JAKARTA, KOMPAS.com - Saat bisnis yang dijalankan mulai berkembang dan memerlukan lebih banyak orang yang terlibat, di situlah rekrutmen karyawan dibutuhkan.
Bagi pelaku usaha UMKM, merekrut karyawan memang gampang-gampang susah. Apalagi, selama ini bisnis dijalankan sendiri maupun bersama keluarga dekat. Sementara saat bisnis telah berkembang, keterlibatan orang lain menjadi sesuatu yang memang dibutuhkan.
Melibatkan orang lain dalam bisnis yang sebelumnya dikelola sendiri pada akhirnya memerlukan berbagai penyesuaian. Tak sekedar persoalan trust, namun juga faktor chemistry.
Baca juga: 7 Cara Sukses Merintis Bisnis Sepatu
Karena itu, sebelum melakukan penambahan karyawan, ada baiknya mempertimbangkan sejumlah tips berikut:
Merekrut karyawan bukan sekedar gaya-gayaan. Lebih dari itu, mereka kita rekrut karena memang tenaganya dibutuhkan.
Agar tidak buang-buang uang untuk membayar karyawan, ada baiknya kamu memastikan bahwa calon karyawan itu akan menempati posisi tertentu yang tidak bisa di-handle oleh tim kamu yang sudah ada.
Jangan sampai merekrut karyawan ketika belum ada pos yang pasti. Selain buang-buang uang untuk membayar gaji, hal itu juga membuat karyawan yang kamu rekrut menjadi tidak nyaman karena tidak ada pekerjaan yang dikerjakan.
Tidak bermaksud nepotisme, namun merekrut orang-orang yang dekat dengan kamu atau yang direkomendasikan oleh teman kamu, minimal bisa membantu kamu melakukan profiling atas orang yang direkrut.
Sebagaimana diketahui, bisnis UMKM memerlukan kecepatan untuk menyambar peluang yang ada. Karenanya merekrut orang-orang dekat, akan membantu kamu mengefektifkan waktu dalam proses rekrutment.
Baca juga: Percepat Literasi Digital Lewat Penelitian, Ini Langkah Kemenkop UKM
Meski kamu sudah dapat calon karyawan, tidak ada salahnya kamu melakukan cek ulang mengenai latar belakang dan track record sebelumnya.
Kamu bisa bertanya mengenai track record calon karyawan kepada tetangga, rekan lain yang kenal, hingga teman sekolahnya. Ini penting untuk memastikan bahwa orang yang kamu rekrut bebas dari masalah yang sengaja disembunyikan.
Dengan melibatkan tim, kamu akan mendapatkan input mengenai orang-orang yang tepat untuk menduduki posisi yang ditawarkan.
Selain itu, pelibatan tim juga akan membantu menemukan calon karyawan yang benar-benar cocok dan satu "frekuensi" dengan tim kamu yang sudah ada.
Untuk menjaga loyalitas dan semangat, tawarkan kepada si calon karyawan berbagai benefit yang lebih baik ketimbang yang diberikan kompetitor atau pelaku usaha lain.
Misalkan bonus akhir tahun yang menarik, dan sebagainya. Diharapkan dengan cara itu, si calon karyawan memiliki semangat untuk bekerja di tempat kamu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.