JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi suplier atau pemasok barang atau jasa ke perusahaan-perusahaan besar tentu menjadi impian para pelaku bisnis, utamanya yang berskala UMKM.
Dengan menjadi pemasok atau suplier, keberlangsungan bisnis bisa terjaga karena adanya kepastian pembeli.
Selain itu, dengan menjadi pemasok di perusahaan besar, pelaku bisnis UMKM memperoleh poin tersendiri karena sudah mendapatkan kepercayaan dari perusahaan skala besar. Hal ini bisa menjadi modal utama untuk menggaet konsumen lainnya.
Baca juga: Pandemi Ciptakan Lapangan Kerja "Green Jobs" di 3 Sektor Ini, Apa Saja?
Namun demikian, untuk bisa menjadi pemasok barang maupun jasa ke perusahaan besar ada sejumlah hal yang harus diperhatikan. Hal ini dimaksudkan agar produk barang maupun jasa yang ditawarkan benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan yang dituju.
Tanpa memiliki strategi yang tepat, tak jarang suplier mengalami kegagalan. Karena itu, ada sejumlah tips yang bisa dicoba sebelum pelaku usaha memutuskan menjadi pemasok ke perusahaan besar.
Sebelum melangkah keluar, ada baiknya kamu memahami seberapa besar usaha yang kamu miliki dan apakah mampu menjadi pemasok bagi perusahaan dengan skala yang lebih besar.
Bagaimanapun, untuk menjadi seorang pemasok di perusahaan besar, kamu membutuhkan proses. Minimal, modal yang kamu miliki mencukupi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.
Modal ini menjadi penting karena untuk menjaga agar bisnis kamu tidak ngos-ngosan ketika kamu sudah menjadi pemasok. Seperti diketahui, perusahaan besar tidak selalu melakukan pembayaran saat itu juga ketika barang atau jasa sudah dikirimkan. Biasanya ada termin pembayaran yang disepakati.
Mengidentifikasi Perusahaan yang Membutuhkan Produk Kamu
Setelah benar-benar yakin dengan kemampuan usaha yang kamu jalankan, ada baiknya kamu mulai punya pemahaman mengenai industri yang ingin kamu masuki serta kebutuhan mereka atas produk-produk yang akan kamu penuhi.
Dengan memiliki pemahaman dan peta bisnis, kamu akan tahu kapan harus masuk dan apa saja yang ditawarkan. Data yang dikumpulkan bisa menjadi database calon pelanggan, sehingga kamu bisa dengan tepat memenuhi kebutuhan mereka.
Setelah itu, kamu bisa secara langsung menanyakan keperluan perusahaan kepada bagian pembelian atau purchasing.
Salah satu kunci keberhasilan berbisnis adalah kamu rajing melakukan networking atau silaturahmi. Dengan begitu, kamu akan bisa mendapatkan banyak informasi seputar bisnis yang kamu geluti serta peluang-peluang yang ada.
Salah satu yang bisa kamu lakukan adalah mengunjungi berbagai event, seperti halnya pameran maupun seminar atau diskusi yang dilangsungkan oleh para pelaku industri.
Di sana, kamu bisa bertemu dengan banyak pebisnis lainnya yang memiliki ketertarikan yang sama dengan bisnismu, dan menjalin komunikasi dengan mereka untuk setidaknya mendapatkan gambaran mengenai barang atau jasa yang mereka butuhkan.
Baca juga: Kaleidoskop 2021: Tahun Penuh Harapan bagi Pelaku UMKM
Ketika perusahaan yang kamu incar memberikan kesempatan kepada kamu untuk presentasi, gunakanlah momentum itu sebaik-baiknya. Berikan secara detail mengenai produk yang kamu tawarkan, mulai dari spesifikasi, harga, ketentuan penjualan dan pengiriman barang, hingga metode pembayaran.
Dalam presentasi maupun surat penawaran upayakan untuk menggunakan kalimat langsung dan tidak membingungkan.
Jangan lupa perhatikan pula soal penampilan saat kamu harus presentasi di depan calon pembeli.
Buka Opsi untuk Perkuat Permodalan
Jika peluang menjadi suplier terbuka lebar tapi modal yang kamu miliki terbatas, bukalah opsi lain untuk memperkuat permodalan. Bisa dengan kemitraan dengan temanmu, serta mengajukan pinjaman ke bank.
Hal ini diperlukan agar bisnis yang kamu jalankan bisa sustainable dan berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.