JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), menembus pasar ekspor adalah salah satu impian yang ingin diraih. Dengan menembus pasar ekspor, produk yang dijual pelaku UMKM bisa dinikmati oleh konsumen-konsumen di negara lain.
Menembus pasar ekspor pun juga bisa berpengaruh kepada laba yang diraih. Ada peluang pelaku UMKM untuk meraup laba yang besar jika produk yang dijual bisa menembus pasar ekspor.
Peluang untuk menembus pasar ekspor pun masih terbuka. Hal ini mesti dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM.
“Indonesia masih ada peluang ekspor ke beberapa negara. Beberapa produk makanan minuman ekspor meningkat,” kata Kepala Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) Kementerian Perdagangan, Heryono Hadi Prasetyo atau yang lebih akrab disapa Noly seperti dikutip dari laman Kementerian Perdagangan.
Baca juga: Produk Kerajinan Bambu dari Lulusan SMA di Lebak Tembus Pasar Ekspor Belanda
Noly mengatakan, pemulihan ekonomi dirasakan membaik oleh beberapa negara. Peluang ekspor pasca-pandemi Covid-19 bisa dimanfaatkan.
"Selain itu kinerja ekspor di tahun 2021 mencetak rekor tertinggi mencapai USD 231,54 miliar," tambah Nolly.
Lalu bagaimana cara menembus pasar ekspor? Nolly menyebutkan, langkah awal yang mesti dilakukan pelaku UMKM yakni dengan menetapkan produk andalan dan negara tujuan ekspornya.
UMKM dapat melakukan riset pasar ekspor, adaptasi produk dan mencari informasi ketentuan di dalam negeri dan persyaratan di negara tujuan ekspor.
"Selanjutnya, UMKM hendaknya memanfaatkan dukungan dari pemerintah, asosiasi dan BUMN serta perwakilan dagang Indonesia di luar negeri," tambah Nolly.
Baca juga: Produk Unggulan Ekspor Indonesia, Apa Saja?
Nolly menyarankan, pelaku UMKM untuk memanfaatkan internet dengan melakukan digital, pemasaran di berbagai website maupun media sosial. Pelaku UMKM juga sebaiknya mengikuti program peningkatan SDM ekspor berupa pelatihan dan pendampingan ekspor maupun berbagai webinar.
UMKM juga harus mempelajari dan menyiapkan bahan untuk korespondensi bisnis.
“Strategi kelima adalah dengan mengikuti kegiatan promosi baik kegiatan pameran di dalam maupun luar negeri atau melalui virtual exhibition. UMKM juga harus sering mengikuti Business Matching,” kata Nolly.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.