Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Darurat Bisnis, Bagaimana Cara Mempersiapkannya?

Kompas.com - 11/06/2022, 09:31 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mempersiapkan dana darurat sangat penting dalam rencana keuangan. Hal ini bukan hanya berlaku untuk keuangan pribadi dan keluarga, tetapi juga untuk urusan bisnis. Atau dengan kata lain dana darurat perusahaan atau bisnis.

Merintis dan menjalankan bisnis tidak selalu sesuai dengan rencana. Setiap pengusaha pasti menginginkan bisnisnya terus berkembang dan maju pesat. Namun ekspektasinya berbeda.

Di tengah jalan mengalami kendala atau hambatan, sehingga membutuhkan sokongan atau suntikan dana untuk keluar dari permasalahan.

Saat kondisi gawat dan mendesak inilah, dana darurat bisa menjadi penyelamat. Bisnis dapat kembali berjalan lancar, bahkan menolong perusahaan yang sudah diambang kebangkrutan.

Sama seperti dana darurat pribadi, dana darurat bisnis bertujuan sebagai dana cadangan untuk membiayai hal-hal darurat. Perbedaannya terletak pada kebutuhan yang harus dibiayai dana darurat.

Misalnya, dana darurat pribadi dipakai ketika menderita sakit, kecelakaan, kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sementara itu, dana darurat bisnis digunakan saat keadaan genting, seperti membayar gaji karyawan saat tak ada pemasukan, membayar utang jatuh tempo, menyelamatkan bisnis dari krisis atau menutupi biaya operasional ketika pandemi Covid-19 lalu, dan lainnya.

Berikut tips mengumpulkan dana darurat bisnis, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Tentukan jumlah dana darurat yang ingin dikumpulkan

Jika kebutuhan dana darurat pribadi minimal tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan, dana cadangan bisnis yang harus dipersiapkan perusahaan pun paling sedikit enam bulan dari anggaran operasional setiap bulan.

Misal biaya operasional setiap bulan biasanya menghabiskan Rp 30 juta, maka minimal dana darurat bisnis sekitar Rp 180 juta. Besarannya tergantung pada skala bisnis perusahaan.

Bila usaha kamu masuk kategori usaha besar, tentunya nilai dana darurat akan semakin besar. Semakin banyak dana darurat yang terkumpul, semakin bagus. Namun pastikan tidak sampai mengganggu kas maupun anggaran lain.

Kamu juga dapat mengalokasikan dana darurat dengan persentase dari kas. Misalnya satu sampai tiga persen dari kas disisihkan untuk dana darurat bisnis setiap bulan.

2. Disiplin menyisihkan uang

Kunci keberhasilan mengumpulkan dana darurat bisnis agar mencapai target yang ditetapkan adalah disiplin. Menyisihkan uang secara konsisten setiap awal bulan. Hindari menunggu sisa kas untuk anggaran dana darurat.

Pengadaan dana darurat bisnis di dalam keuangan sangat krusial bagi pengusaha untuk mencegah timbulnya masalah keuangan yang lebih serius di perusahaan.

3. Lakukan efisiensi bisnis

Efisien dalam mengelola pengeluaran bisnis dapat dilakukan dengan mengurangi dan mengeliminasi kegiatan belanja yang tidak terlalu mendesak atau masih bisa ditunda.

Efisiensi dapat dilakukan dengan cara melakukan digitalisasi pada bidang tertentu, mengurangi perjalanan dinas ke luar kota atau ke luar negeri, penghematan listrik dan air, serta lainnya.

Baca Juga: Selain Bunga, Ketahui 5 Biaya Lain Pinjaman KTA Modal Usaha

4. Pisahkan antara rekening dana darurat dan rekening transaksional

Untuk menghindari penggunaan dana darurat bisnis yang tidak semestinya, kamu perlu memisahkan rekening dana cadangan dengan rekening transaksional bisnis. Jadi, tidak campur aduk yang berpotensi terjadinya penarikan dana darurat.

Saat ini, bank konvensional maupun bank digital menyediakan fitur atau produk tabungan berdasarkan tujuan. Sehingga dana darurat dapat lebih terkontrol dengan baik.

5. Gunakan dana darurat sesuai prioritas yang telah dibuat

Dalam penggunaan dana darurat, kamu harus konsisten untuk memakainya pada saat kondisi bisnis terdesak.

Oleh karena itu, penting untuk membuat prioritas dana darurat, seperti perbaikan mesin produksi atau alat-alat usaha, terlilit krisis keuangan, tersangkut kasus hukum, menangkap peluang baru yang menjanjikan, atau sebagai modal usaha saat merugi.

Apabila tidak ada kebutuhan mendesak seperti prioritas yang sudah dibuat, maka jangan sesekali menggunakan dana darurat. Ini dilakukan agar dana darurat dipakai untuk hal-hal yang tidak terduga di masa depan.

Persiapkan Dana Darurat Bisnis Sejak Awal

Sebaiknya mengumpulkan dana darurat bisnis dilakukan sejak awal merintis bisnis dalam jumlah yang tetap setiap bulannya, sehingga dana tersebut bisa terkumpul dalam jumlah yang memadai di masa yang akan datang.

Jika dilakukan sedari dini, maka kamu akan memiliki waktu yang cukup panjang untuk mempersiapkan masa depan perusahaan yang lebih baik. Dengan adanya dana darurat, kamu bisa fokus untuk mengurus dan menyelesaikan masalah tanpa perlu khawatir dengan finansial.

Hidup akan lebih tenang dan jauh dari tekanan, serta memperluas pilihan dalam mengambil keputusan yang berdampak besar pada bisnismu.

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

LPEI Salurkan Pembiayaan Rp 524 Miliar untuk Perkuat Ekspor Alat Kesehatan RI

Program
25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

25 Penyandang Disabilitas di Malang Raya Rajut Asa dengan Jalankan Bisnis

Jagoan Lokal
Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Tinggalkan Gaji 40 Juta Per Bulan, Kini Doni Sukses Berbisnis Madu Berkat Pemasaran Daring

Jagoan Lokal
Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jatuh Bangun Bayu Rintis Bisnis, Hingga Tembus Pasar Ekspor Berkat Digitalisasi

Jagoan Lokal
Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Pesanan Pembuatan Parsel di Kota Malang Meningkat Selama Ramadhan

Training
Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Kata Oma, Telur Gabus Olahan Ibu yang Kini Mendunia

Jagoan Lokal
Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Kisah Dua Mantan Pengikut Kelompok Radikal yang Memilih Belajar Beternak Kambing

Jagoan Lokal
UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

UKM Bisa Kelola Tambang, Kadin: Kalau Berhasil Manfaatnya Dirasakan Semua

Program
Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Astra Dorong Perekonomian NTT Lewat Pemberdayaan UMKM Kopi dan Kakao

Program
Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Si Emas Hijau dari Desa Loha, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat

Jagoan Lokal
Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Menteri Ekraf Tinjau 300 Emak-Emak di Kota Malang Belajar E-Commerce

Program
Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Kembangkan Potensi Ekonomi NTT, YDBA Beri Pendampingan bagi Petani Vanili dan Mete

Program
BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

BNI Jejak Kopi Khatulistiwa Dukung Kopi Garut Swasembada Pangan dan Go Global

Program
TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

TikTok Latih 600 UMKM Indonesia untuk Hasilkan Konten menarik

Program
DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

DPMA IPB Gali Potensi Ekonomi di Desa Sejahtera Astra Tegal dan Pemalang

Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau