Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daun Kelor Dikenal untuk Usir Hantu, Setelah Diolah Malah Disukai di Dunia

Kompas.com - 16/01/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Daun kelor menjadi salah satu komoditas pertanian unggulan ekspor asal Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendukung pengembangan produk industri daun kelor dalam memenuhi permintaan dunia yang tinggi dari Indonesia.

Salah satunya industri daun kelor yang dikelola CV Tri Utami Jaya yang memiliki pabrik pengolahan daun kelor berstandar internasional terbesar, pertama dan satu-satunya di NTB.

Saat ini pabrik Tri Utami Jaya memiliki kapasitas produksi 200 ton per hari.

Tak hanya itu, produk daun teh kelor keluaran pabriknya juga telah dipasarkan hampir ke 13 negara di Amerika Serikat (AS) maupun Eropa.

Terbaru, Tri Utami Jaya tengah menyiapkan ekspor daun teh kelor ke Madrid.

Dalam kegiatan kunjungan kerja ke pabrik CV Tri Utami Jaya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mendukung penuh dan mengapresiasi capaian Tri Utami Jaya selama ini.

Kelor sebagai produk unggulan domestik Indonesia, memiliki manfaat yang luar biasa bagi kesehatan.

"Dengan diolah seperti ini, yang tadinya orang pikir kelor cuma untuk mengusir hantu, tetapi justru naik kelas bahkan disukai masyarakat dunia," ucap Teten dalam keterangan persnya.

Dalam kunjungan tersebut turut serta mendampingi Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman; Staf Khusus MenKopUKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari; dan Pemilik CV Tri Utami Jaya, Nasrin H Muhtar.

Teten menekankan, produk olahan teh kelor Moringa milik Tri Utami Jaya menjadi salah satu produk unggulan domestik yang perlu didukung di pasar internasional.

Berbicara soal kandungan, teh kelor memiliki protein yang tinggi bahkan tujuh kali lipat dibanding daging sapi. Selain itu juga mengandung zat besi yang tinggi hingga 25 kali lipat dari bayam.

"Kandungan ini sangat penting dikonsumsi masyarakat, terutama dalam mengatasi stunting. Di pasar dunia, kelor masuk dalam kategori super food atau wellness product. Namun sayangnya di dalam negeri edukasi soal kelor belum tinggi, sehingga literasi juga penting dilakukan, karena ini super food. Bahkan diklaim bisa menggantikan gizi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dan nabati," imbuh Teten.

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengunjungi pabrik CV Tri Utami Jaya di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (13/1/2022).Dok. Humas KemenkopUK Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengunjungi pabrik CV Tri Utami Jaya di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Kamis (13/1/2022).
Kelor juga mudah ditanam di mana-mana, apalagi dibudidayakan dalam bentuk perkebunan.

Namun Teten menyayangkan potensi ekonomi olahan daun kelor yang sangat besar, belum digarap dengan baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com