Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Industri Furnitur Didorong Optimalkan Potensi Pasar Dalam Negeri

Kompas.com - 24/08/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku industri furnitur didorong mengoptimalkan potensi pasar dalam negeri yang memiliki peluang besar. 

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki mengatakan industri furnitur dan kerajinan yang selama ini mengandalkan pasar ekspor harus mulai berbenah.

“Di tengah kondisi global yang penuh dengan ketidakpastian saat ini, pasar ekspor akan mengalami gangguan dan industri furniture dan kerajinan harus mengubah haluan ke pasar dalam negeri,” kata Teten Masduki dalam Musyawarah Nasional VII Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) di Jogja Expo Center, Daerah Istimewa Yogyakarta seperti termuat dalam siaran pers, Selasa (23/8/2022).

Untuk mendukung hal ini, Teten menegaskan pemerintah memiliki kebijakan belanja pemerintah sebesar 40 persen untuk produk UMKM atau setara dengan Rp400 triliun tahun ini yang dapat dimanfaatkan oleh industri furnitur dan kerajinan.

"Industri furnitur bisa mengambil bagian di bidang penyediaan furnitur sekolah. Nilainya lumayan, ada Rp54 triliun. Sebelumnya bangku sekolah harus SNI, tapi sekarang enggak perlu. Sekarang dipangkas. Kita akan optimalkan ini. Jadi mungkin tadi belanja pemerintah kita optimalkan dan setiap tahun akan lebih mudah," kata Teten.

Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan pemerintah sedang berbenah agar kebijakan ini dapat diserap dengan baik oleh para pelaku usaha khususnya untuk UMKM.

Hal yang dapat dilakukan ialah memetakan kebutuhan pemerintah agar penyediaan produk pun dapat dilakukan secara maksimal.

"Kami berusaha sebelum masuk tahun baru, belanja pemerintah dipetakan kebutuhannya. Sehingga bisa tahu apa pengadaan pemerintah. Kalau mendadak kan tidak bisa," ujar Teten.

Teten mengakui, nilai ekspor furnitur Indonesia pada kuartal I 2022 sudah mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS. Jumlah ini dikatakan lebih tinggi 15,87 persen dari tahun sebelumnya di periode yang sama.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki menghadiri Musyawarah Nasional VII Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) di Jogja Expo Center, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (23/8/2022).Dok. KemenKopUKM Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM), Teten Masduki menghadiri Musyawarah Nasional VII Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) di Jogja Expo Center, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (23/8/2022).

Ekspor furnitur tersebut terdiri dari produk furnitur berbahan kayu yang mencapai 53,37 persen diikuti oleh furnitur rotan 7,24 persen, dan furnitur metal 3,95 persen dengan pangsa pasar Amerika Serikat.

Teten berharap kegiatan ini mampu memberikan peta jalan pengembangan industri furnitur dan kerajinan yang strategis bagi UKM.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asmindo, Anggoro Ratmadiputro mengakui industri permebelan dan kerajinan memang menghadapi masalah cukup berat yang merupakan dampak pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.

Hal ini berkaitan dengan pasar ekspor yang terganggu akibat beragam hal seperti inflasi global, geopolitik, dan lain sebagainya.

"Untuk menghadapi hal ini, kami berharap perhatian lebih dari pemerintah untuk hadapi situasi serius ini. Selama ini kita perhatikan pasar ekspor, saat ini kita harus mengubah haluan karena pasar ekspor sedang terdampak pandemi," kata Anggoro.

"Saya ingin sampaikan bahwa kita harus menyiapkan strategi untuk menghadapi pasar ekspor yang belum membaik. Kita harus menggarap dengan serius pasar dalam negeri karena masih dikuasai impor. Oleh karena itu harus dilirik ini dan tentu tanpa kerja sama dengan pemerintah tidak akan berhasil. Kita ingin produk anak negeri jadi tuan di negeri sendiri," lanjut Anggoro.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang


Terkini Lainnya
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Perkuat Koperasi dan UMKM, Mantan Gubernur BI Luncurkan BACenter
Program
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat 'Fun Run'
Dompet Dhuafa Kenalkan Potensi Ekonomi Kaki Gunung Lawu lewat "Fun Run"
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Tentang

Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com melalui donasi.

Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama akun kamu.

Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan yang berisi konten ofensif, diskriminatif, melanggar hukum, atau tidak sesuai etika dapat dihapus tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau