Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosikan Produk Rotan Cirebon, Disperindag Jabar Gelar Pameran

Kompas.com - 30/04/2024, 16:33 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

CIREBON, KOMPAS.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat menggelar pameran furnitur maupun hasta karya berbahan rotan di Cirebon untuk mempromosikan serta meningkatkan penjualan produk dari pengrajin di daerah itu.

Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan, kegiatan yang hanya berlangsung satu hari itu dipusatkan di Kantor Satuan Pelayanan Pengembangan Industri Rotan Cirebon. Dengan demikian, calon konsumen bisa melihat berbagai produk yang dipamerkan pada ajang yang diikuti 10 perusahaan tersebut.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan produk-produk rotan yang ada di sini. Supaya bisa membangkitkan kembali industri rotan dari Cirebon,” kata Noneng seperti dilansir dari Antara, Selasa (30/4/2024).

Ia menjelaskan dalam ajang ini masyarakat bisa melihat berbagai produk dari pengrajin lokal, serta mengetahui seluruh rangkaian produksi untuk menghasilkan barang jadi rotan yang berkualitas.

Noneng menyebutkan bahwa masyarakat pun perlu diedukasi dan mengenal lebih jauh terkait produk rotan, khususnya dari pengrajin di Cirebon.

Baca juga: Pemerintah Kota Cirebon Fasilitasi Pelaku UMKM Go Global ke Filipina

Sebab, kata dia, barang yang dibuat tidak hanya furnitur melainkan ada beberapa produk kerajinan tangan dengan desain menarik perpaduan rotan dengan bahan lainnya.

“Kegiatan ini menjadi titik balik, agar produk rotan dari Cirebon khususnya bisa dikenal luas oleh masyarakat,” ujar Noneng.

Ia menekankan Disperindag Jabar terus berupaya membantu para pengrajin rotan di Cirebon, dengan membuka akses pasar yang lebih luas.

Noneng optimis melalui kegiatan ini, produk rotan asal kabupaten tersebut bisa didistribusikan lebih masif lagi. Tidak hanya di tingkat nasional, namun bisa berjaya di pasar internasional.

“Produk dari Cirebon berkontribusi sangat besar untuk industri rotan (di Jabar). Kami berusaha membuka pangsa pasar baru,” tutur Noneng.

Sementara itu Fera, salah satu pengrajin di Cirebon, mengatakan geliat industri rotan di daerahnya perlahan mulai membaik.

Fera mengemukakan peran pemerintah sangat dibutuhkan bagi pengrajin rotan di Cirebon untuk bisa mengembangkan bisnis. Terutama bagi pelaku yang masih berada di tingkat UMKM.

Misalnya dengan rutin mengadakan pameran atau mengenalkan produk dalam ajang-ajang penting di tingkat global.

“Di acara ini kami bisa memperluas jaringan. Masyarakat yang tidak mengenal rotan, akhirnya tahu. Harapannya bisa membeli produk kami,” ujar Fera.

Fera menambahkan kerajinan rotan dari Cirebon kini mulai diminati oleh konsumen domestik. Artinya para pengrajin memiliki banyak opsi untuk memasarkan produknya.

Ia mencontohkan saat aktivitas ekspor sepi, maka produk itu bisa dijual ke daerah potensial seperti di beberapa kota dan kabupaten yang ada di Pulau Kalimantan.

“Intinya kami terbantu dengan pameran ini. Kalau bisa diperbanyak, supaya UMKM seperti kami memiliki kesempatan lebih besar dalam pengembangan pasar,” ucap Fera.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau