Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Menjalankan Bisnis Wedding Organizer? Pahami Tahapannya

Kompas.com - 11/05/2022, 11:27 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Belakangan ini banyak masyarakat yang ingin praktis dalam melakukan apapun, termasuk penyelenggaraan pernikahan.

Tidak hanya di perkotaan. Warga di perdesaan pun saat ini banyak yang memilih untuk menggandeng wedding organizer untuk menjalankan kegiatan pernikahan karena lebih praktis dan tidak merepotkan anggota keluarga lain.

Tren ini tentu membuka kesempatan bagi siapapun yang ingin membuka bisnis wedding organizer. Bagaimanapun, bisnis ini berpotensi menghasilkan cuan yang lumayan jika dikelola secara baik dan profesional.

Baca juga: 10 Ide Bisnis yang Cocok Buat Kamu yang Berusia Muda hingga Dewasa

Namun sebelum masuk ke bisnis ini, ada baiknya kamu memahami kiat-kiatnya yang dikutip dari berbagai sumber agar usahamu membuka wedding organizer bisa lancar.  

1. Pahami seluk beluk perencanaan acara pernikahan

Sebelum membuka bisnis wedding organizer, sebaiknya kamu memahami tentang perencanaan pernikahan. Untuk itu, kamu bisa memulai dengan membaca-baca referensi dari buku hingga internet mengenai wedding planner ini.

Jika belum puas dan masih perlu menambah pengetahuan, kamu dapat mengikuti pelatihan wedding planner secara langsung maupun online.

Usai pelatihan, kamu tak hanya punya sertifikat, namun juga pengetahuan mengenai seluk-beluk acara pernikahan.

2. Merekrut tim yang solid

Langkah selanjutnya yang juga wajib dilakukan adalah membangun tim inti yang solid. Pilihlah orang-orang yang bisa kamu percaya. Bisa saudara, tetangga dekat, hingga teman-temanmu yang memang rajin kerja.

Selain itu, kamu juga perlu merekrut freelancer untuk bisa membantu saat acara pernikahan berlangsung.

Merekrut freelancer ini penting untuk sedikit menghemat biaya karyawan, sebab bisnis pernikahan di Indonesia ini termasuk bisnis musiman. 

3. Cari partner untuk memenuhi kebutuhan

Dalam acara pernikahan, dibutuhkan banyak aspek pendukung. Mulai dari dekorasi, make up artist, busana pernikahan, dokumentasi foto dan video, hingga catering.

Untuk memenuhi berbagai keperluan tersebut, kamu harus mencari partner. Pasalnya jika dilakukan sendiri, kamu akan kerepotan sendiri.

Kamu harus mencari partner yang benar-benar memiliki kualitas dan pelayanan yang baik.

Baca juga: Tanpa Modal, Ini 10 Bisnis Jasa Online yang Bisa Hasilkan Cuan

4. Tentukan paket layanan

Dalam bisnis wedding planner, kamu perlu menentukan jenis layanan apa saja yang akan ditawarkan pada calon pelanggan.

Misalnya, perencanaan pernikahan secara penuh, bantuan persiapan pernikahan, atau sekadar konsultasi pernikahan saja.

Tentukanlah jenis-jenis layanan pernikahan tersebut ke dalam paket wedding organizer agar pelanggan lebih mudah dalam memilihnya.

Untuk memudahkan kamu dalam menentukan paket atau jenis layanannya, kamu dapat melihat tren pernikahan yang ada di pasar.

Mulai dari pernikahan adat tradisional, pernikahan modern, pernikahan dengan dekorasi simple yang intimate, pernikahan berdekorasi mewah, pernikahan indoor atau outdoorm dan lainnya.

5. Mulai promosi

Apabila perencanaan bisnis wedding organizer yang kamu buat telah siap, kini saatnya bagi kamu untuk menemukan pelanggan. Caranya, yakni dengan melakukan promosi.

Kamu bisa mulai promosi bisnis melalui word of mouth marketing atau dari mulut ke mulut hingga melalui media sosial dan platform digital lainnya, seperti website.

Di zaman yang serba digital saat ini, penting bagi kamu untuk memiliki kehadiran online. Jadi, dukunglah bisnis kamu dengan website dan akun media sosial yang profesional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau