Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teten Masduki Minta Kampus Bisa Ubah Pola Pikir Lulusan dari Pencari Kerja ke Pencipta Lapangan Kerja

Kompas.com - 04/07/2022, 10:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki terus menggaungkan semangat Revolusi Kewirausahaan untuk mencetak lebih banyak wirausaha yang tangguh, inovatif, dan berbasis teknologi.

"Upaya ini bertujuan untuk melahirkan wirausaha yang tangguh, inovatif, kreatif, serta berbasis teknologi dan riset," kata MenKopUKM Teten Masduki pada acara Silaturahmi dan Halal Bihalal Alumni Universitas Padjajaran (Unpad), di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (3/7) dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Tak hanya itu, Teten juga terus menerapkan berbagai program untuk mendongkrak rasio kewirausahaan di Indonesia yang saat ini masih berada di level 3,18 persen. Salah satu programnya adalah menciptakan satu juta wirausaha baru di Indonesia.

"Padahal, untuk bisa disebut sebagai sebuah negara maju, rasio kewirausahaan minimal harus 4 persen,” kata Teten, di hadapan Rektor Unpad Prof Rina Indiastuti dan ratusan alumni Unpad yang sebagian besar diantaranya adalah para pelaku UMKM.

Lebih dari itu,Teten juga terus memperkuat kapasitas dan kualitas produk UMKM di pasar digital.

"Produk UMKM kita harus membanjiri seluruh e-commerce yang ada dengan produk yang kompetitif," kata Teten.

Untuk mewujudkan itu semua, Teten mengakui tak bisa berjalan sendiri. 

"Kita gandeng banyak pihak, termasuk perguruan tinggi dan inkubator bisnis. Dan saya mengapresiasi Unpad yang telah menjelma menjadi Kampus Sahabat UMKM dengan banyak melakukan pembinaan dan pendampingan," kata MenKopUKM.

Teten pun berharap perguruan tinggi mampu mengubah pola pikir lulusannya, dari pencari kerja menjadi pencipta lapangan kerja dengan menjadi seorang wirausaha.

"Kita akan terus mengembangkan ekosistem wirausaha di Indonesia, termasuk akses kepada pembiayaan," kata Teten.

Lokomotif Besar

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki; dan Menteri BUMN, Erick Thohir menghadiri acara silaturahmi Halal Bihalal Alumni Unpad, Minggu (3/7/2022).Dok. KemenKopUKM Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki; dan Menteri BUMN, Erick Thohir menghadiri acara silaturahmi Halal Bihalal Alumni Unpad, Minggu (3/7/2022).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir sepakat bahwa seluruh stakeholder harus menjaga ekosistem bisnis di Indonesia tetap kondusif.

"Kita butuh lokomotif besar untuk meningkatkan performa UMKM," kata Erick.

Erick menambahkan, pihaknya sudah melakukan refocussing bank-bank pemerintah. Misalnya, Bank BRI yang semula 80 persen porsi kredit untuk korporasi, kini sudah 85 persen untuk segmen UMKM. Bahkan, khusus untuk UMKM, dibangun holding antara Bank BRI, PNM, dan Pegadaian

"Ada potensi ekonomi digital sebesar Rp5.400 triliun yang bisa dinikmati pelaku UMKM. Itu terbesar di Asia Tenggara, dan kita jangan terus-menerus menjadi pasar bagi produk dari luar," kata Erick.

Sementara Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menekankan bahwa potensi ekonomi digital bisa dimanfaatkan untuk membesarkan UMKM.

"Lewat digital, kita bisa memperluas pasar hingga ke pasar global," kata Arsjad.

Bagi Arsjad, untuk menuju pada Indonesia Emas 2045, dibutuhkan beberapa kondisi yang harus terpenuhi.

"Kita perlu adanya kepastian hukum lewat UU Cipta Kerja, stabilitas politik dan ekonomi, serta kolaborasi lintas sektor," kata Arsjad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Berdayakan UMKM Orang Asli Papua, Pemkab Sorong Anggarkan Rp1,7 miliar

Program
Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Dari Driver Ojek Online, Olan Sukses Jadi Juragan Loyang dengan Bantuan KUR

Jagoan Lokal
Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Wujudkan Passion di Bidang Fesyen, Frida Aulia Bangun Bisnis hingga Kenalkan Batik ke Mancanegara

Jagoan Lokal
3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

3 Cara Mengatasi Ulasan Negatif di Platform Online, Pelaku Usaha Harus Tahu

Training
Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Cara Soes Surgawi Manfaatkan Kuis Berhadiah untuk Strategi Promosi

Training
Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Pertamina Berdayakan Perempuan untuk Kembangkan Produk Ramah Lingkungan

Program
Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Dinamisnya Industri Perkakas Logam yang Menghidupi Banyak Warga di Citeureup

Jagoan Lokal
Strategi Pemasaran ini Cocok untuk Pemula Bisnis

Strategi Pemasaran ini Cocok untuk Pemula Bisnis

Training
Di Tangan Argo dan Vera, 3 Sampah Tak Terpakai ini jadi Cuan

Di Tangan Argo dan Vera, 3 Sampah Tak Terpakai ini jadi Cuan

Jagoan Lokal
Jangan Sembarangan Buka Cabang Bisnis kalau Belum Bisa Duplikasi

Jangan Sembarangan Buka Cabang Bisnis kalau Belum Bisa Duplikasi

Training
Kenali 5 Strategi Bisnis Sayuran Online

Kenali 5 Strategi Bisnis Sayuran Online

Training
Pilihan Ide Bisnis Berkelanjutan yang Punya Dampak Baik buat Bumi

Pilihan Ide Bisnis Berkelanjutan yang Punya Dampak Baik buat Bumi

Training
Pahami Strategi Kembangkan Bisnis Ekspor Buah Segar

Pahami Strategi Kembangkan Bisnis Ekspor Buah Segar

Training
Richard Theodore, Pebisnis Kuliner yang Sukses Hasilkan Omzet Puluhan Miliar Rupiah

Richard Theodore, Pebisnis Kuliner yang Sukses Hasilkan Omzet Puluhan Miliar Rupiah

Jagoan Lokal
Pernah Merugi Berbisnis Beras dan Kayu, Titin Sukses jadi Perajin Layang-layang

Pernah Merugi Berbisnis Beras dan Kayu, Titin Sukses jadi Perajin Layang-layang

Jagoan Lokal
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com