JAKARTA, KOMPAS.com - Berbisnis mainan anak punya prospek yang cerah. Jumlah anak-anak di Indonesia pun mencapai 85 juta anak.
Bagi kamu yang ingin memulai bisnis ini relatif tak membutuhkan modal besar. Bahkan, kamu bisa memulainya dengan modal di bawah Rp10 juta.
Jenis mainan anak-anak yang bisa dijual seperti congklak, puzzle, balok kayu, kartu alfabet, lego, congklak, boneka, dan lainnya.
Usaha-usaha mainan anak-anak tersebut bahkan tak perlu memerlukan modal yang tak banyak. Kamu bisa menyiapkan modal di bawah Rp 10 juta untuk memulai usaha bisnis mainan anak-anak.
Nah, ada beberapa tips agar bisnis mainan anak-anak kamu bisa sukses. Berikut panduan bagi kamu yang ingin memulai jualan mainan anak dari Lifepal.
Lokasi adalah kunci dalam memulai usaha. Pilih lokasi yang strategis atau dekat dengan keramaian misalnya di pasar, dekat stasiun, sekolah, atau di sekitar perumahan.
Jika kamu kesulitan mendapatkan lokasi yang tepat, sebaiknya manfaatkan jaringan internet untuk memulai usaha kamu ini.
Selain tak perlu mencari lokasi yang pas, kamu bisa berhemat untuk biaya sewa dan operasional.
Sebelum memilih jenis atau kategori mainan apa yang bakal dijual, tentukan terlebih dulu target yang disasar. Rentang usia mempengaruhi jenis mainan apa yang cocok untuk anak-anak di usia tersebut.
Dengan menentukan jenis mainan, secara tak langsung memudahkan konsumen menyesuaikan dengan usia anak.
Agar usaha jualan anak berjalan secara maksimal, sebaiknya cari supplier yang tepat. Membeli mainan melalui supplier banyak keuntungan yang didapat.
Salah satunya, kamu mendapat harga jauh di bawah pasaran. Sehingga kamu bisa menjual sesuai harga pasar atau di atas harga pasar. Dengan begitu, keuntungan yang didapat pun bisa maksimal.
Ada baiknya kamu merencanakan strategi pemasaran yang baik. Sebagus apapun toko mainan yang kamu miliki, akan sepi pengunjung bila tidak ada alat promosi.
Bisnis mainan anak termasuk usaha yang mudah. Promosinya pun terbilang mudah.
Cukup mendatangi keramaian dimana banyak anak-anak di dalamnya. Namun, itu saja tidak cukup.
Perlu alat promosi lain seperti pamflet, poster, spanduk, dan promo di media sosial. Ini menjadi salah satu langkah mengenalkan jualan mainan anak yang kamu miliki ke masyarakat sekitar.
Pernah lihat toko mainan ramai dipenuhi anak-anak saat Lebaran, akhir tahun, dan libur kenaikan kelas? Nah, untuk memulai jualan mainan anak, pebisnis harus peka dengan momen-momen seperti ini.
Alasannya, pebisnis bisa mengeluarkan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan di luar momen-momen tersebut. Sejumlah strategi yang biasa dilakukan seperti membuat promo diskon, harga bundling, atau cuci gudang agar penjualan tetap stabil.
Sudah menjadi rahasia umum, konsumen pasti memilih produk dengan harga yang lebih murah. Untuk dapat bersaing dengan kompetitor lainnya, pasang harga di bawah rata-rata pesaing.
Namun, kamu perlu ingat, membanting harga bukan berarti kamu harus merugi. Kamu tetap perlu mempertimbangkan persentase modal dan keuntungan agar dapat menjual harga murah, kamu bisa memanfaatkan pembelian secara grosir.
Agar toko kamu selalu ramai pengunjung, lakukan evaluasi jenis mainan secara berkala. Aktivitas ini bisa membantu kamu mengetahui mainan mana yang banyak peminatnya dan mainan mana yang kurang diminati.
Dengan evaluasi rutin, perputaran modal pun jadi lebih hemat. Ini juga bisa jadi bentuk membuat strategi pemasaran baru.
Mainan yang kurang diminati, sebaiknya diobral atau cuci gudang. Tempat penyimpanan atau gudang pun jadi tidak penuh dengan tumpukan mainan.
Pangsa pasar mainan anak memang luas. Hal ini berbanding lurus dengan pesaing yang bermain di kategori ini.
Agar jualan mainan anak kamu punya nilai yang unik, berikan pelayanan yang beda misalnya, layanan antar yang siap mengantar sampai alamat konsumen. Namun, untuk layanan ini sebaiknya tentukan juga batas minimal pengiriman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.