Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FOMO Marketing untuk UMKM: Pengertian, Tujuan dan Strategi yang Bisa Ditiru

Kompas.com - 16/10/2023, 20:00 WIB
Fransisca Mega Rosa Mustika,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - FOMO marketing adalah singkatan dari "Fear of Missing Out" Marketing merupakan strategi pemasaran yang dirancang untuk memanfaatkan perasaan ketidaknyamanan atau kecemasan seseorang karena merasa tertinggal dari suatu peristiwa atau peluang yang sedang populer.

FOMO Marketing cocok digunakan oleh pelaku usaha yang menjual produk-produk yang sedang populer di kalangan masyarakat. Sebab, dalam FOMO marketing mencakup penggunaan taktik-taktik seperti penawaran terbatas, diskon terbatas waktu, atau konten promosi yang menekankan betapa pentingnya dan menguntungkan suatu produk atau layanan.

Tujuan dari FOMO marketing adalah untuk memotivasi pelanggan untuk segera mengambil tindakan, seperti membeli atau berpartisipasi dalam suatu acara, karena takut kehilangan kesempatan atau manfaat yang diiklankan.

Pendekatan seperti ini banyak digunakan dalam pemasaran digital, terutama melalui media sosial, di mana pesan-pesan seperti "Tawaran Berakhir Segera!" atau "Hanya 24 Jam Lagi!" sering digunakan untuk menciptakan urgensi dalam tindakan konsumen.

Strategi FOMO marketing

Baca juga: Jualan Online dan Belum Raih Kepercayaan Konsumen? Ini Tips dari Influencer Edho Zell

Berikut adalah beberapa strategi yang biasa digunakan dalam FOMO marketing.

1. Penawaran Terbatas

Menciptakan penawaran khusus dengan waktu terbatas atau jumlah terbatas barang atau layanan. Ini mendorong pelanggan untuk bertindak cepat karena takut kehilangan kesempatan.

2. Diskon Terbatas Waktu

Memberikan diskon atau promosi dengan waktu terbatas. Misalnya, "Harga khusus hanya hari ini!" akan mendorong pelanggan untuk segera membeli.

3. Konten Real-Time

Menekankan pada konten real-time atau acara yang sedang berlangsung. Ini dapat berupa streaming live, peluncuran produk secara langsung, atau penayangan langsung suatu acara.

4. Testimoni dan Bukti Sosial

Menggunakan testimoni dan bukti sosial untuk menunjukkan bahwa orang lain sudah memanfaatkan suatu produk atau layanan dengan sukses. Ini membuat orang merasa tertinggal jika mereka tidak mengikutinya.

5. Keterbatasan Stok

Mengingatkan pelanggan bahwa stok terbatas, dan produk akan segera habis jika mereka tidak segera membelinya.

Baca juga: 5 Kesalahan Digital Marketing yang Harus Dihindari Pelaku UMKM

6. Konten yang Memancing Emosi

Menciptakan konten yang membangkitkan perasaan FOMO, seperti cerita sukses pelanggan atau situasi yang membuat orang merasa harus ikut.

7. Pemantauan Sosial

Memantau media sosial untuk melihat tren dan topik yang sedang populer, dan kemudian merancang kampanye pemasaran yang relevan dengan tren tersebut.

8. Urgensi

Menciptakan perasaan urgensi dalam pesan-pesan pemasaran, seperti "Terakhir kali!" atau "Hanya beberapa jam lagi!"

Baca juga: Simak 5 Peluang Bisnis Percetakan Kemasan

9. Lokasi Terbatas

Membatasi penawaran hanya untuk wilayah geografis tertentu, sehingga pelanggan di wilayah tersebut merasa harus bertindak cepat.

10. Penggunaan Visual

Menggunakan gambar atau video yang memvisualisasikan kebahagiaan atau kesuksesan yang akan diperoleh pelanggan jika mereka mengikuti tawaran atau acara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau