Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Dorong Kopi Robusta Lombok Go Internasional Melalui Ajang MotoGP

Kompas.com - 27/01/2022, 11:01 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki, meyakini varian kopi Robusta asal Lombok dapat menjadi produk unggulan. Ia memprediksi kopi robusta berpotensi laris manis dalam event internasional seperti MotoGP yang akan digelar dalam waktu dekat.

"Para pengrajin kopi Robusta dan kopi jenis lainnya di Lombok perlu menyajikan dengan cara-cara yang lebih modern dan elegan selama pelaksanaan MotoGP yang akan digelar Maret 2022 mendatang," kata Teten dalam siaran pers yang diterima.

Teten menambahkan para pelaku usaha di industri kopi dapat memaksimalkan peluang bisnisnya dengan lebih banyak membuka coffee shop di wilayah Lombok selama acara berlangsung.

"Jadi nanti harus kita bisa sajikan kopi secara khusus di setiap tempat sebab yang akan datang ke MotoGP diperkirakan 100.000 orang. Kalau seminggu di sini dan minum kopi dua kali sehari bisa untung. Tetapi tempat minum kopi itu harus dengan penyajian yang modern," kata Teten.

Teten menekankan, pangsa pasar kopi Robusta di pasar domestik dan internasional sangat tinggi. Di dalam negeri banyak industri yang justru menyerap kopi varian tersebut.

Secara ekonomi kopi Robusta justru lebih unggul dibandingkan varian lainnya. Untuk itu,Teten berharap para petani kopi di Lombok mulai serius untuk menjaga produktivitas dan kualitas kopi Robusta untuk disajikan saat gelaran internasional di Mandalika.

"Robusta ini lebih produktif apalagi nanti dikaitkan dengan climate change sehingga sulit memproduksi kopi Arabica yang butuh daerah dingin ketinggian di atas 1.000 kaki. Karena itu saya anjurkan dari sekarang kita perkuat produksi Robusta. Di Lombok ini sangat bisa dikembangkan," jelas Teten.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki berdiskusi bersama pelaku usaha kopi dan Asosiasi Kopi di Pendopo Bupati Lombok Barat, Rabu (26/1/2022). Dok. Kemenkop UKM Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki berdiskusi bersama pelaku usaha kopi dan Asosiasi Kopi di Pendopo Bupati Lombok Barat, Rabu (26/1/2022).

Selain itu, lanjut Teten, para petani dan pengrajin kopi di Lombok perlu mengembangkan model bisnis kopi melalui korporatisasi petani kopi.

Ia menjelaskan, untuk memenangkan persaingan dan juga masuk ke dalam rantai pasok industri, petani kopi harus tergabung dalam satu wadah seperti koperasi.

Hal ini diperlukan agar skala produksi dan aspek keberlanjutan produksi bisa terjaga. Selain itu dengan bersatu dalam satu wadah akan menjaga iklim usaha UMKM serta akan memudahkan mereka dalam mencari pembiayaan.

"Kalau ini dikonsolidasikan dalam korporatisasi petani akan lebih efisiensi dalam setiap sisi mulai dari pengadaan bibit, pupuk dan sampai logistik. Sebab Kalau kita perorangan itu costnya mahal," tutup Teten.

Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid menyatakan bahwa industri kopi di Lombok Barat saat ini terus berkembang dengan basis produksi rumah tangga. Selama pandemi Covid-19 industri rumahan (UKM) kopi tetap bertahan dan menjadi salah satu sektor penopang ekonomi.

Ke depan dengan dukungan pemerintah pusat, Fauzan berharap industri kopi akan semakin dikenal oleh masyarakat luas terutama saat pagelaran MotoGP dan event internasional lainnya di NTB.

"Jadi di setiap desa ada tempat kopi di Lombok Barat yang diinisiasi oleh BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang tetapi pelakunya tetap masyarakat sekitar. Berkat koordinasi dan komunikasi yang terus kita lakukan Alhamdulillah UMKM kopi di Lombok ini terus berkembang bahkan alat roasting kami ini kemarin juara satu lomba LoT (Internet of Things) di Kementerian Komunikasi dan Informatika," kata Fauzan Khalid.

Demi mendukung pertumbuhan sektor UMKM termasuk UMKM kopi, Fauzan menegaskan telah membuat salah satu program "Belanja Di Teman Sendiri". Menurutnya program ini sukses mendorong pertumbuhan UMKM di wilayah Lombok meski di tengah pandemi. Program ini dimulai dari ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk menumbuhkan pasar bagi produk UMKM lokal.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau