Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Promosi untuk Bisnis Kuliner, Bisa Datangkan Cuan dan Pembeli Loyal!

Kompas.com - 23/06/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa sih yang enggak suka jajan makanan? Di sekitar kita pasti ada penjual makanan dan minuman.

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mencatat setidaknya ada 11,7 juta pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner pada tahun 2020 yang telah berjualan online.

Data pelaku UMKM di bidang kuliner tersebut tentu akan sangat dinamis atau bisa lebih banyak di lapangan.

Tentu saja, banyaknya pelaku UMKM di bidang kuliner akan terjadi persaingan. Apalagi, produk kuliner yang ditawarkan antar pelaku UMKM masih sejenis alias sama.

Selain produk yang berkualitas, pelaku UMKM harus melakukan promosi yang menarik. Hal itu perlu dilakukan agar para calon pembeli tertarik untuk mencoba.

Saat ini, ada banyak cara promosi produk yang bisa dilakukan oleh para pelaku UMKM. Dengan promosi yang maksimal, keuntungan bisnis pun akan terasa.

Strategi promosi tersebut bisa dilakukan mulai dari meningkatkan penghasilan, hingga pembeli bisa loyal.

Lalu bagaimana cara promosi yang bisa dilakukan? Jenis promosi apa yang paling pas untuk bisnis kuliner ini?

Berikut jenis-jenis promosi yang cocok dilakukan para pelaku UMKM di bidang kuliner seperti dikutip dari ukmindonesia.id.

1. Berikan Diskon

Ilustrasi diskonDok. Pixabay Ilustrasi diskon

Siapa sih yang enggak suka diskon? Strategi promosi berbentuk diskon adalah salah satu yang paling umum dilakukan.

Umumnya, calon pembeli akan lebih tertarik dengan produk-produk yang memiliki diskon. Selain itu, calon pembeli tentu akan merasa untung dengan adanya promosi diskon.

Diskon yang bisa diberikan misal "Beli Satu Gratis Satu", "Diskon 10% Semua Produk", "Diskon 20 Persen untuk Pembelian Dua Porsi Makanan", dan lainnya.

2. Buat Kemasan Produk yang Unik dan Menarik

Ilustrasi fungsi kemasan produkKompas.com/VANYA KARUNIA MULIA PUTRI Ilustrasi fungsi kemasan produk

Calon pembeli akan mempertimbangkan kemasan sebuah produk sebelum membeli. Ada kecenderungan calon pembeli tertarik untuk membeli makanan berdasarkan penampilan dari kemasannya.

Jangan lupa, pastikan kemasan makanan atau minuman menarik dan mudah dibawa ke mana saja. Sebaiknya juga gunakan warna yang mencolok atau menarik minat konsumen untuk menyantap produk kuliner sahabat.

Misalnya, penggunaan warna merah dan kuning yang identik dengan makanan fast food.

3. Perhatikan Penampilan Produk

Ilustrasi produk gemblong dari Gemblongku, usaha rumahan di Jakarta.INSTAGRAM/ Gemblongku Ilustrasi produk gemblong dari Gemblongku, usaha rumahan di Jakarta.

Strategi promosi selanjutnya adalah dengan mengunggah foto produk ke internet. Pastikan foto makanan dan minuman memiliki kualitas terbaik dan membuat penasaran calon pembeli.

Setelah penasaran, calon pembeli nantinya akan mencari tahu produk kuliner sehingga berminat untuk membelinya. Pastikan setiap unggahan foto produk tersebut memiliki kata kunci yang familiar/banyak dicari agar mudah ditemukan oleh calon pembeli.

4. Memasang Iklan

Ilustrasi iklan, marketing, branding.freepik.com/macrovector Ilustrasi iklan, marketing, branding.

Iklan juga salah satu strategi promosi yang bisa menarik minat calon pembeli. Apalagi, jika foto maupun video produk yang ditampilkan menggugah selera. 

Iklan yang dipasang bisa disisipkan slogan yang unik. Dengan slogan unik, produk kuliner yang ditawarkan lebih mudah diingat dan dikenal masyarakat.

Iklan promosi bisa dilakukan melalui Google Ads dan Facebook Ads. Dengan iklan di Google Ads dan Google Ads, produk kuliner yang diiklankan dengan kategori dan kriteria tertentu seperti seperti usia, sumber pendapatan hingga letak demografis. 

5. Sediakan Layanan Pesan Antar/Delivery

Ilustrasi pesan antar makanan.Dok. Shutterstock/Atstock Productions Ilustrasi pesan antar makanan.

Saat ini, Indonesia masih berstatus pandemi. Himbauan untuk menjaga jarak masih berlaku.

Umumnya, calon pembeli masih mengandalkan layanan pesan antar. Dalam bisnis kuliner, fasilitas pesan antar tentunya akan sangat dibutuhkan.

Jika layanan pesan antar disediakan secara mandiri, siapkan potongan untuk ongkos kirim agar lebih menjangkau calon pembeli. Namun, jika belum ada sumber daya manusia (SDM) yang dibutuhkan, opsi jasa pengiriman pihak ketiga seperti ojek online atau lainnya bisa dipilih.

6. Promosi Lewat Jasa Endorsement

Putri Zara Nur Tamia, pramugari yang buka jasa endorsement gratis bagi pelaku UMKM selama pandemi.KOMPAS.COM/Instagram @zarazellova Putri Zara Nur Tamia, pramugari yang buka jasa endorsement gratis bagi pelaku UMKM selama pandemi.

Jenis promosi yang cukup relevan dengan era digital saat ini adalah dengan endorsement. Endorsement dan digital marketing memanfaatkan media sosial.

Dalam promosi berbentuk endorsment, nantinya akan bekerja sama dengan influencer ataupun yang memiliki banyak followers untuk mengunggah konten produk.

Pastikan untuk melakukan riset terkait influencer yang memiliki fokus konten terkait kuliner. Riset yang perlu diperhatikan yaitu jumlah engagement atau tingkat interaktivitas antara influencer dan follower-nya, segmentasi follower influencer sesuai dengan produk, dan harga/tarif influencer dalam melakukan promosi.

Faktor caption dan desain gambar yang unik juga mempengaruhi antusiasme para follower influencer tersebut. Nantinya, konten yang diunggah oleh influencer tersebut akan dilihat dan bisa menarik perhatian follower untuk membeli produk kuliner yang ditawarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau