Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPEI Berikan Pendampingan kepada UMKM Handycraft Tanpa Kriteria Khusus

Kompas.com - 27/12/2022, 14:30 WIB
Gabriela Angelica,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus memberikan dukungannya terhadap usaha handycraft lokal tanpa kriteria khusus.

Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso menyampaikan, mereka tak menetapkan kriteria, tettapi tetap melihat beberapa faktor dalam memberikan dukungannya kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang bergerak di bidang handycraft dan home decor.

"Kami tak ada kriteria khusus, jenisnya apa, tapi kami tentu perlu lihat dari sisi uniqueness, bahan bakunya, misal ternyata bahan bakunya dari kayu gaharu kan pasti kita gak bisa support, lalu dari sisi sustainability dan kualitas produknya," jelas Rijani saat wawancaranya bersama Kompas.com di kantor LPEI, Jakarta beberapa waktu lalu.

Baca juga: LPEI Dampingi UMKM Naik Kelas lewat Business Matching dan Pelatihan

Dengan begitu, diharapkan para pelaku UMKM ini dapat memproduksi barangnya dengan prinsip-prinsip yang dapat diterima, termasuk misalnya dalam hal tenaga kerja. Karyawan yang membantu tak boleh ada yang di bawah umur. Namun, Rijani menambahkan, selain dari prinsip produksi, LPEI juga melihat dari sisi komersial.

"Kita akan perhatikan apa sih yang sedang diminati, apa yang diminta. Di LPEI itu kita punya tim riset untuk sisi ekonomi dan juga para pelaku serta pembeli-pembeli kita di luar yang bisa dishare ke para pelaku UMKM," tutur Rijani.

Direktur Eksekutif LPEI, Rijani TirtosoKOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko Direktur Eksekutif LPEI, Rijani Tirtoso

Sampai saat ini, LPEI secara total sudah membantu 18 persen UMKM yang sifatnya komersial non-corporate. Hanya saja, untuk usaha yang masih benar-benar mikro, Rijani mengakui masih belum banyak.

"Hal ini karena kita masih terbatas dalam hal penetrasi ke pasarnya. Kami hanya punya tiga kantor wilayah di Jakarta, Solo, dan Surabaya. Padahal yang kami bina betul-betul perlu interaksi fisik. Jadi kami banyak kerja sama dengan kementerian, perusahaan-perusahaan, asosiasi, supaya mereka bisa tumbuh," ungkap Rijani.

Baca juga: LPEI: Potensi Pasar Ekspor Home Decor dari Indonesia Sangat Terbuka

Untuk yang model mikro pun, support yang diberikan masih sebatas pendampingan. Masalah pembiayaan belum dilakukan karena skalanya yang masih terlalu kecil dan pihak LPEI sendiri memang tidak boleh hanya bekerja dalam hal pembiayaan saja.

Dari data yang disediakan LPEI, saat ini mereka sudah memberikan dukungan terhadap 3.776 mitra dan 203 eksportir baru per November 2022 yang lalu.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) di sela peresmian enam desa devisa baru di Surabaya, Selasa (1/10/2022).Dok. Pemprov Jatim Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (tengah) di sela peresmian enam desa devisa baru di Surabaya, Selasa (1/10/2022).

Menurut Rijani, untuk mengembangkan hal tersebut diperlukan adanya digital platform dan person in charge (PIC) khusus di setiap lokasi agar pemberian dukungan ini bisa lebih luas dan efektif.

"Menurut saya, kita perlu membangun digital platform sehingga bisa menjangkau semuanya, tapi kita juga harus punya PIC di masing-masing lokasi. Inilah yang sedang kita rancang kerja samanya dengan pemerintah daerah," ujar Rijani.

Baca juga: Perkuat Ekosistem Ekspor Berkelanjutan, LPEI Kolaborasi dengan IPB

LPEI sudah menanda tangani kerja sama dengan gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selanjutnya, LPEI targetkan perluasan kerja sama dengan Pemda di luar Pulau Jawa.

"Kami harapkan Pemda punya binaannya, lalu kami datang sebagai ahli dan penyedia pembiayaan, semua terkoneksi sehingga kita juga bisa lakukan pelatihan secara online," pungkas Rijani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

6 Ide Bisnis Mudah Bermodal Uang Pesangon untuk Karyawan yang Terkena PHK

Training
WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

WamenKop: Koperasi Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Training
5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

5 Ide dan Peluang Binsis Produk Skincare dari Susu Sapi

Training
Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Olah Limbah Jadi Mainan Anjing, Warga Purworejo Sukses Ekspor Produk Ke Belgia

Program
Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Tantangan dan Strategi Tarunira Mendorong Digitalisasi Petani Lontar

Training
Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Kisah I Komang Sukarma, Berdayakan Petani Lontar di Karangasem Melalui Tarunira

Jagoan Lokal
Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Pemerintah Jadikan KSUKB Bank Nagari sebagai Role Model Holdingisasi Koperasi

Training
iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

iFortepreneur 2024 Dorong Transformasi Digital UKM Indonesia

Program
Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Cerita Ryan, Berbisnis Helm Anak Berawal dari Rasa Peduli

Jagoan Lokal
Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Tren Bisnis Laundry Tahun 2025, Seperti Apa Prediksinya?

Training
Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Seminar Laundry Innovation Summit 2024 Akan Digelar pada 9-10 Desember

Program
Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Langkah Budi Arie Setiadi Revitalisasi Koperasi, Apa Saja?

Program
Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Maybank Indonesia Beri Solusi Finansial Customer-Centric untuk UKM

Program
Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Hingga September 2024, Pembiayaan UKM Berbasis Syariah di Maybank Indonesia Capai Rp 30,98 Triliun

Program
7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

7 Ide Bisnis Produk Makanan dan Minuman Olahan dari Susu Sapi

Training
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau