Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susah-susah Gampang, Ini Trik Mengajari Bisnis pada Anak

Kompas.com - 01/05/2022, 16:12 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Sebuah peribahasa yang menunjukkan kemiripan anak dengan orangtuanya.

Pun dalam berkarier nantinya. Umumnya, kalau orangtua seorang pengusaha atau memiliki usaha, pasti menurun ke anaknya. Orangtua akan mewariskan ilmu dan bisnisnya kelak ke anak agar bisa menjadi pengusaha sukses.

Anak mungkin saja sudah punya bakat bawaan dari orangtua yang profesinya pengusaha. Namun bakat ini juga perlu dilatih sejak kecil, salah satunya dengan memperkenalkan dan mengajarkan bisnis pada anak.

Dengan demikian, bisnis menjadi bidang yang anak sukai atau minati, memiliki kemauan besar untuk mengikuti jejak orangtuanya sebagai pengusaha, dan tentunya mempunyai keahlian dalam bidang usaha yang akan digeluti.

Bagaimana caranya mengajarkan bisnis ke anak sejak kecil? Berikut tipsnya, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Ajarkan anak cara menghasilkan uang

Ajari anak memiliki mental dan jiwa pengusaha sejak dini, yakni dengan menjual sesuatu produk untuk mendapatkan uang. Dengan cara ini, anak bukan hanya memperoleh pembelajaran bisnis yang menyenangkan.

Contohnya menerima pesanan kue dari orang lain, membuat kerajinan tangan karya anak untuk dijual, atau jualan baju-baju bekas layak pakai di rumah. Sebab, berjualan di lokasi sekitar rumah tentunya bisa mengajak anak ikut berjualan.

2. Ajarkan anak cara mengatur keuangan

Kalau sudah bisnis dan menghasilkan uang, anak akan tahu bahwa mencari uang tidak mudah. Oleh karenanya, kamu berikan pemahaman kepada anak untuk menghargai uang dengan mengelolanya secara baik dan benar. Bukan hanya untuk kebutuhan hari ini, tetapi juga masa depan.

Ajari anak untuk mengatur keuangan seperti untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, proteksi, tabungan, investasi, dan beramal. Jelaskan kepada anak apa bedanya antara kebutuhan dan keinginan terhadap keuangan mereka.

Ajarkan anak untuk membuat daftar kebutuhan, perkiraan bujet, sehingga ini menjadi simulasi sederhana menarik untuk anak kamu. Dengan demikian, anak dapat mengenal kebutuhan sejak dini dan mengontrol keinginan sejak kecil.

Jadi, begitu menjalankan bisnis yang sesungguhnya di masa depan, anak sudah terbiasa menyusun skala prioritas dalam pengelolaan keuangan bisnis.

3• Ajarkan anak cara membuat rencana bisnis

Kamu dapat menanyakan kepada anak tentang ide bisnis yang dimiliki. Atau mungkin anakmu sudah menyampaikan satu ide bisnis kepadamu.

Maka, kamu bisa membimbing anak untuk membuat rencana bisnis. Misalnya, jualan es buah di depan rumah. Berarti mulai menyusun, bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan, sampai perkiraan modal.

Kamu bisa mengajarkan anak menabung mengumpulkan modal usaha. Walaupun beri dukungan pula dengan tambahan modal darimu agar anak dapat merealisasikan ide bisnisnya. Anak pasti akan senang dan antusias untuk menjalankannya.

Baca Juga: Masih Dapat Angpao Lebaran? Gunakan untuk Hal-Hal Bermanfaat Berikut Ini

4• Ajari anak mengatasi kegagalan

Setiap bisnis atau usaha pasti ada pasang surut. Jika bisnis es buahnya tidak ada yang beli misalnya, pasti anak akan merasa sedih. Namun anak harus juga memahami bahwa menjalankan bisnis tidak selalu laku atau tidak selamanya untung terus. Terkadang menderita kerugian.

Dalam kondisi seperti ini, kamu dapat mengajarkan anak bagaimana cara mengatasi kegagalan. Contoh, ajak anak untuk mempromosikan es buah ke tetangga, saudara, atau teman sekolah, teman main di rumah.

Jadi, kamu memberi contoh bahwa kalau gagal jangan langsung menyerah, tetapi mencari solusinya. Sehingga anakmu akan memiliki mental baja untuk menjadi pengusaha nantinya.

5• Dampingi dan beri dukungan, serta motivasi ke anak

Ketika melakoni bisnis yang menghasilkan uang, anak akan merasa bosan dan lelah. Tugasmu adalah selalu mendampingi, dan memberi dukungan serta motivasi agar anak tetap konsisten atas rencana bisnis yang sudah dibuat.

Kamu dapat memberinya waktu istirahat berjualan sehari atau dua hari. Namun tidak dibiarkan terus menerus, agar tidak menjadi malas. Beri anak pengertian bahwa apa yang ditekuni saat ini sangat baik dan berguna untuk masa depan nanti.

Bangkitkan Jiwa Wirausaha Anak Sedari Kecil

Mengajarkan anak untuk berbisnis skala kecil tentu baik untuk masa depannya. Siapa tahu, anak-anak kamu ternyata memiliki bakat dalam bidang usaha. Anak bisa menjadi pebisnis sukses di suatu hari nanti. Selain itu, dengan belajar berbisnis, otomatis mereka juga akan belajar mengatur keuangan dengan baik.

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau