Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raup Omzet Puluhan Juta dari Bisnis Parfum, Begini Tipsnya

Kompas.com - 01/05/2023, 15:18 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Beberapa tahun belakangan ini merek-merek parfum lokal mulai banyak yang bermunculan. Hal tersebut menjadi bukti minat masyarakat atas parfum-parfum lokal semakin meningkat sejalan dengan varian yang beragam dan kualitas yang tinggi.

Bisnis parfum juga semakin diminati karena dapat memberikan keuntungan yang besar. Selain itu, bisnis ini juga memiliki prospek yang menjanjikan. Namun, untuk sukses dalam lini bisnis parfum bukanlah hal mudah, terutama jika Anda baru pertama kali memulainya.

Membangun bisnis parfum sendiri dari 0 memang bukanlah hal yang mudah. Diperlukan ketekunan, konsistensi, keahlian, dan pengetahuan yang tepat. Dengan modal-modal tersebut, Anda bisa mengembangkan bisnis tersebut jadi bisnis yang menguntungkan.

Berikut ini beberapa tips sukses membangun bisnis parfum yang bisa bagikan dari Cermati.com:

1. Coba Siasati Biaya Produksinya

Langkah pertama, coba siasati harga bahan dan juga biaya produksinya supaya parfum tersebut bisa dijual dengan harga lebih murah. Belilah bibit parfum berkualitas yang harganya terjangkau, bisa bibit parfum import maupun lokal.

Untuk bibit parfum import (asing) harganya sendiri berkisar antara Rp 400.000 – Rp 2.000.000 per kilogramnya. Harga pastinya tergantung pada kualitas, merek, dan varian bibitnya.

Kalau ingin dapat harga yang lebih murah, coba beli bibit lokal saja yang harganya sekitar Rp 200.000- Rp 500.000 per kilogram. Jika Anda baru mau coba-coba beli saja secara eceran, yang harganya berkisar antara Rp 2.000 – Rp 3.000 per cc.

Sampaikan juga pada pedagang tersebut bahwa Anda akan menjadikannya sebagai bahan baku untuk jualan supaya bisa dapat harga lebih murah. Beberapa pedagang biasanya juga akan memberikan diskon pada penjual parfum yang beli bibit dalam jumlah banyak.

2. Campur dalam Komposisi yang Sesuai

Supaya bisa jadi minyak wangi, bibit parfum harus dicampur terlebih dahulu dengan cairan pengencer. Untuk cairan pengencer yang biasanya digunakan adalah alkohol khusus untuk minyak wangi, glycol, propylene glycol, hingga methanol.

Ketika mencampurkan bibit dan cairan pengencer, pastikan komposisinya sudah sesuai ya supaya wangi parfumnya pas. Perbandingan komposisi yang ideal biasanya 1:1. Terlalu banyak menggunakan pengencer akan membuat wanginya tidak tahan lama.

Nah, untuk pengencer harganya juga bervariasi tergantung jenisnya. Umumnya, alkohol tingkat 1 seharga Rp 13.000/liter, alkohol tingkat 2 Rp 4.000/liter, dan heksilin glycol Rp 20.000- Rp 25.000/liter.

3. Cari Wadah Botol yang Estetik

Sebagai wadah parfum, nantinya pasti membutuhkan botol agar parfum tampak lebih elegan dan menarik. Botol ini bisa dibeli dari toko khusus dengan beragam harga.

Agar tampilannya makin estetik, pilihlah botol kaca yang punya tampilan minimalis elegan. Selain itu, ini juga untuk meningkatkan harga jualnya.

4. Pilih Niche Market yang Tepat

Langkah selanjutnya, jangan lupa untuk menentukan niche market atau target pasar spesifik yang tepat. Hal ini penting karena akan mempersempit dan membuat target konsumen potensialnya jadi lebih spesifik.

Alhasil proses produksi dan pemilihan bahan parfumnya bisa makin disesuaikan dengan konsumen potensial yang diincar.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau