Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Belanda Jajaki Kerja Sama Pengembangan Start-up Pertanian dan Manufaktur

Kompas.com - 25/01/2024, 21:16 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

DEN HAAG, KOMPAS.coPemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menjajaki kerja sama dengan lembaga inkubator asal Belanda, World Startup, untuk meningkatkan pengembangan ekosistem start-up di bidang pertanian, akuakultur, dan manufaktur.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki pada saat kunjungan kerja ke World Startup di Den Haag, Belanda, mengatakan, kekayaan sumber daya alam Indonesia bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.

“Dengan kekayaan alam yang melimpah, Pemerintah Indonesia secara konsisten mendorong program hilirisasi. Jadi hasil sumber daya alam tidak lagi dijual secara mentah,” kata Teten dalam keterangannya yang diterima, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: 4 Strategi Membangun Bisnis Startup Pertanian

Ia menjelaskan untuk saat ini, pemerintah Indonesia telah melakukan pembatasan ekspor terhadap hasil sumber daya alam Indonesia.

“Kami harus terus meningkatkan produksi, apabila produksi kami hancur, pengangguran pasti meningkat, daya beli menurun dan pasar lesu. Padahal 73 persen lapangan kerja disediakan UKM,” kata Teten.

Untuk menciptakan ekonomi baru pada program hilirisasi, kata Teten, eksplorasi digitalisasi dari hulu ke hilir harus dilakukan. Sebagai contoh dengan penggunaan IoT (Internet of Things) dalam pengembangan komoditas unggulan domestik untuk memperkuat strategi hilirisasi.

“Ekonomi digital untuk UKM bukan hanya on board di e-commerce atau membuat pelatihan literasi digital. Mulai dari teknologi finansial, sampai platform pengadaan barang dan jasa Pemerintah juga harus mendorong digitalisasi UKM,” ujar Teten.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menjajaki kerja sama dengan lembaga inkubator asal Belanda, World Startup, untuk meningkatkan pengembangan ekosistem start-up di bidang pertanian, akuakultur, dan manufaktur.Dok. KemenKopUKM Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menjajaki kerja sama dengan lembaga inkubator asal Belanda, World Startup, untuk meningkatkan pengembangan ekosistem start-up di bidang pertanian, akuakultur, dan manufaktur.

Teten menambahkan, pihaknya juga telah melaksanakan program Inkubasi wirausaha (start-up), bermitra dengan 20 lembaga inkubator bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia.

Untuk tahun 2024, kata Teten, KemenKopUKM akan menjajaki kerja sama dengan World Startup untuk mengoptimalkan proses dan hasil ataupun output dari program inkubasi usaha.

“Kami ingin belajar dari Belanda tentang cara mempromosikan UKM inovatif melalui peran Inkubator Bisnis dan Teknologi,” kata Teten.

Baca juga: 7 Contoh Bisnis Pertanian, Cocok untuk Para Milenial

Di tempat yang sama, CEO World Startup Gerrit Jan Van’t Veen mengatakan, World Startup telah berhasil membangun ekosistem kewirausahaan secara berkelanjutan selama kurang lebih 10 tahun.

“Kami membangun kondisi yang menginspirasi bagi para calon wirausaha dan mitra mereka untuk tumbuh berkembang sebagai wirausaha dan mempercepat transisi global menuju masyarakat yang berkelanjutan dan adil melalui program kewirausahaan,” ujar Gerrit.

Ia juga menekankan siap berkolaborasi dan bertukar pikiran untuk membantu mengembangkan kewirusahaan di Indonesia.

“Tentu kita bisa bertukar pikiran dengan pemerintah Indonesia (KemenKopUKM) terkait pengembangan kewirausahaan yang telah kita jalani selama ini,” tambah Gerrit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com