JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenKopUKM) menggandeng MicroSave Consulting (MSC) dan Financial Access Initiative (FAI) dari New York University untuk menginisiasi kerjasama dalam rangka meningkatkan literasi digital dan kapasitas koperasi dan UMKM.
Salah satu strategi yang saat ini dilakukan KemenKopUKM adalah terus berupaya mempercepat literasi digital dan bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dengan MicroSave Consulting (MSC) Indonesia.
"Tentunya, kerjasama ini menjadi salah satu bentuk dukungan kepada para pelaku koperasi dan UMKM agar dapat bangkit di tengah pandemi, lebih berkembang, serta dapat bersaing di pasar global," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim dalam keterangan pers, Rabu (12/1/2022).
Menurut Arif, melalui kerjasama dengan MSC, salah satu kegiatan yang akan dilakukan bersama yaitu terkait penelitian Small Firm Diaries (SFD).
"Tujuannya, guna memahami secara mendalam tentang potensi dan hambatan yang dihadapi UKM dalam mengembangkan usahanya," jelas Arif.
Arif berharap, penelitian ini mendapatkan hasil yang relevan dan maksimal karena didukung juga oleh Micro Finance Opportunities, Low Income Financial Transformation, dan Financial Access Initiative dari New York University.
Selain itu, Arif meyakini, penelitian Small Firm Diaries akan berjalan maksimal dengan adanya dukungan dari the advisory group members.
"Dengan menyatukan berbagai keahlian dari sektor publik, swasta, dan non-pemerintah, the advisory group diharapkan dapat memberikan masukan dan saran, terkait konteks, rencana, dan temuan proyek penelitian," tambah Arif.
Bagi Arif, kolaborasi berbagai pihak melalui the advisory group, juga dapat menjadi wadah yang penting, baik dalam pengembangan riset maupun dalam penyampaian penemuan dan rekomendasi hasil riset.
Arif juga berharap hasil dari pertemuan-pertemuan the advisory group members ke depan, dapat membantu pemerintah dalam memformulasikan kebijakan berdasarkan bukti, hingga membantu menyebarkan rekomendasi kebijakan dari hasil wawasan yang ditemukan dari penelitian.
"Juga turut dalam pembuatan Rencana Aksi oleh berbagai pihak yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam mengembangkan UMKM di Indonesia," tandas Arif.
Sementara itu, Country Director MicroSave Consulting Indonesia Grace Retnowati berharap output dari riset hasil kerjasama dengan New York University (NYU) tersebut dapat digunakan untuk bahan perumusan kebijakan dan perencanaan program dalam mencapai target-target pemberdayaan koperasi dan UMKM.
"Saya juga berharap kerjasama ini dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan peningkatan kapasitas digital UKM dalam menuju ekonomi digital dan meningkatkan inklusi keuangan," kata Grace.
Dalam kesempatan yang sama, secara daring, Engagement Director Financial Access Initiative (FAI) dari New York University Laura Freschi menjelaskan bahwa motivasi dalam penelitian Small Firm Diaries adalah mempelajari lebih mendalam terhadap eksistensi pelaku UMKM, khususnya usaha kecil.
"Kita fokus meneliti pada usaha kecil yang memiliki pekerja antara 1-20 orang," kata Laura.