Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantu Disabilitas, KemenKopUKM Berikan Pelatihan Vocational di Surakarta

Kompas.com - 18/02/2022, 12:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memberikan program pelatihan vocational bagi para penyandang disabilitas di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (17/2/2022).

Pelatihan vocational untuk penyandang disabilitas di Surakarta merupakan termin kedua setelah yang pertama dilaksanakan di Nusa Tenggara Barat, Lombok beberapa waktu lalu.

KemenKopUKM nantinya akan terus memberikan pelatihan vocational di berbagai wilayah di Indonesia demi mendorong pelaku usaha mikro khususnya dari kelompok penyandang disabilitas agar usahanya dapat bangkit usai terpuruk akibat pandemi.

Sekretaris Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM, Aufrida Herni Novieta, mengatakan penyandang disabilitas memiliki kemampuan khusus yang perlu difasilitasi dan didukung oleh pemangku kebijakan agar terus berkembang.

Fasilitasi hingga pendampingan perlu dilakukan secara terus menerus agar kreativitas mereka terus berkembang sehingga ke depan dapat mendiri secara ekonomi.

"Bagi saya pertemuan ini merupakan suatu anugerah luar biasa, karena bisa berkumpul dengan rekan-rekan peserta berkemampuan khusus yang selalu punya semangat dan talenta untuk tumbuh dan memberi manfaat dalam kehidupan," ungkap Novie, sapaan akrab Aufrida Herni Novieta dalam siaran pers.

Novie percaya bahwa pelaku usaha mikro dari kalangan disabilitas berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun akibat adanya pandemi ini usaha mereka turut terdampak bersama pelaku usaha lainnya.

Untuk itu dibutuhkan upaya bersama agar usaha mereka kembali bangkit melalui berbagai strategi seperti peningkatan SDM via pelatihan vocational, dukungan modal usaha hingga kemudahan perizinan.

"Kita perlu kerja bersama dengan berbagai pihak untuk mendorong penyandang disabilitas lebih banyak Iagi yang dapat mengakses, berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari setiap upaya pembangunan ataupun program-program pemerintah," ujar Novie.

Menurut Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2019 jumlah penduduk penyandang disabilitas mencapai 8,56 persen dari total penduduk Indonesia atau sekitar 21 juta jiwa. Sementara, jumlah penyandang disabilitas yang bekerja sebanyak 7,57 juta orang.

Artinya masih banyak penyandang disabilitas yang belum berkesempatan mendapatkan akses kerja yang layak. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah pusat dan daerah untuk mendorong mereka berwirausaha agar lebih mandiri.

"Semoga dengan kegiatan pelatihan vocational usaha mikro bagi disabilitas di Kota Surakarta ini menjadi cara kita untuk maju bersama. Harapannya teman-teman dapat meningkatkan lapasitasnya sehingga nanti bisa berbagi pengalaman dengan teman - teman Disabilitas lainnya agar bisa kelola bisnis lebih profesional," pungkas Novie.

Di tempat yang sama Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Surakarta, Wahyu Kristina mengapresiasi KemenKopUKM yang begitu perhatian kepada penyandang disabilitas di Kota Surakarta melalui penyelenggaraan pelatihan vocational. Hal ini menjadi bagian yang selaras dengan misi pemerintah daerah Kota Surakarta untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Kristina mengatakan, dalam percepatan pemulihan ekonomi di daerah tak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah daerah saja, melainkan perlu keterlibatan semua pihak termasuk dukungan dari pemerintah pusat.

Dia berharap melalui program pelatihan vocational tersebut dapat menjadi bekal bagi para peserta agar ke depan menjadi wirausahawan yang sukses sehingga bisa membantu pemulihan ekonomi di kota Surakarta.

Halaman:

Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau