat ini sedang banyak yang mencari kerja di beberapa perusahaan, ternyata masih banyak generasi milenial yang kreatif.
Bagi sekumpulan anak dari Kecamatan Kutoarjo ini, melamar pekerjaan adalah hal nomor dua. Farid Aji Nugroho (21), Alivia Latifani (21), Putra Abi Rafdi (21) dan Sekar Putri (21) memilih berbisnis ketimbang melamar kerja di tengah ketidakpastian.
Mereka semua berasal dari Kecamatan Kutoarjo. Sekelompok anak muda ini juga berasal dari satu angkatan SMP yang sama sehingga chemistry diantara mereka sudah terbangun saat menjalani bisnis buket wisuda ini.
Sekelompok milenial ini terlihat membuka stand sederhana di halaman Universitas Muhammadiyah Purworejo saat acara wisuda ke-67 tahun 2022. Mereka tak ragu menawarkan bucket kepada para pengunjung yang mayoritas adalah orangtua peserta wisuda.
Farid menjelaskan, ide bisnis bucket wisuda ini muncul pasca pandemi Covid-19, ketika masyarakat mulai rame mengadakan kegiatan. Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan para pemuda ini untuk mencari pundi-pundi cuan.
"Prospeknya lumayan sih. Apalagi sekarang wisudanya sudah mulai offline. Sekarang acara seperti ini rame, nah puang ini yang kita manfaatkan," kata Farid sembari menata buket-buket pada Sabtu (26/11/2022).
Dengan bantuan tiga orang temannya, Farid hanya butuh waktu sekitar empat hari untuk membuat puluhan bucket siap jual. Bucket yang dibuat kelompok milenial ini sangat variatif dan disesuaikan dengan selera masyarakat saat ini.
"Ada buket balon yang lagi hits saat ini, ada bucket snack, bucket bunga dan beberapa jenis lainnya sih yang biasa diminati mahasiswa," kata Farid.
Alivia Latifani menambahkan, pembuatan bucket ini cukup mudah. Mereka hanya tinggal menyusun dan merangkai bahan menjadi satu bucket yang estetik.
Beberapa bahan yang wajib ada diantaranya mulai dari lem, isolasi, gunting, wrapping paper, spon, stik bambu dan sejumlah jenis hiasan lainnya seperti balon, bunga dan snack.
Mereka memberi label kreativitas mereka dengan label "Buket Snack Kutoarjo". Lapak yang hanya digelar di halaman kampus dan beralaskan tikar tak menyurutkan mereka untuk terus menjajakan buket miliknya.
"Harganya beda-beda mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 75.000, tergantung dari bahan-bahannya yang dipakai," kata Alivia.
Dalam sehari, sekelompok milenial kreatif ini mampu menjual hingga puluhan buket berbagi jenis. Hasil keuntungannya nantinya dibagi rata kepada semua anggota kelompok dan sebagian disisakan untuk modal membuat bucket lagi.
Tak hanya kegitan wisuda saja, melainkan bucket saat ini diburu oleh kalangan remaja yang dijadikan untuk hadiah atau souvenir wisuda, valentine, ulang tahun hingga lamaran.
"Ya rata-rata keuntungan 50 persen sih dari modal pembuatannya, itu sudah plus tenaga," kata Alivia.
Hal senada juga diungkapkan penjual bucket lainnya yakni Yekti Sarastiti (19) dari brand "De Florist" yang juga turut menjajakan buket diarena Wisuda Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun 2022 ini.
Yekti menyebut, omzet penjualan bucket miliknya meningkat tajam dengan menggelar lapak di acara-acara wisuda seperti ini. Selain menggelar lapak, pihaknya juga menjual buket di tokonya yang terletak di Kelurahan Baledono Purworejo.
"Biasanya kan kita jual di toko, tapi kan ini pas ada acara jadi kuta jual disini, kita rutin setiap ada acara pasti kita ikut," kata Yekti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.