Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Peluang Bisnis Buket Bunga Kering

Kompas.com - 29/12/2023, 14:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Ternyata bukan hanya bunga yang masih segar saja yang bisa jadi buket bunga cantik dan punya nilai ekonomi. Bunga kering pun juga bisa jadi buket cantik yang juga bernilai jual. Bahkan, saat ini tak sedikit pengrajin bunga mulai membuat buket bunga dari bunga-bunga yang sudah dikeringkan.

Bunga kering ini dikenal juga dengan sebutan dried flower. Meski sudah mengering, bunga kering masih tetap memancarkan kecantikan yang tak kalah menawan dan melambangkan kesetiaan karena bentuknya yang tak akan berubah lagi.

Saat ini, sudah banyak pelaku bisnis bunga yang mulai memanfaatkan peluang. Apalagi, semakin lama tren buket dari bunga kering juga semakin banyak peminatnya. Terutama mereka yang suka dengan tema-tema vintage, aesthetic, hingga rustic.

Tertarik dengan bunga kering dan ingin mengembangkannya jadi ide bisnis yang menghasilkan? Simak 5 peluang bisnis buket bunga kering yang bisa Anda coba dikutip dari Cermati.com berikut ini:

1. Buket untuk Acara Wisuda atau Kelulusan

Momen wisuda memang sangat ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa, jangan heran jika banyak yang berlomba-lomba tampil menawan. Di acara ini biasanya ada buket bunga yang akan menjadi pelengkap penampilan para wisudawan dan wisudawati.

Nah, momen ini bisa jadi peluang untuk bisnis buket dari bunga kering. Jika biasanya buket bunga dibuat dari rangkaian bunga segar, bunga kering juga bisa dijadikan buket bunga estetik dan menawan. Jangan lupa tambahkan ornamen pita dan kertas pembungkus yang menarik.

Ada beberapa jenis bunga kering yang kerap digunakan untuk buket wisuda ini. Di antaranya seperti bunga mawar, krisan, pikok, gandum, daun pakis, bunny dan sebagainya. Bunga yang telah melalui proses pengeringan yang baik, kemudian dirangkai sedemikian rupa.

Siapkan kertas khusus untuk membalut buket bunga tersebut. Tapi jika tidak ada bisa menggunakan alternatif lainnya seperti kain goni. Hal ini supaya tema rustic dan estetika dari buket bunga tersebut semakin terlihat jelas.

Jangan lupa tambahkan kartu ucapan dan ikat buket bunga dengan pita warna senada. Setiap buket untuk wisuda berukuran sedang biasanya dibanderol dengan harga mulai dari kisaran Rp 50.000 tergantung dari jenis bunga yang digunakan.

2. Buket untuk Pengantin

Bukan hanya untuk acara wisuda, buket bunga juga sering muncul di acara pernikahan. Biasanya buket bunga ini sering dipegang pengantin wanita di acara pernikahan tersebut. Ini juga bisa jadi peluang bisnis buket dengan bunga kering yang tak kalah menarik untuk dicoba.

Buket bunga pengantin yang biasanya menggunakan bunga segar bisa digantikan dengan bunga kering. Selain jauh lebih ringan, pemilihan bunga untuk buketnya juga lebih mudah untuk disesuaikan dengan konsep dan tema pernikahan.

Penggunaan buket dengan bunga kering ini biasanya sering digunakan pengantin dengan konsep pernikahan bertema vintage. Jenis bunga yang digunakan untuk buket pengantin ini biasanya dari bunga edelweiss, baby breath flower, bunny tail, mawar, teratai dan lain sebagainya.

3. Pigura Bunga Kering

Ide bisnis lainnya dari bunga kering yang tak kalah memiliki peluang menarik adalah pigura bunga kering. Selain dibuat buket bunga, dried flower pun juga dapat dijadikan sebagai hiasan dalam pigura atau frame foto. Biasanya, hiasan ini kerap digunakan untuk pelengkap seserahan pernikahan, maupun kado anniversary.

Bukan cuma bunga kering saja, di dalam pigura tersebut juga bisa disematkan hiasan atau pernak-pernik lainnya. Seperti nama pengantin, foto, perhiasan, emas batangan, maupun kata-kata bijak. Bukan seperti pigura foto biasa pada umumnya, bingkai yang dibutuhkan punya bentuk khusus.

Bagian dalamnya memiliki ruang seperti peti. Namun jika ingin tetap menggunakan pigura biasa, pastikan hiasan bunga keringnya sudah diproses setipis mungkin. Supaya, bunga-bunga kering tersebut bisa diatur sedemikian rupa sesuai keinginan di pigura tersebut.

Baca juga: Ide Bisnis Kerajinan Tangan Penghasil Cuan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com