JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menekankan pentingnya keberadaan UMKM sebagai elemen kunci dalam mengembangkan dan mempertahankan vitalitas ekonomi, sosial, dan budaya di desa-desa seluruh Indonesia.
“UMKM bukan sekadar bisnis, melainkan sumber kehidupan perekonomian dan jantung dari semangat kewirausahaan kita,” ucap MenKopUKM Teten Masduki di acara Nugraha Karya Desa BRILiaN 2023 seperti termuat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (11/1/2024).
UMKM menjadi bagian integral dari Produk Domestik Bruto (PDB), yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan nasional. Selain itu, UMKM juga berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi inklusif.
Berdasarkan proyeksi Bank Dunia Tahun 2023, dalam tiga tahun ke depan, ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh lebih dari 0,1 persen setiap tahunnya.
Baca juga: Mendorong Transformasi Desa menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
UMKM sebagai penggerak ekonomi Indonesia diproyeksikan akan bertambah mencapai 83,3 juta pelaku pada tahun 2034.
Pertumbuhan itu juga menjadi sebuah peluang bagi pengembangan UMKM untuk terus mampu berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.
“Desa-desa di Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah seperti Sumber Daya Alam, Kerajinan Tangan, Pariwisata, Pertanian, Industri Kreatif, dan potensi luar biasa lainnya,” kata Teten.
Komitmen Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) kata Teten, juga selaras dengan pengembangan UKM dalam suatu klaster usaha. Diharapkan klaster usaha tersebut dapat memenuhi kebutuhan desa dan kebutuhan nasional.
“Saat ini KemenKopUKM sedang mengembangkan rumah produksi bersama di 10 daerah di Indonesia. Adanya pengelolaan yang profesional dari hulu hingga hilir dalam rumah produksi bersama,” ujarnya.
Terkait kontribusi UMKM dalam pengembangan desa-desa di Indonesia, Teten memberikan apresiasi kepada BRI yang telah berkomitmen untuk memberikan pemberdayaan kepada desa-desa di seluruh Indonesia secara kontinyu melalui program Desa BRILiaN.
“Program ini menjadi suatu terobosan untuk mendorong desa di seluruh Indonesia agar mampu mengembangkan potensi desa, meningkatkan kapabilitas baik berupa peningkatan softskill dan hardskill melalui aktivitas pemberdayaan yang berkesinambungan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di desa,” kata Teten.
Baca juga: Riset: Semakin Banyak Penghasilan Masyarakat Desa Bersumber dari Platform Digital
Pada 2023, BRI mampu memberdayakan 3.178 desa di seluruh Indonesia dengan empat pilar penopang Program Desa BRILian yaitu menggerakkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor ekonomi desa, digitalisasi desa dengan penetrasi produk-produk digital dan aktivitas penggeraknya, mendorong inovasi di desa, serta membangun keberlanjutan dan ketangguhan dalam mengembangkan desa.
Teten berharap, melalui program Desa BRILiaN, BRI mampu dan terus menjadi lembaga jasa keuangan yang dapat memberikan dampak yang baik bagi pertumbuhan perekonomian di desa, terutama untuk mengerakkan produk lokal dari UMKM- UMKM desa di seluruh Indonesia.
“Khususnya bagi perbankan, juga diharapkan berfokus juga dalam kemudahan pembiayaan rantai pasok di desa-desa,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya