Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Bebek Oblok jadi Kuliner Khas Jakarta Utara, Wali Kota: Bila Perlu Didaftarkan HAKI

Kompas.com - 30/08/2022, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Utara mendorong kuliner bebek oblok menjadi kuliner khas Jakarta Utara. 

Kuliner bebek oblok juga akan didorong menjadi peluang bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jakarta Utara.

Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mendaftarkan proses pembuatan bebek oblok ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) agar mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

Bebek oblok merupakan kuliner daging bebek yang dimasak tanpa menggunakan santan, menggunakan daun kedongdong, dan beberapa rempah lainnya.

"Salah satu identitas suatu bangsa atau daerah adalah kulinernya. Bebek Oblok ini adalah
salah satu masakan khas Jakarta Utara yang sebenarnya enak, tapi belum banyak yang tahu," kata Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.

Ali mengatakan, kuliner bebek oblok sudah ada sejak lama. Pemerintah Kota Jakarta Utara, lanjut Ali, akan mendorong menu bebek oblok menjadi tuan rumah dan menu andalan di tempat makan khusus di Jakarta Utara.

"Kita angkat menu masakan bebek oblok supaya menjadi salah satu ciri khas atau identitas kuliner pesisir yang berasal dari Jakarta Utara. Bila perlu resep yang paling enak untuk pembuatan bebek oblok kita daftarkan ke dalam HAKI sebagai kuliner asli Jakarta Utara," tambah Ali.

Kuliner menjadi salah satu sektor bisnis yang paling banyak digeluti. Selain karena mudah menarik peminat, sektor kuliner ini juga hadir dalam berbagai pilihan mulai dari makanan, kudapan, minuman, hingga pencuci mulut.

Tak jarang, pilihan kulinernya juga dibuat dengan bahan atau tampilan yang unik, lain dari biasanya. Tak heran jika kemudian banyak sektor bisnis kuliner bermunculan dari pelaku UMKM di Indonesia.

Bahkan Menurut publikasi Statistik Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2020 yang
diterbitkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, subsektor
kuliner merupakan usaha industri pariwisata dan ekonomi kreatif terbesar dengan
persentase usaha terbanyak yaitu 43,6 persen.

Festival Kuliner Nusantara

Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Utara membuat wadah khusus untuk membangkitkan kembali UMKM, yaitu Festival Kuliner Nusantara atau juga disebut Barista dan Kuliner (Bakul) Festival Jakarta 2022. Acara tersebut diselenggarakan di Plataran Mall Artha Gading, pada 27 – 28 Agustus 2022.

Salah satu agenda acara Festival Kuliner Nusantara adalah lomba kuliner memasak Oblok
Bebek khas Betawi. Makanan khas yang terdiri dari berbagai macam rempah khas indonesia
dengan rasa yang lezat. Pemilihan menu ini tentunya salah satu bentuk usaha untuk
memperkenalkan makanan khas daerah Jakarta.

"Diharapkan dengan adanya festival ini, semakin banyak khalayak yang kenal. Dengan
demikian, semakin banyak juga yang menjadikan Bebek Oblok ini sebagai ladang bisnis," kata Ali.

Bakul Kuliner Nusantara ini akan diikuti oleh kurang lebih 32 peserta yang 70 persen nya terdiri dari UMKM binaan atau Jakpreneur Jakarta Utara. Tak hanya itu, 18 grup Ibu-Ibu PKK dari enam kecamatan di Jakarta juga berpartisipasi dalam lomba memasak Bebek Oblok

Tak tanggung-tanggung, yang akan menjadi juri dalam lomba ini adalah chef dari Indonesia Chef Association, serta ada 40 tenant yang akan menjajarkan jajanan Nusantara.

