Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Ekosistem Wisata Borobudur, Desa Ini Raup Pendapatan Rp 400 Juta

Kompas.com - 03/06/2023, 07:55 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

MAGELANG, KOMPAS.com - Ekosistem wisata di kawasan Borobudur semakin membesar ketika berbagai desa di kawasan wisata candi ini bertransformasi menjadi desa wisata.

Seperti halnya Desa Karangrejo, yang merupakan salah satu dari 20 desa yang ada di Kecamatan Borobudur. Desa ini telah berhasil bertransformasi menjadi desa wisata dan menjadi tujuan pelancong domestik serta asing ketika berkunjung ke Borobudur.

Keberhasilan tersebut tidak lepas dari upaya desa ini menyediakan akomodasi serta membuka spot-spot wisata baru, seperti halnya Punthuk Setumbu, Gereja Ayam, serta petualangan susur sungai menggunakan kendaraan offroad.

Baca juga: 5 Kesalahan Strategi Pemasaran Influencer yang Harus Dihindari

Wisata-wisata tersebut melengkapi keberadaan Candi Borobudur yang memang telah menjadi tujuan utama wisatawan.

Selain spot-spot wisata baru, Desa Karangrejo juga menyediakan akomodasi untuk wisatawan, mulai dari penginapan, resto, kafe, serta toko oleh-oleh yang dikelola oleh Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo. 

Balkondes tersebut didirikan dengan diprakarsai oleh PT PGN Tbk pada tahun 2017. Dalam hal ini, PGN memberikan pendampingan hingga akhirnya unit usaha Desa Karangrejo ini bisa berjalan mandiri dan komersial.

Kepala Desa Karangrejo Kecamatan Borobudur, M Hely Rofikun (44) mengungkapkan spot wisata baru serta Balkondes tersebut telah mampu menjadi sumber pendapatan desa yang dipimpinnya, dengan memanfaatkan besarnya ekosistem pariwisata di kawasan Borobudur.

"Pada tahun 2022 lalu, pendapatan asli desa Karangrejo sekitar Rp 400 juta. Dari jumlah itu, sekitar 80 persen disumbang oleh Balkondes. Kami sangat berterima kasih kepada PGN yang telah membantu memberikan pendampingan hingga Balkondes bisa menjadi pilihan wisatawan," ujar dia, Jumat (2/6/2023).

 Keberadaan Balkondes ini juga turut membantu ekonomi masyarakat Desa Karangrejo. Ketika ada tamu serta event yang dilaksanakan di tempat ini, pengelola Balkondes akan memesan makanan dan minuman kepada warga desa.

Belum lagi, jumlah tenaga kerja yang diserap terus bertambah. Saat ini karyawan Balkondes Karangrejo mencapai 19 orang. Mereka adalah anak-anak muda dari desa tersebut.

"Alhamdulillah tidak ada pengurangan saat Covid kemarin. Justru saat ini jumlahnya bertambah," kata Supervisor Balkondes Karangrejo Yuspika Maharani (31).

Manfaatkan Ekosistem Pariwisata

Sejauh ini, Borobudur masih menjadi salah satu destinasi utama bagi wisatawan asing dan domestik untuk berkunjung dan menikmati kemegahan candi yang dibangun oleh Dinasti Syailendra abad ke-8 ini. 

Fasilitas homestay yag dikelola Balkondes Karangrejo di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.KOMPAS.com/ Bambang P. Jatmiko Fasilitas homestay yag dikelola Balkondes Karangrejo di kawasan Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.

Sekitar 10 tahun lalu, warga desa sekitar Candi Borobudur kurang terlalu mendapatkan benefit dari banyaknya wisatawan yang datang. Ini karena Borobudur hanyalah sebagai tempat transit wisatawan. Setelah selesai kunjungan, wisatawan pergi dan menginap di kota lain seperti halnya di Yogyakarta dan Semarang.

"Pada 2013, kami dari desa-desa di sekitar Borobudur akhirnya bertemu dengan pengelola Borobudur untuk berdiskusi agar kami juga bisa menikmati kue ekonomi dari banyaknya wisatawan yang datang. Dari pertemuan itu, akhirnya kami sepakat untuk diberi pendampingan agar bisa menjadi desa wisata," jelas Hely.

Baca juga: 5 Langkah Memulai Bisnis Homestay di Daerah Wisata

Desa Karangrejo mendapatkan pendampingan oleh PGN dalam hal pengelolaan homestay dan resto. Perusahaan gas ini juga memberikan pelatihan terkait hospitality kepada karyawan Balkondes.

Karenanya, Hely berharap agar kerja sama antara PGN dengan desanya bisa terus berjalan guna membantu mengangkat perekonomian desa melalui pemberdayaan ekonomi. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau