JAYAPURA, KOMPAS.com - Membangun usaha memang penuh lika-liku tersendiri. Kegagalan pasti mengiringi kesuksesan bagi setiap pengusaha.
Reza Nurhilman, presiden (pemilik dan pendiri), Maaicih, produk keripik pedas dari Bandung, Jawa Barat sudah membuktikannya. Pahit manis dalam membangun usaha sudah berulang kali dihadapi Maicih.
Reza Nurhilman, presiden (pemilik dan pendiri), MaaicihReza atau dikenal dengan sapaan AXL "membongkar" cerita dan tips-tips sukses berbisnis kepada 52 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam acara Sharing Sesion bertajuk “JagoWAn Digital UKM: Berdayakan Wirausahawan MudaDigital, Bangkitkan Ekonomi Jayapura”, Papua pada Sabtu (23/7/2022).
Tahun 2010, AXL, memulai bisnis Maicih. Saat itu, nama Maicih terinspirasi dari sebuah dompet ibu-ibu yang kerap dibawa ke pasar.
Nama Maicih pun spontan muncul saat AXL ditanya temannya terkait nama keripiknya.
AXL mengatakan, keripik singkong adalah camilan yang sering ia beli. Akhirnya, dari situlah bisnis Maicih yang sempat beromzet hingga milyaran rupiah tersebut dimulai.
AXL bercerita, usahanya hanya berasal dari hal yang sederhana. Ia menyatakan, para calon pengusaha harus memulai dari sesuatu sederhana.
"Justru dari hal sederhana, dari makanan yang dipandang sebelah mata, bisa jadi hal yang besar," ujar AXL.
Dalam konteks bisnis kuliner, semua makanan bisa sukses dijual. AXL awalnya hanya berpikir bagaimana makanan kampung seperti keripik singkong bisa naik kelas.
"Dulu yang mengangkat makanan kampung itu tidak ada," kata AXL.
Kreativitas dan inovasinya dalam mengolah, keripik singkong ternyata mampu naik kelas dan punya nilai jual lebih. Bahkan, keripik Maicih pun sudah go international.
Ia pun membongkar rahasia-rahasia sukses bisnisnya. Baginya, para calon pengusaha harus punya alasan yang kuat untuk berjualan.
"Calon pengusaha harus punya visi yang besar," kata AXL.
Visi tersebut bisa mulai dipikirkan setelah ide muncul. Riset terkait pasar dan produk yang akan dijual pun harus dilakukan sebelum memulai produksi.
"Kita bisa cari referensi lewat berbagai media. Kita belajar bisa dengan banyak cara," kata AXL.
Selain itu, AXL mengatakan, produk yang dijual harus jelas. Jelas dalam arti, pemilik produk pun harus suka dan memiliki penggemar.
Soal teknik pemasaran, keripik Maicih pun sempat booming di media sosial Twitter. Namun, ia justru mengawalinya dengan berjualan secara langsung (direct selling).
"Jualan saya dulu ke temen-teman dekat, keluarga, temen rumah. Bukan di kios-kios," kata AXL.
Baginya, berjualan langsung di awal usaha akan punya dampak yang positif. Berjualan langsung akan menumbuhkan rasa kepercayaan dari pelanggan.
"Pastikan ketika awal jualan, itu direct selling. Karena direct sellingg memberikan pengalaman langsung.Kita harus percaya diri dengan produk yang kita jual," tambah AXL.
Sebagai calon pengusaha, AXL menyebutkan, sikap untuk sukses adalah hal yang wajib dimiliki. Saat kesuksesan ada di otak calon pengusaha, maka sikap untuk menuju
"Sukses itu di mana kita hari ini. Kalau kita ingin berhasil, bersikaplah seperti oramg yang sudah berhasil," ujar AXL.
Dalam memulai usaha, AXL selalu mengingatkan agar tak selalu memikirkan keuntungan. Rugi pasti akan selalu menyelimuti para pengusaha pemula.
"Mental pengusaha itu jangan pikir untung rugi di awal. Saya jalanin aja dulu. Kejar konsumen," lanjut AXL.
AXL ingat saat awal menjual dan mengantarkan keripiknya dengan jarak yang jauh. Padahal, hanya ada 2-3 keripik yang dijual.
"Kalau dihitung-hitungkan sudah pasti rugi. Harga sama ongkosnya, mahalan ongkosnya," tambah AXL.
Inovasi dan bisa menarasikan produknya pun jadi salah satu hal yang mesti dimiliki para pengusaha pemula.
Ia pun menekankan soal hak cipta. Bagi pengusaha pemula, AXL menyarankan untuk mengurus apapun yang terkait dengan hak kekayaan inteleektual (HAKI) produk.
"Legal adalah aspek penting buat pengusaha. Kita bisa patenkan logo, resep, nama dan lain-lainnya. HAKI penting sekali. Jadi harus daftarkan saja," tambah AXL.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.