“Setelah pandemi mereda, kami melihat banyak UMKM yang mencoba bangkit. Tentu ini
menjadi hal yang positif yang harus kita dukung penuh, apalagi jika kulinernya adalah
makanan khas Indonesia. Selain membantu meningkatkan perekonomian, kuliner Indonesia
juga bisa semakin dikenal banyak orang,” ujar Kepala Suku Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Kota Administrasi Jakarta Utara, Wiwik Satriani.

Selain sebagai bentuk dukungan agar para pelaku UMKM bisa melanjutkan bisnis, dalam
Bakul Kuliner Nusantara ini juga diadakan Manual Brew Competition untuk para Barista dan
lomba memasak Bebek Oblok yang diikuti oleh UMKM dan Ibu-ibu PPK.

Lebih lanjut, Wiwik juga menyampaikan Bakul Kuliner Nusantara juga untuk memperkenalkan kuliner khas Indonesia yang mulai tergerus oleh makanan atau jajanan viral ala milenial.

“Banyaknya makanan asing yang masuk membuat generasi muda atau milenial kita hampir
lupa bahwa Indonesia juga memiliki makanan dan jajanan khas yang tidak kalah enak.
Bahkan makanan khas Indonesia seperti rendang, dinobatkan menjadi salah satu makanan
terenak di dunia,” imbuh Wiwik.

Menurut Wiwik, majunya UMKM ini berbanding lurus dengan semakin dikenalnya kuliner
nusantara di mata khalayak. Untuk itu, perlu adanya dukungan yang konsisten dan
kesadaran penuh dari masyarakat untuk menghargai budaya sendiri.

“Kami harap Bakul Kuliner Nusantara ini dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku UMKM
dan masyakat. Dan tentu saja, acara seperti ini akan terus kami upayakan ada demi
kemajuan UMKM khususnya di bidang kuliner,” kata Wiwik.

Selain acara bazar makanan, perlombaan memasak Bebebk Oblok dan Manual Brew
competition terdapat juga acara hiburan yang menampilkan Naff dan Ghea Indrawari, hadir
juga dan Selebriti chef Devina Hermawan yang akan menjadi juri tamu.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Terkini Lainnya
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Dapat Bantuan Alat Modern, Perajin Patung dan Miniatur di Kota Malang Kebanjiran Pesanan
Program
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
LPDB Salurkan Pembiayaan ke KDKMP Sidomulyo Jember untuk Dukung Ekspor Kopi
Program
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Kisah Para Penjual Makanan di Kawasan Industri Nikel Weda, Sehari Bisa Raup Omzet Rp 10 Juta
Jagoan Lokal
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Penyaluran Kredit di 7 Wilayah Jatim Tumbuh 8,41 Persen, Malang Raya Didominasi Pelaku UMKM
Training
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Kementerian UMKM Fasilitasi Legalitas dan Pembiayaan kepada 1.000 Usaha Mikro di NTT
Program
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Pertamina Boyong 45 UMKM Binaan ke Trade Expo Indonesia 2025
Program
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Penjualan Stagnan, Puluhan UMKM di Kota Malang Dibekali Jurus Pemasaran Digital
Training
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Tanpa Dirigen, Orkestra UMKM Hanya Riuh Tanpa Irama
Program
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Pedagang Mengeluh Soal QRIS, Diskopindag Kota Malang Akui Tak Bisa Paksa
Program
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Indonesia Eximbank Luncurkan Buku Strategi Ekspor Jawa Tengah
Program
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Produk Sambel Uleg Hingga Pot Tanaman dari Jawa Timur Tembus Pasar Global
Program
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
BRI Rampungkan Pelatihan bagi Pengelola 100 Desa BRILiaN
Program
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
BRI Peduli Bantu UMKM Raih Sertifikasi Halal
Program
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jelang Perayaan Hari Kemerdekaan RI, Perajin Lampion di Kota Malang Kebanjiran Order
Jagoan Lokal
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Indonesia Eximbank Salurkan Fasilitas Pembiayaan dan Penjaminan Ekspor ke Petro Oxo
Program
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau