JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) mengatakan, pertemuan sejumlah filantrofi dunia di Bali pada April 2022 merupakan momentum bagi Indonesia untuk mempercepat UMKM unggul dan mendunia. Diketahui, pertemuan tersebut akan membahas berbagai isu salah satunya UMKM.
“Pertemuan itu adalah kesempatan Indonesia untuk mengambil manfaat guna menjalin kemitraan yang lebih luas,” kata Teten dalam siaran pers yang diterima.
Teten menegaskan Indonesia memiliki potensi besar yang menjadi daya tarik bagi berbagai negara dan organisasi dunia termasuk para filantrofi untuk menjalin kemitraan dalam dunia UMKM.
Dalam berbagai kajian menunjukkan tren ekonomi dunia akan bergeser dari ekonomi berbasis ekstraksi sumber daya alam ke ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Adapun, UMKM Indonesia memiliki modalitas besar untuk memimpin pergeseran ekonomi di masa depan tersebut.
“Indonesia dipandang strategis dalam masa depan ekonomi dunia karena kita memiliki generasi muda mencapai lebih dari 64 persen penduduk, keragaman sumber daya alam di darat dan laut yang kaya, pasar yang luas dengan potensi ekonomi digital yang sangat besar serta berbagai praktik baik pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat,” kata Teten.
Berbagai kegiatan Internasional yang berlangsung di Indonesia sepanjang tahun ini menjadi peluang untuk optimalisasi tersebut, yakni kepemimpinan Indonesia dalam Forum G20, MotoGP di Mandalika, dan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), KTT-APEC-ASEAN 2022.
“Kita berkepentingan dengan berbagai forum dan pertemuan internasional yang berlangsung di Indonesia untuk mengakselerasi dan menaikkan akses pelaku UMKM terhadap pembiayaan, pasar dan kemitraan yang lebih luas,” tegas Teten.
Teten mengatakan sejumlah peluang dimiliki Indonesia, yakni populasi anak muda mencapai lebih dari 64 persen penduduk (BPS, 2020). Sebanyak 73 persen anak muda Indonesia ternyata berminat berwirausaha (SMERU, 2021). Generasi muda akan terus didorong untuk menjadi entrepreneur-entrepreneur muda yang produktif dan kompetitif.
Diketahui, ekonomi digital Indonesia terus bertumbuh. Tahun 2021 nilai transaksi e-commerce sekitar Rp395 triliun dan akan terus meningkat. Diprediksi nilai ekonomi digital akan mencapai US$146 miliar atau sekitar Rp2.100 triliun di tahun 2025.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.